Advertisement

Responsive Advertisement

Perjalanan Panjang PT. XL AXIATA

 

Sejarah Perusahaan

1. Awal Berdiri sebagai Excelcomindo Pratama (1996)
PT Excelcomindo Pratama didirikan pada 6 Oktober 1996 dan mulai beroperasi pada 8 Oktober 1996. Perusahaan ini merupakan salah satu operator seluler pertama di Indonesia. Saat itu, layanan mereka berfokus pada teknologi GSM 900.

2. Ekspansi Layanan dan Peluncuran Produk Unggulan (1997-2000)
Excelcomindo memperluas jangkauan ke seluruh Indonesia dan memperkenalkan berbagai produk layanan telekomunikasi. Mereka juga menjadi salah satu operator yang pertama kali memperkenalkan tarif yang kompetitif di tengah persaingan dengan operator lain.

3. Rebranding Menjadi XL (2004)
Pada tahun 2004, Excelcomindo mulai dikenal dengan merek dagang XL. Perusahaan ini juga memperkenalkan berbagai layanan seperti XL Bebas, XL Jempol, dan layanan pascabayar XL Prioritas yang ditujukan untuk segmen premium.

4. Akuisisi oleh Axiata Group Berhad (2009)
Axiata Group Berhad, sebuah perusahaan telekomunikasi multinasional asal Malaysia, mengakuisisi mayoritas saham Excelcomindo. Nama perusahaan resmi diubah menjadi XL Axiata Tbk.

5. Merger dengan AXIS (2014)
Pada 19 Maret 2014, XL Axiata resmi mengakuisisi dan melakukan merger dengan AXIS, operator seluler yang sebelumnya dimiliki oleh Saudi Telecom Company (STC). Merger ini bertujuan untuk memperluas pangsa pasar, efisiensi infrastruktur, serta memperkaya portofolio produk.

• Produk dan Layanan Sebelum Merger

1. XL Bebas

Diluncurkan pada awal 2000-an sebagai kartu prabayar andalan.

Menawarkan tarif murah untuk panggilan telepon dan SMS tanpa batasan waktu.

Dikenal dengan tagline "Bebas Bicara, Bebas SMS, Bebas Semua."

2. XL Jempol

Produk yang diluncurkan untuk menyasar segmen anak muda.

Memiliki fitur unggulan seperti tarif murah antar pengguna XL dan promosi khusus di malam hari.

3. XL Prioritas

Layanan pascabayar premium yang menawarkan kecepatan data prioritas, jaringan yang stabil, serta berbagai paket eksklusif untuk pelanggan kelas atas.

4. XL Xplore

Salah satu layanan data berbasis internet yang diperkenalkan seiring dengan perkembangan teknologi GPRS dan EDGE.

5. Layanan Blackberry XL

Pada puncak popularitas Blackberry, XL menjadi salah satu operator yang menghadirkan paket Blackberry dengan harga kompetitif untuk pengguna Indonesia.

• Transformasi Produk Setelah Merger

Setelah merger dengan AXIS, XL Axiata menyelaraskan strategi bisnis dan produknya untuk mencakup segmen yang lebih luas. Beberapa produk penting setelah merger adalah:

1. XL Prabayar (Pasca-Merger)

▪︎ XL Combo Lite: Paket yang menggabungkan kuota internet, telepon, dan SMS.

▪︎ XL Xtra Kuota: Paket internet tambahan untuk berbagai aplikasi media sosial dan streaming.

2. XL Pascabayar (XL Prioritas)

Produk ini mengalami rebranding sebagai XL Prioritas yang menawarkan layanan internet cepat 4G LTE dengan kuota besar dan benefit eksklusif seperti roaming internasional.

3. AXIS sebagai Sub-Brand

XL Axiata mempertahankan AXIS sebagai sub-brand yang menyasar segmen pasar dengan fokus pada tarif terjangkau.

