Allah SWT berfirman dalam surat al An'aam ayat 12, ''Katakanlah, 'Kepunyaan
siapakah apa yang ada di langit dan di bumi.' Katakanlah, 'Kepunyaan Allah.' Dia
telah menetapkan atas Diri-Nya kasih sayang. Dia sungguh akan menghimpun kamu
pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya. Orang-orang yang meragukan
dirinya mereka itu tidak beriman.'' (QS 6: 12).
Dalam ayat lainnya Allah SWT juga berfirman, ''Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.'' (QS 9: 128).
Dua ayat di atas merupakan suatu bukti yang tidak terbantahkan bahwa Islam adalah ajaran yang selalu mengajarkan kasih dan sayang kepada umatnya. Islam sangat anti terhadap kekerasan maupun tindakan terorisme. Allah dan rasul-Nya, sebagaimana kedua ayat di atas, telah memberikan teladan agar umatnya memiliki sifat kasih sayang.
Sifat kasih dan sayang ini sejatinya dilaksanakan dalam segala aspek kehidupan. Dalam berkeluarga, misalnya, suami dan istri harus mengedepankan dan menumbuhkan rasa kasih dan sayang agar keluarga yang dibinanya meraih sakinah mawaddah wa rahmah. Firman Allah SWT, ''Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.'' (QS 30: 21).
Pun dalam lingkungan masyarakat. Allah menganjurkan umatnya untuk saling menasihati dalam berkasih sayang. Firman-Nya, ''Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang.'' (QS 90: 17).
Demikian pula dalam kehidupan bernegara. Pemimpin harus mengasihi dan menyayangi rakyatnya. Mereka harus mendahulukan kepentingan dan kesejahteraan rakyatnya dibandingkan kepentingan dan kesejahteraan diri, kelompok, dan keluarganya.
Sebaliknya, dalam masalah hukum. Pemimpin harus menegakkan hukum dengan adil, tegas, dan tanpa kompromi. Semuanya harus berkedudukan sama dan tidak ada orang atau kelompok yang disayang. Berkasih sayang dengan sesama merupakan salah satu syarat agar kita disayangi oleh makhluk yang ada di langit. Rasulullah SAW bersabda, ''Sayangilah oleh kamu sekalian sesama manusia yang ada di muka bumi ini, maka pasti akan menyayangi kepada kamu makhluk yang ada di langit.''
Sedangkan syarat agar kita memiliki rasa kasih dan sayang adalah kita harus beriman dan memurnikan keimanan kepada Allah dan rasul-Nya serta melakukan berbagai macam amal saleh. Hal ini sebagaimana Allah jelaskan dalam firman-Nya, ''Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.'' (QS 19: 96). Wallahu a'lam bis-shawab.
Dalam ayat lainnya Allah SWT juga berfirman, ''Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.'' (QS 9: 128).
Dua ayat di atas merupakan suatu bukti yang tidak terbantahkan bahwa Islam adalah ajaran yang selalu mengajarkan kasih dan sayang kepada umatnya. Islam sangat anti terhadap kekerasan maupun tindakan terorisme. Allah dan rasul-Nya, sebagaimana kedua ayat di atas, telah memberikan teladan agar umatnya memiliki sifat kasih sayang.
Sifat kasih dan sayang ini sejatinya dilaksanakan dalam segala aspek kehidupan. Dalam berkeluarga, misalnya, suami dan istri harus mengedepankan dan menumbuhkan rasa kasih dan sayang agar keluarga yang dibinanya meraih sakinah mawaddah wa rahmah. Firman Allah SWT, ''Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.'' (QS 30: 21).
Pun dalam lingkungan masyarakat. Allah menganjurkan umatnya untuk saling menasihati dalam berkasih sayang. Firman-Nya, ''Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang.'' (QS 90: 17).
Demikian pula dalam kehidupan bernegara. Pemimpin harus mengasihi dan menyayangi rakyatnya. Mereka harus mendahulukan kepentingan dan kesejahteraan rakyatnya dibandingkan kepentingan dan kesejahteraan diri, kelompok, dan keluarganya.
Sebaliknya, dalam masalah hukum. Pemimpin harus menegakkan hukum dengan adil, tegas, dan tanpa kompromi. Semuanya harus berkedudukan sama dan tidak ada orang atau kelompok yang disayang. Berkasih sayang dengan sesama merupakan salah satu syarat agar kita disayangi oleh makhluk yang ada di langit. Rasulullah SAW bersabda, ''Sayangilah oleh kamu sekalian sesama manusia yang ada di muka bumi ini, maka pasti akan menyayangi kepada kamu makhluk yang ada di langit.''
Sedangkan syarat agar kita memiliki rasa kasih dan sayang adalah kita harus beriman dan memurnikan keimanan kepada Allah dan rasul-Nya serta melakukan berbagai macam amal saleh. Hal ini sebagaimana Allah jelaskan dalam firman-Nya, ''Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.'' (QS 19: 96). Wallahu a'lam bis-shawab.