Sejarah Perjalanan Merger Smart Telecom, Mobile-8, dan Bolt!4G Menjadi Smartfren
1. Awal Berdirinya Smart Telecom dan Mobile-8
Smart Telecom berdiri pada tahun 2006 dan merupakan operator telekomunikasi berbasis teknologi CDMA (Code Division Multiple Access). Perusahaan ini fokus menyediakan layanan komunikasi suara, SMS, dan internet murah. Smart Telecom dimiliki oleh Sinar Mas Group.
Mobile-8 Telecom, yang didirikan pada tahun 2002, juga merupakan operator berbasis CDMA. Produk andalannya adalah layanan Fren dan Hepi. Mobile-8 berfokus pada pasar komunikasi mobile dengan layanan suara dan data.
Namun, persaingan dengan operator GSM (yang memiliki jangkauan lebih luas) membuat operator berbasis CDMA sulit berkembang.
2. Merger Smart Telecom dan Mobile-8 Menjadi Smartfren (2011)
Pada tahun 2011, Smart Telecom dan Mobile-8 melakukan penggabungan untuk memperkuat posisi di pasar. Merger ini dilakukan melalui PT Smartfren Telecom Tbk, yang menjadi entitas gabungan dari kedua perusahaan.
Tujuan Merger:
● Memperluas jaringan dan meningkatkan kualitas layanan.
● Mengoptimalkan teknologi CDMA untuk akses internet dengan kecepatan tinggi (EV-DO Rev.B).
● Mengurangi persaingan internal di antara operator CDMA.
Hasil Merger:
• Nama dagang yang digunakan adalah Smartfren.
• Fokus layanan berubah ke internet mobile broadband.
Smartfren mulai memperkenalkan teknologi CDMA yang mendukung akses data lebih cepat sebagai pembeda di pasar.
3. Peralihan dari CDMA ke 4G LTE (2014–2015)
Seiring berkembangnya teknologi, CDMA semakin ditinggalkan. Smartfren memutuskan untuk bertransformasi ke teknologi LTE (Long Term Evolution).
Pada tahun 2015, Smartfren meluncurkan layanan 4G LTE Advanced, menjadi operator pertama di Indonesia yang menyediakan jaringan 4G LTE secara nasional.
CDMA mulai dihentikan secara bertahap, dan pelanggan didorong untuk bermigrasi ke layanan berbasis LTE.
4. Merger dengan Bolt!4G (2018)
Bolt!4G adalah layanan internet berbasis 4G LTE yang diluncurkan oleh Internux pada tahun 2013. Produk ini fokus pada layanan internet broadband dengan kecepatan tinggi di area Jabodetabek dan Medan.
Namun, pada akhir 2018, Bolt!4G dihentikan operasinya oleh pemerintah (Kementerian Komunikasi dan Informatika) karena gagal melunasi biaya frekuensi.
Smartfren mengambil alih sebagian besar pelanggan Bolt!4G melalui program migrasi.
Pelanggan Bolt!4G ditawarkan paket khusus untuk berpindah ke Smartfren tanpa kehilangan layanan.
Jaringan dan infrastruktur Bolt!4G diintegrasikan ke dalam sistem Smartfren.
5. Perkembangan Setelah Merger
Pasca merger dengan Bolt!4G, Smartfren memperkuat posisinya sebagai penyedia layanan data dan internet di Indonesia. Langkah-langkah strategis yang dilakukan meliputi:
Ekspansi Layanan: Jangkauan jaringan 4G LTE semakin luas, termasuk ke daerah-daerah pelosok.
● Inovasi Produk:
• Paket data murah seperti Unlimited dan Kuota Nonstop.
• Peluncuran ponsel pintar berbasis 4G dengan harga terjangkau (Andromax).
• Fokus ke 5G: Mulai melakukan uji coba jaringan 5G untuk mempersiapkan era teknologi baru.
● Kesimpulan
Merger antara Smart Telecom dan Mobile-8 menjadi Smartfren, disusul dengan integrasi pelanggan dan jaringan Bolt!4G, adalah strategi yang berhasil memperkuat Smartfren di pasar telekomunikasi Indonesia. Transformasi ke teknologi LTE dan fokus pada layanan data menjadikan Smartfren pemain penting dalam industri, terutama dalam memenuhi kebutuhan internet mobile masyarakat.
0 Comments