Kerusupan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kesurupan al –akhlath dan kesurupan roh.
a. Kesurupan Al-akhlath ( Kesurupan Sebab Faktor Medis)
Ibnu Qayyim rahimahullah menyatakan bahwa kesurupan al-alkhlath adalah penyakit yang menyebabkan anggota badan yang esensial kehilangan rasa, tidak dapat bergerak, atau setengah lumpuh. Penyebabnya adalah karena adanya campuran tebal lengket yang menutupi setengah dari peredaran otak. Akibatnya, indra kehilangan rasa dan tidak dapat bergerak. Akan tetapi, anggota badan yang salurannya baik tidak mengalami hal itu secara total. Peristiwa seperti di atas dapat disebabkan oleh hal-hal lain.
Seperti angin kuat yang menahan roh atau asap jelek yang menimpa sebagian badan. Dan tidak mungkin seseorang bertahan dengan kondisi seperti ini. Ia bisa saja jatuh atau mengeluarkan busa dari mulut. Ini termasuk jenis kesurupan yang dapat diobati dengan menggunakan su’uth di Nerjes, air barnuf, dan sari sudz-dzab, minyak luz yang pahit.
Dalam ath-thibb al-hadits dinyatakan bahwa kesurupan asabi (yang menimpa saraf) diakibatkan oleh adanya gangguan pada bagian saraf pusat, yaitu adanya getaran-getaran yang tidak standar yang dapat diketahuinya pada rekaman gelombang otak.
Ada sepuluh faktor yang menyebabkan kesurupan, yaitu karena faktor maudhi’iyah yang terjadi di dalam otak manusia atau karena sebab umum lain di luar kepala. Faktor maudhi’iyah misalnya adalah lumpuh di dua sisi wajah, benturan kepala ketika melahirkan atau sesudahnya, demam di kepala, pusing, kekurangan darah di kepala, luka di kepala, dan naiknya tekanan darah.
Faktor umumnya adalah kondisi keracunan karena celak, khamar, obata-obatan, pembasmi serangga, kondisi tercekik, kekurangan darah, gangguan makanan, gagal hati dan ginjal, kekurangan gula dalam darah, biri-biri dan lemahnya kaki yang menimpa kebanyakan anak-anak karena naiknya derajat panas ketika demam.
b. Kesurupan Setan
Maksud kesurupan roh adalah sentuhan jin manusiawi yang menimbulkan sakit di dalam diri, hati, agama , dan badannya dengan berbagai cara. Ada orang yang ketika kesurupan, setan berbicara dengan lisannya dan melakukan sesuatu bukan karena kehendak si sakit. Setan mengalahkannya, mengganggunya dengan hal-hal yang membuatnya sedih dan menyesatkan. Setan menusuk dan menyakitinya, atau segala penyebab sebagaimana disebutkan sebelumnya.
Gangguan setan seperti itu merupakan dalil yang berdasarkan Al-Quran, Sunnah, eksperiman, dan fakta. Secara ilmu kedokteran dan logika, tidak tertutup kemungkinan terjadinya hal itu. Hanya saja, ada sebagian manusia yang mengingkari adanya kesurupan roh, mungkin paling dari nash. Mereka berbeda pendapat dengan ahlussunnah, baik karena sikapnya yang menantang dan sombong tanpa dalil dan bukti, atau karena berhadapan dengan persoalan modern dan madani. Selain itu, dapat pula karena takut kehilangan rezeki atau mereka menutup pandangan terhadap hakikat dan kebenaran pada diagnosis sekian penyakit. Seharusnya, jika mereka adalah seorang dokter, maka hendaknya menjelaskan jenis obatnya atau mengisolasikan diri dalam benteng yang tinggi untuk memahami permasalahan sosial dan musibahnya, juga ikut serta melakukan reformasi jika termasuk golongan pemikir dan ulama.
Dalil dari Al-Quran dan Sunnah mengenai adanya kesurupan setan sudah jelas dan sahih. Ahlussunnah telah berijma’ terhadap hal itu. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menukil dari mereka dalam fatwanya, Ibnu Hajar dalam al-Fath, Ibnul Atsir dalam an-Nihayah, Asy’ari dalam al-Maqalat, al-Qurthubi dalam tafsirnya dan asy-Syaukaani dalam Fathul Qadir. Hal itu juga dibuktikan melalui eksperimen, pembuktian, sosial dan fakta-fakta.
Memang sebagian penyakit ini berada di luar kaidah diagnosis para dokter karena mereka mengingkari adanya hasil positif yang ada dalam pengobatan penyakit itu dan para dokter tidak mampu melakukan pengobatannya. Oleh karena itu, para ulama, para dai, dan orang-orang saleh menisbatkan penyakit itu kepada setan.
http://www.facebook.com/macan.sewu
0 Comments