Advertisement

Responsive Advertisement

"Riwayatku dan Rencanaku Membina Rumah Tangga"



Pesan: Siapa yang MALAS untuk membaca, ialah orang yang amat BODOH pendiriannya.

"Bukan berarti menghina, tapi itulah pesan pepatah bijak"

Bacalah, Ambillah dan Simpulkanlah dalam Kehidupan yang akan menghampiri anda pada hari esok...
(ungkapan fauzan)

Ketika Keliling bersama Simbah Google menyusuri dunia anak jalanan, Astaghfirulloh...
Anak kecil seumuran Kelas 1 SD sudah mulai mencoba merasakan Asap Rokok, padahal saya sendiri memulai Rokok pada masa Kelas 1 SMA dan mencoba mengurangi kecintaan Asap Rokok mulai dari masa Pacaran hingga sekarang. Pada umumnya, seorang laki-laki menggeluti hisapan Asap Rokok dan mencoba untuk memenuhi kebutuhan kesehariannya itu dimulai juga dari kesempatan untuk belajar hingga ia sudah bisa pandai mengatur uang hasil jerih payah sendiri dari berbagai pekerjaan sampingan maupun hasil dari ia menabung melalui uang sakunya sendiri.

Saya sendiri mengalami beberapa hal yang mungkin menjadikan STRESS, Rasa Asam (rasa kecut dalam bahasa perokok), hingga tidak enak untuk merasakan bernafas untuk melakukan Lari jarak jauh. Memang pada awalnya menjadi Seorang Perokok tidak sanggup untuk menghabiskan 1/2 maupun 1batang memulai kehidupan menjadi seorang Perokok, namun perlunya pengetahuan dan strategi untuk bisa menjadi Perokok yang tidak Positif Aktif / PEROKOK AKTIF. Seperti halnya ketika Saya sendiri memulai menjadi Perokok, yaitu telah mempersiapkan 1, 2 bahkan 3 langkah untuk mengimbangi hal tersebut. Apa itu?

Berikut ini adalah beberapa dari strategi saya ketika akan menjadi perokok yang tidak menjadi-jadi:

Pertama, ketika itu saya harus mempelajari sedikit demi sedikit tentang hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan apa dan apa yang membuat tubuh saya harus meneteskan air keringat dengan deras, entah itu dari Olahraga maupun dari kegiatan Praktek Lapangan waktu menempuh pelajaran di sekolah.

Kedua, Saya pun harus bisa mengerti ataupun berpengalaman dibidang memilah dan memilih seperti apa bahkan apa saja Vitamin, Suplemen dan Obat-obatan Kimia juga Organik yang dapat mengurangi Kadar Negatifis suatu Nikotin hingga Tar sebuah Asap, Abu proses pembakaran tembakau pada sebagian maupun umumnya berbatang-batang Rokok. Saat-saat ketidaktahuan mengenai hal itu, bisa juga saya tanyakan pada yang lebih tahu obat-obatan maupun kimia, tak lain ia adalah Kakak, Mba Kandung dan Juga temen-temen sekolah yang saat itu di Jurusan Analis Kimia disekolah.

Ketiga, Saya harus berusaha memiliki bahan dan bahan untuk bisa mencapai puncak kesehatan, baik Kesehatan Organ Dalam maupun Kesehatan Ukuran uang dalam Dompet.

Dengan demikianlah, yang dapat saya ambil dari sebuah dialogis maupun hikmah dari semua itu adalah... "Semoga Anak dan keturunanku tidak mengikuti gaya anak-anak mereka yang sebetulnya terdidik tapi tidak bisa mengatur ini itu dan sebagainya".

Go Green adalah jalan terakhir menuju kenyamanan hidup, bahkan kebahagiaan dan kesehatan keluarga yang nantinya siap dibangun dengan sebaik-bainya. Amat sangat saya ucapkan pada seseorang akhwat yang telah memberikan masukkan untuk saya menghentikan proses menjadi perokok ketika itu dan penulis buku Stopping Smoke to Life Go Green "Ibraheem Patcson Muhammed@ italy publisher 2010". Hingga kini pun saya berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi aktifitas Asapping dan Rokokking serta Menambah daya untuk bagaimana menjadikan fikiran Fully Fasting to Human Green.

Suasana saat ini memang berbeda, tapi ada juga fikiran Just Regarded to Smoking People's One by One Stalk. Ketika ada tamu yang dari dulu tahu bahwa saya sendiri adalah perokok, ya siapin saja Rokok yang Kadar NIKOTIN maupun TARnya sedikit. Seperti Produk dan Merk Rokok Marlboro ataupun King This Minicotine yang pada umunya hanya Rp13.500,- Marlboro memiliki 1,0mg Nikotin dan Rp15.000,- King This Minicotine memiliki 0,6mg Nikotin. Meskipun harganya mahal apadaya untuk menghormati mereka dan memilih Micro Human Infection dari bahaya Rokok keselanjutannya. Terkadang memang orang lebih baik berpindah ke Rokok Elektrik yang umumnya berMETODE isi ulang, namun semua itu menjadikan lebih dan lebih dari pemborosan pada isi Dompet! Sebab disegi harganya yang begitu melejit, apalagi cairan isi ulangnya yang beraneka ragam pun lebih melejit pula ukuran harganya.