Produk unggulan AXIS mencakup Bronet, OBOR, dan AXIS Owsem untuk kebutuhan anak muda dan pengguna data.

4. XL Home

Layanan internet broadband berbasis fiber optic yang menyasar segmen rumah tangga dan bisnis kecil.

5. XL SATU

Paket yang menggabungkan internet rumah dengan layanan mobile, memberikan kemudahan bagi pelanggan yang ingin memiliki konektivitas tanpa batas.

6. Digital Services

XL mulai memperluas layanan berbasis digital seperti myXL, Axisnet, dan produk finansial seperti XL Tunai.

• Prestasi dan Posisi Terkini

XL Axiata memfokuskan pengembangan jaringan 5G di Indonesia dengan memanfaatkan spektrum tertentu yang telah diberikan izin oleh pemerintah.

Berdasarkan informasi terkini, berikut adalah spektrum yang relevan:

▪︎ Spektrum yang Digunakan XL Axiata untuk 5G

1. Spektrum 1800 MHz (Band 3)

Sebelumnya digunakan untuk 4G LTE dan sekarang juga dimanfaatkan untuk 5G melalui teknologi Dynamic Spectrum Sharing (DSS).

Spektrum ini cocok untuk jangkauan luas dan penetrasi dalam ruangan, meskipun kapasitasnya lebih rendah dibandingkan pita yang lebih tinggi.

2. Spektrum 2100 MHz (Band 1)

Awalnya digunakan untuk 3G, namun sebagian dialihkan untuk 4G dan 5G.

Spektrum ini memberikan keseimbangan antara cakupan dan kapasitas.

3. Spektrum 2300 MHz (Band 40)

Salah satu spektrum utama yang dimiliki XL untuk layanan 4G LTE dan berpotensi digunakan untuk 5G.

Spektrum ini cocok untuk daerah urban dengan kepadatan tinggi karena mendukung kapasitas besar.

4. Spektrum 2600 MHz (Band 38)

Spektrum mid-band yang berpotensi menjadi tulang punggung jaringan 5G karena mendukung kapasitas yang lebih tinggi dibandingkan spektrum di bawahnya.

Cocok untuk aplikasi seperti streaming video, gim, dan kebutuhan data besar.

5. Spektrum 3.5 GHz (Mid-Band, C-Band)

XL Axiata menunjukkan minat pada spektrum ini karena sangat ideal untuk 5G dengan kecepatan tinggi dan latensi rendah.

Pemerintah sedang merencanakan lelang spektrum ini untuk alokasi 5G secara luas di Indonesia. XL diperkirakan akan berpartisipasi dalam lelang tersebut.

▪︎ Strategi Fokus Jaringan 5G XL Axiata

XL Axiata memulai implementasi 5G dengan pendekatan bertahap, fokus pada wilayah urban dan kawasan industri yang memerlukan kecepatan tinggi serta latensi rendah.

Teknologi Dynamic Spectrum Sharing (DSS) digunakan untuk memanfaatkan spektrum eksisting seperti 1800 MHz dan 2100 MHz agar dapat melayani 4G dan 5G secara bersamaan.

Dalam jangka panjang, XL Axiata juga menargetkan pemanfaatan spektrum 700 MHz (setelah Analog Switch Off/ASO) untuk cakupan luas di daerah rural dan semi-urban.

▪︎ Catatan: Spektrum 700 MHz

Spektrum ini memiliki penetrasi sinyal terbaik, ideal untuk mendukung pemerataan layanan 5G di daerah terpencil. Setelah analog TV dihentikan, XL Axiata dapat memanfaatkan spektrum ini untuk jaringan 5G dengan cakupan luas. 

#XL #ProXL #Excellcomindo #ExcelcomindoTelecom #XLaxiata #Axiata #XLbebas #XLjempol #XLxplore #XLprioritas #XLsatu #XLhome #XLcombo 


Post a Comment

0 Comments