Nama : Windowsbie7
NPM : AF2573IZ
P.S : Manajemen
· Judul Penelitian :
“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur
Modal Saham Bluechips Di Bursa Efek Jakarta”
· Landasan Teori :
1.
Struktur
aktiva
Menurut Bambang (1995; 298), kebanyakan perusahaan
industri dimana sebagian besar dari pada modalnya tertanam dalam aktiva tetap (fixed
assets), akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal yang permanen,
yaitu modal sendiri, sedang hutang sifatnya sebagai pelengkap. Hal ini dapat
dihubungkan dengan adanya aturan struktur finansial konservatif horizontal yang
menyatakan bahwa besarnya modal sendiri hendaknya paling sedikit dapat menutup
jumlah aktiva tetap plus aktiva lain yang sifatnya pemanen. Dan perusahaan yang
sebagian besar dari aktivanya terdiri atas aktiva lancar akan mengutamakan
kebutuhan dananya dengan hutang. Jadi dapat dikatakan bahwa struktur aktiva
mempunyai pengaruh terhadap struktur modal. Jika pengukuran struktur aktiva
didasarkan pada rasio antara total aktiva tetap terhadap total aktiva, maka
secara teoritis terhadap hubungan yang negatif antara struktur aktiva dengan
struktur modal. Semakin tinggi struktur aktiva (yang berarti semakin besar
jumlah aktiva tetap) maka penggunaan modal sendiri akan semakin tinggi (yang
berarti penggunaan modal asing semakin sedikit) atau struktur modalnya makin
rendah.
Moh'd, Larry dan James (1998) dalam penelitiannya
menunjukkan bahwa perubahan struktur aktiva berpengaruh negatif terhadap
perubahan struktur modal yang dilakukan oleh manajer. Demikian pula dengan
penelitian yang dilakukan oleh Bhaduri (2002) yang menunjukkan adanya pengaruh
yang bersifat negatif dari struktur aktiva terhadap struktur modal. Penelitian
lain yang dilakukan oleh Krishnan (1996) pada perusahaan-perusahaan besar di
Negara industri juga menunjukkan adanya pengaruh mnegatif struktur aktiva
terhadap struktur modal.
2.
Tingkat
Pertumbuhan Penjualan
Brigham dan Houston (2001; 39) mengatakan bahwa perusahaan
dengan penjualan yang relatif stabil dapat lebih aman memperoleh lebih banyak
pinjaman dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan
perusahaan yang penjualannya tidak stabil. Penelitian empiris yang telah
dilakukan antara lain oleh Krishnan (1996), Badhuri (2002), Moh'd (1998), dan
Majumdar (1999) menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan (sales growth)
merupakan salah satu variabel yang berpengaruh terhadap struktur modal
perusahaan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan
berpengaruh positif terhadap struktur modal. Semakin tinggi pertumbuhan
penjualan perusahaan akan lebih aman dalam menggunakan hutang sehingga semakin
tinggi struktur modalnya.
3.
Tingkat
pertumbuhan Aktiva
Weston dan Brigham (1986; 475) mengatakan perusahaan
dengan tingkat pertumbuhan yang cepat harus lebih banyak mengandalkan pada
modal eksternal. Floating cost pada emisi saham biasa adalah lebih
tinggi dibanding pada emisi obligasi. Dengan demikian perusahaan dengan tingkat
pertumbuhan yang tinggi cenderung lebih banyak menggunakan hutang (obligasi)
disbanding perusahaan yang lambat pertumbuhannya. Penelitian yang dilakukan
oleh Balakrishnan dan Isaac (1993) terhadap 295 perusahaan industri di Amerika
Serikat menunjukkan bahwa pertumbuhan aktiva berpengaruh positif terhadap
struktur modal. Semakin tinggi pertumbuhan aktiva maka akan semakin tinggi
struktur modalnya.
4.
Profitabilitas
Brigham dan Houston (2001: 40), mengatakan bahwa
perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan
hutang yang relatif kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk
membiayai sebagian besarkebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara
internal. Beberapa penelitian yang pernah dilakukan khususnya penelitian
empiris yang telah dilakukan oleh Krishnan (1996), Badhuri (2002), Moh'd
(1998), dan Majumdar (1999) menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh
negative terhadap struktur modal perusahaan. Semakin tinggi keuntungan yang
diperoleh berarti semakin rendah kebutuhan dana eksternal (hutang) sehingga
semakin rendah pula struktur modalnya.
· Hipotesis :
“Ukuran perusahaan, resiko bisnis, pertumbuhan aset, kemampulabaan, dan
struktur kepemilikan berpengaruh terhdap struktur modal.”
· Statistik :
- Objek Penelitian
Yang
menjadi objek penelitian saya adalah Saham-saham Bluechips yang ada di Bursa
Efek Jakarta.
-
Variabel Penelitian
Variabel-variabel
yang dikumpulkan meliputi:
·
Variabel
Bebas (Independent Variable) yaitu Struktur Modal.
Adalah Modal menurut Munawir (2001; 19) adalah hak atau
bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditujukan dalam pos modal
(modal saham), surplus dan laba yang ditahan atau kelebihan aktiva yang
dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya.
·
Variabel
Terikat (Dependent Variable) yaitu
1. Ukuran
Perusahaan (Size)
2. Risiko
Bisnis (Business Risk)
3. Pertumbuhan
Aset (Asset Growth)
4. Kemampulabaan
(Profitability)
5. Struktur
Kepemilikan (Ownership Structure)
-
Jenis dan Sumber Data
Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan yang digunakan adalah
data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka, seperti laporan keuangan tahun
2009 sampai tahun 2010.
Sumber Data
Adapun sumber data yang
digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang berupa laporan keuangan
saham-saham bluechips di Bursa Efek Jakarta