(sedikit cerita) Waktu saya kerja di Konveksi Batik Yogyakarta yang bekerjasama dengan Industri Menengah daerah Malioboro sebagai pengantar Baju Maupun Kaos Oblong, nah pada saat saya keluar dari dalam pertokoan tidak sedikit tukang parkir maupun pengunjung Malioboro mencoba untuk membeli Roktrik (Rokok Elektrik) yang harga Alat tersebut beserta 3botol Cairan Isi Ulangnya hampir sebanding dengan harga Handphone yang saya miliki saat itu, yaitu Rp480.000,- kemudian 1pak berisi 10botol dalam bermacam rasa buah (cairan konversi dari buah-buahan difungsikan sebagai perasa nikmat Roktrik) berharga Rp150.000,- saja. Wuahwah,,, harus saya fikir 7x untuk me mbeli alat tersebut dan hanya untuk menikmati hari-hari yang Middle Go Green, dengan berdiri sambil merasakan Promosi memang nikmat sih... Tapi kalo difikir lebih jauh mengenai tingkat dan segi Positif maupun Negatifnya, wuah harus bisa lebih jeli.

Mengapa?

Semoga saja hal Negatif ini tidak terjadi atau bahkan bisa di telusuri para penegak negara seperti INTELEJENSI, POLISI bahkan Semua Perangkat TNI Republik Indonesia sekalipun mengenai penyelundupan NAPZA melewati cairan isi ulang Roktrik / Rokok Elektrik, wuah kalau seperti ini jadinya... Bahaya sekali Misalnya: Apabila ketika saya membeli isi ulang tersebut malah terjaring menjadi Pemakai daripada Penyelundupan Barang Haram nantinya malah jadi Repot, bahkan yang rusak bukan hanya Kesehatan Saja malah Organ Luar Dalam lebih Mengerikan kematiannya, pada dasarnya sebuah larutan Kimia Organik maupun non-Organik bisa saja dijadikan Micro Kimiawi dan Zat-zat yang bisa dilarutkan kedalam cairan seperti itu. Contohnya Heroin, Sabu-sabu dan Zat lainnya yang mungkin dari Zat Padat dicairkan, namanya juga manusia yang ingin meraup keuntungan lebih!. (Nangudzubillahi Min Dzallik) dan ini pun sebagian dari Opini saya untuk para penegak hukum dan demi tercapainya kemerdekaan Agama serta Negara Indonesia yang semakin lama Ulahnya menjadi-jadi.

Nah dari segi Positifnya yaitu,,, Misalnya: Apabila saya membeli cairan isi ulang Rektrik/Rokok Elektrik tersebut ketika saya sudah beruang banyak ataupun sudah berumah tangga sekalipun malah jadinya nanti repot, misal,,, anak saya (balita) menangis karena lapar, kurang susu bubuk, buku-buku belajar, tagihan-tagihan kebutuhan keseharian ataupun bulanan melonjak pesat, istri belum diberi uang belanja, dan belum dapat mengatur uang sekalipun. (Astaghfirullohal Ngadziim... Suami macam apa saya ini nantinya?)

Dengan demikian saya pun lebih mementingkan Mahal tapi Tidak Rumit bahkan sulit untuk menjadi-jadi sumber juga segi Negatif Positifnya dan ini semuanya pun menjadikan saya lebih semangat dalam mencari dan mengelola nafkah dari beberapa keuangan saya pada Coretan Diari bahkan Buku Agenda saya saat Bersiap Meluncur kepada Hidup Berumah Tangga Nantinya. Red. Do'akan saja...

Saya mengharapkan kepada Anda-anda para pembaca budiman yang belum atau sudah berumah tangga, untuk lebih jeli dalam Mendidik Anak dari Keturunan anda dan Me-Manage/Mengelola kebutuhan anda dimasa depan nantinya yang makin lama makin aneh dengan ala kadarnya sesuatu yang menghampiri kehidupan kita pada umumnya.

Mungkin hanya itu saja yang dapat saya Sampaikan, Simpulkan dan Salamkan didalam Coretan saya mengenai "Riwayatku dan Rencanaku Membina Rumah Tangga"
Saya sangat memohon maaf, apabila dalam menyatukan Kalimat dalam Bahasa Inggris Kurang Sempurna ataupun Keliru. Karena saya hanya Pengamat dan Juga Pecinta Bahasa Indonesia Yang Benar (BINAR). Apabila ada kata, kalimat, ucapan yang kurang berkenan dihati para pembaca... Amat Sangat saya harapkan pemberian maafnya dan Apabila ada hal yang kurang dalam Coretan ini, adakalanya untuk menambahkan penjelasannya dalam commentbox / kotak komentar dibawah ini.
Sekian dan Terima Kasih telah Berpartisipasi dalam pembacaan coretan ini. Selesai

Indonesia, 6 April 2011
Salam Hormat,
Salam Berbagi Ilmu,
AHMAD FAUZAN - PKPTII
(Pengamat Komunikasi Publik dan Teknologi Informasi Indonesia)

Post a Comment

0 Comments