Friday, September 13, 2013

ILMU DEFINISI PSIKOLOGI KOMUNITAS

"ILMU DEFINISI PSIKOLOGI KOMUNITAS"
:: Berasal dari dua kata :

1. Komunitas: orang-orang yang berada pada suatu wilayah geografis tertentu, dan berkonotasi kelompok, bertetangga, dan memiliki struktur yang luas
2. Psikologi: adalah ilmu yang memiliki perhatian pada unsur individual, seperti: kognisi, motivasi, perilaku, perkembangan, dan proses-proses yang saling berhubungan diantara konsep-konsep tersebut

Apakah antara konsep “psikologi” dan “komunitas” merupakan istilah yang saling berlawanan?

:: ranah psikologi komunitas

1. Memiliki perhatian pada hubungan antara individu dan komunitas dan masyarakat.
2. Melalui penelitian dan tindakan yang kolaboratif Psikologi komunitas mencoba memahami dan meningkatkan kualitas hidup individu, komunitas, dan masyarakat.
3. Fokusnya tidak pada individu saja atau lingkungannya saja, tapi koneksi antara keduanya.
4. Dalam aplikasinya, ahli Psikologi Komunitas akan bekerjasama dengan anggota komunitas sebagai partner kerja
5. Psikologi Komunitas akan memiliki perhatian pada kesejahteraan individu dan komunitas
6. Studi ilmiah tentang ilmu perilaku yang diterapkan dalam setting komunitas

:: PERGANTIAN PERSPEKTIF DALAM PSIKOLOGI KOMUNITAS

Yang dimaksud PERGANTIAN/SHIFT adalah fokus dari psikologi komunitas bukannya pada individu itu sendiri melainkan hubungan antara individu dengan struktur sosialnya

Dalam hal ini dicontohkan dalam empat pergantian perspektif, yaitu tentang homelessnes (tuna wisma), situasi kehidupan yang digambarkan sebagai system-dependent dan  nilai kemandirian (self-reliance) dan bagaimana para profesional dunia memiliki perhatian yang lebih pada gejala individual, dan bukannya hubungan antara kehidupan individu dengan komunitasnya  

:: Tuna wisma (Homelesness)

- Menurut para pendiri negeri paman Sam, menjadi tuna wisma tidak sedikit banyak merupakan suatu pilihan hidup
- Digambarkan tuna wisma sebagai a game of musical chairs. Jumlah kursi untuk pemain sangatlah terbatas
- Rasio unit rumah yang diperuntukkan orang dengan penghasilan rendah sangat tidak memadai bila dibandingkan dengan jumlah orang yang mencari rumah untuk tempat tinggal

:: System Dependence

- Diambil dari kasus konsultasi telepon online
- Individu yang “system dependence” cenderung merasa butuh dukungan sosial secara terus menerus.
- Caranya dengan mengontak staf hampir setiap saat. Ketergantungan ini perlu dihindarkan dengan memanipulasinya.
- Problemnya sejauhmana dukungan sosial yang hilang dari keluarga, atau sahabat atau pihak lain, sehingga mereka sangat tergantung? Apakah keluarganya tidak “sehat”, situasi rumahnya tidak mendukung, dan lain sebagainya.


:: Self-Reliance

- Self-reliance (kemandirian) adalah nilai inti pada sebagian besar masyarakat di Amerika dan masyarakat dengan budaya kapitalisme dan individualisme
- Orang yang Self-reliance memiliki ciri-ciri : memperhatikan (take-care) diri sendiri, pengambilan keputusannya independen, dan menghindari ketergantungan pada pihak lain.
- Kenyataan masyarakat di dunia, semua orang itu tergantung pada orang lain.
- Masalahnya : bila individu ini mengalami masalah seperti sakit, atau problem-problem pribadi.
- Psikologi komunitas memiliki perhatian pada bagaimana mengembangkan COPING terhadap masalah pribadi ini sehingga mereka bisa adaptasi

:: Professional Worldviews

- Tradisi profesi psikologi klinis tugasnya menangani masalah gejala gangguan afeksi seperti berapa hari mengalami gangguan perut mual, kurang tidur, konflik keluarga.
- Profesional jarang menanyakan bagaimana perasaanmu aman ketika berada di jalan raya? Berapa orang yang tinggal di RT-mu? 
- Perhatiannya lebih pada proses internal individu, bukan pada hubungan individu dengan komunitasnya.

:: Tahapan aplikasi dalam memecahkan problem sosial

Pergantian perspektif juga harus terjadi pada psikologist bidang komunitas memandang proses perubahan dalam komunitas

1. First-order-change: adalah mencoba mengatasi masalah tidak pada pokok persoalan. Contoh: Anak yang bermasalah dikeluarkan dari sekolah.Masalah perumahan diselesaikan dengan semangat cari kerja
2. Second-order-change: akan mengubah hubungan antara individu dalam setting kehidupannya. Asumsinya setting akan memiliki fungsi dalam menyelesaikan masalah individu


:: LEVEL ANALISIS EKOLOGIS  PSIKOLOGI KOMUNITAS

- Tingkatan Analisis Psikologi Komunitas
- Individu bersarang pada Mikrosistem: keluarga, jejaring pertemanan, kelas, kelompok kecil
- Organiasasi: sekolah, tempat kerja
- Komunitas bersarang pada Makrosistem:  masyarakat, budaya, ditandai dengan karakteristik yang sama



Nilai Inti dalam Psikologi Komunitas Psikologi komunitas bukanlah ilmu yang value-free. Antar budaya memiliki perbedaan dalam nilai.

:: Dalam Versi Jawa

1 Apakah hidup yang baik itu?
2 Apakah Masyarakat yang baik itu?
3 Apakah Tujuan hidup manusia itu?
4 Apakah arti keluarga bagi orang Jawa?

:: 7 NILAI INTI (CORE VALUES) PSIKOLOGI KOMUNITAS (USA)

1 INDIVIDUAL WELLNESS: kesehatan fisik dan psikologis sehingga setiap orang memiliki ketrampilan untuk memperolehnya
2 SENSE OF COMMUNITY: persepsi ttg kepemilikan (belongingness) dan komitmen dalam kerjasama yang melahirkan interdependensi
3 SOCIAL JUSTICE: fair / adil dalam perolehan sumber daya, kesempatan, kewajiban, dan nilai tawar dalam masyarakat
4 CITIZEN PARTICIPATION: kedamaian, tanggung jawab, proses kolaborasi dalam pengambilan keputusan yang melibatkan seluruh anggota masyarakat
5 COLLABORATION AND COMMUNITY STRENGTHS: Psikologist bekerja dalam masyarakat sebagai ahli, peneliti, klinisi, konsultant, dan peran lain yang sama. 
6 RESPECT FOR HUMAN DIVERSITY: Memahami individu dalam keragaman sangat dibutuhkan agar tidak memaksakan nilai dan merusak nilai dalam masyarakat
7 EMPIRICAL GROUNDING: seorang psikologist komunitas melakukan tugasnya sebagai participant-conceptualizer.