Perjalanan Panjang Merger Esia AHA Bakrie Telecom dan Ceria Sampoerna Telecom Menjadi NET1 Internet
1. Latar Belakang Bakrie Telecom (Esia AHA)
Bakrie Telecom adalah perusahaan telekomunikasi yang populer dengan layanan CDMA (Code Division Multiple Access). Produk utamanya, Esia, dikenal dengan tarif murah untuk layanan telepon dan SMS. Selain itu, Bakrie Telecom juga memiliki layanan internet berbasis CDMA bernama AHA. Sayangnya, model bisnis yang bergantung pada teknologi CDMA mulai meredup karena meningkatnya dominasi GSM dan 4G LTE.
2. Ceria Sampoerna Telecom
Ceria adalah merek dagang dari Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (STI), sebuah perusahaan telekomunikasi yang juga menggunakan teknologi CDMA. Ceria dikenal terutama di area rural Indonesia, di mana akses komunikasi sering kali terbatas. STI memanfaatkan frekuensi 450 MHz, yang memiliki keunggulan dalam jangkauan luas namun terbatas pada kapasitas data rendah.
3. Krisis dan Tantangan
Keduanya menghadapi tantangan besar akibat penurunan pengguna CDMA, kompetisi ketat dari operator GSM, dan keharusan migrasi ke teknologi yang lebih modern seperti 4G LTE. Bakrie Telecom dan Sampoerna Telecom akhirnya memilih untuk berkolaborasi demi mempertahankan keberlangsungan bisnis.
4. Proses Merger
Pada tahun 2016, Bakrie Telecom dan Sampoerna Telecom menjalin kerja sama strategis. Langkah ini bertujuan untuk memanfaatkan infrastruktur serta spektrum frekuensi yang dimiliki kedua pihak. STI kemudian mengadopsi teknologi 4G LTE dengan menggunakan spektrum 450 MHz yang sebelumnya digunakan untuk layanan CDMA Ceria.
5. Transformasi Menjadi NET1 Indonesia
Pada 2017, hasil merger ini diumumkan dengan nama baru: NET1 Indonesia. NET1 menawarkan layanan internet broadband berbasis teknologi 4G LTE, dengan fokus utama pada area rural dan daerah terpencil di Indonesia. Dengan frekuensi 450 MHz, NET1 memiliki keunggulan menjangkau wilayah yang sulit dijangkau oleh operator lain.
6. Model Bisnis dan Fokus Layanan
NET1 Internet berfokus pada:
● Penyediaan internet kecepatan tinggi untuk area rural dan komunitas terpencil.
● Penyediaan layanan untuk sektor korporasi seperti pertanian, perkebunan, dan transportasi.
● Solusi konektivitas IoT (Internet of Things) di area dengan infrastruktur jaringan minim.
7. Tantangan dan Masa Depan
Meskipun memiliki keunggulan dalam cakupan wilayah, NET1 juga menghadapi tantangan besar seperti:
● Peningkatan infrastruktur untuk mendukung kapasitas data yang lebih tinggi.
● Kompetisi dengan operator besar yang mulai memperluas cakupan ke daerah rural.
● Ketergantungan pada spektrum 450 MHz yang mungkin tidak memadai untuk teknologi masa depan.
Melalui merger ini, NET1 Internet berusaha menjadi solusi bagi kebutuhan internet di wilayah yang sering kali diabaikan operator besar, dengan membawa pengalaman baru di dunia broadband rural Indonesia.
Apakah Anda memerlukan penjelasan lebih lanjut atau tambahan data?
0 Comments