Friday, December 28, 2018

Pertanyaan Generasi Teknologi

ilustrasi pencarian
Pertanyaan cerdas Generasi Teknologi
 - kemarin saat keluarga dan ponakan berkunjung karena masa liburan sekolah,
.
"lik kemaren pas aku cari kampung gebangkuning kok munculnya potonya lilik yak, kok bisa masuk google lik bagaimana caranya lik?" tanya ponakan yang mirip aja :)
.
"hmm sebenernya lik ozan suka nulis dan unggah foto aja sebagai sarana dokumentasi kearsipan naa, coba deh nanti Husna jagoin aja nulisnya kayak mbak yuli juga mbak unes nanti poto dan segala macam karyanya husna masuk ke Google seluruh dunia maya naa :)" jawabku
.
"emangnya mbak yuli suka nulis lik, nulis apaan lik" tanyanya
.
"ya masih coba-coba naa, seperti mbak unes dan mbak yuli mungkin masih suka nulis tentang apa kek, apalagi kayak lik jum naa tulisan dan karyanya udah lebih dikenal dunia maya naa, seperti halnya bapak husna, terus lik afik, juga pakde sugeng karyanya lebih dikenal ketimbang tulisan lik ozan." ungkapku
.
"berarti semua yang sudah bisa megang hape sama leptop seneng nulis, lalu diungkap di google ya lik biar terkenal. kemudian googlenya ngambil karyanya orang-orang??" lugunya
.
"yang pasti semua orang itu naa, sekedar ingin meluapkan perasaan, pikiran, unek-unek maupun apapun, lagipula karya milik orang-orang gak google ambil, melainkan memberikan jalan pintas atas karya itu. seperti misal Husna sekarang menginjak usia remaja kan naa, husna ingin cari nama kampungnya lik ozan 'Gebangkuning', nah dari situ google hanya memberikan arah atau jalan alternatif untuk mengetahui dimana desa 'gebangkuning' itu berada, alternatif satu melalui tulisan lik ozan, atau mungkin lik jum dan bisa jadi tulisan yang disusun sedemikian indahnya oleh pakde sugeng." ulasku
....

posted on Google+


ya bagaimana pun mereka tidak ingin hanya mendapat wawasan seputar usianya, melainkan mendapat wawasan yang ada dalam unek-uneknya tersebut terjawab.
.
Siapa lagi yang akan mereka tanyakan selain mesin pencari referensi seperti google, bing, yahoo dan lainnya. sebelum mereka betul-betul ngerti dan faham apa yang telah dilakukan keluarganya, kerabatnya, tetangganya, sahabatnya, maupun oranglain.
.
bisa saja mereka mengetahui segala hal tanpa bersumber, seperti halnya pada ilham "Ilmu Laduni" ilmu yang sengaja diturunkan Sang Pencipta kepada MakhluqNya (seperti pada kebanyakan anak Difabel, Disabilitas, Anak Yatim maupun Anak Yatim Piatu) yang mana ilmu tersebut jarang dijumpai, atau bahkan tidak ada sama sekali. Wallahu A'lam,
....
Generasi masa kini seakan hanya mengerti soal GAME, SOSMED, SELFIE, dan mungkin Sesuatu hal yang sangat merugikan dirinya sendiri, walaupun sering berkecimpung dengan aktifitas apapun bernilai religius. namun semua kembali kepada yang menikmatinya (pelaku),
.
saya mencoba mengajarkan sesuatu yang sebetulnya sering dilakukan orang ketika menulis status di jejaring sosial media, ya walaupun saya sendiri suka menulis status seperti anak remaja yang merasakan pubertas, padahal semua itu hanya hiburan ketika akal sudah sumpek dan buntu untuk mencari solusi.
.
kenapa mengajarkan sering dilakukan orang ketika menulis status di jejaring sosial media dengan "menulis di Blog, Web, dan KeepGoogle", karena kebanyakan tulisan seseorang belum tentu mengarah pada perasaan, pikiran bahkan keruwetan kepala, melainkan ada sisi dimana jiwa sastranya, falsafahnya terluapkan dengan berlampir gambaran yang mungkin masih kopas (copy/paste) atau bisa jadi foto dirinya sendiri. sehingga banyak orang ingin meniru sesuatu itu penuh dengan kewaspadaan pada masanya.
.
#Falsafah #Sastra #puisi #Pantun #Perasaan #Blogging #Wawasan #Generasi