Advertisement

Responsive Advertisement

Sepercik Kenangan Guru dan Nama Baik

"itulah dinamika kehidupan, karna kau takkan bergerak bila manusia adalah musayyar saja, namun kau takkan berhenti bila manusia mukhoyyar saja, menbingungkan memang, tapi setidaknya kau tahu bahaya ego mu, rumuskan dinamika kehidupanmu mulai sekarang, dan jangan sampai disaaat kau harus lurus di umur 40, kau masih terbudakkan oleh dirimu sendiri, seperti apa yang kau lihat."
hidup memang penuh dimensi, penuh dengan tantangan. hidup adalah sebuah taruhan, bahkan Alloh s.w.t sengaja menciptakan cinta, benci, kebenaran, kesalahan, syubhat, halal, haram, sunnah, wajib, makruh, mubah, juga menciptakan sakit, enak, dan biasa-biasa saja.
itu semua adalah permainan, permainan yang diberikian Alloh kepada kita, itu semua adalah taruhan, taruhan yang dibentangkan kepada kita. Alloh dengan sengaja menumbuhkan kita gemar bermain diwaktu kecil, agar kita nanti tidak terlalu kaget saat kita harus bermain diwaktu dewasa. "dan kehidupan duania ini hanyalah enak-enakan dan permainan".

:"ber i'tibarlah wahai orang-orang yang punya pemikiran", demikian Alloh s.w.t menberikan tiket pemainan kepada kita. kemudian Rasuulullah s.a.w bersabda:" tiada boleh menbahayakan diri dan menbuat marabahaya", sebagai tameng ke dalam, dan menberikan tameng ke luar berupa :"agama adalah sebuah nasehat, bagi Alloh, Rasulullah, dan ummat mu'min".

disetiap permasalahn yang ada, selalau ada neraca, selalu ada kadar yang harus masuk kedalamnya, al maslahah dan mafsadah adalah dua tempat kita menaruh dua kadar yang berbeda. dari sinilah berputarnya al maqthu' dan al madznuun.
al manshuush selalu dlam keadaan yang sama, namun apa yang diluaran nash yang akrab disebuat mawaqi'(kontex) selalu menjadi perdebatan yang hangat. dibalik semua itu didukung lagi bahwa kebenaran ternyata masih tergantung waktu, zaman, dan tempat, ibnu 'abidin pun berkata:
أن كثيرا من الأحكام تختلف باختلاف الزمان لتغير عرف أهله، أو لحدوث ضرورة، أو لفساد أهل الزمان، بحيث لو بقي الحكم على ما كان عليه أولا، للزم منه المشقة والضرر بالناس، ولخالف قواعد الشريعة المبنية على التخفيف والتيسير ودفع الضرر والفساد.

lebih mengejutkan lagi bila kebenaran itu ternyata masih belum menunjukkan tanda-tandanya seperti keputusan yang diambil Al KHodhir a.s. atas Moesa a.s, bagaiman ngototnya Moesa a.s. dengan kebenarana yang bertanda, dan ngototnya Al KHodhir a.s. dengan kebenaran yang ghoib namun pasti.

 inilah  really of the game, pemainan yang nyata.

disinilah dinamika kehidupan terlihat selalu menggelikan, selalu menberikan nuansa yang boleh dikata amazing. pra dan pasca selalu membuat kegamangan manusia, hingga Alloh s.w.t menolong manusia dengan firmannya: "katakanlah wahai Muhammada s.a.w berjalanlah kalian diatas bumi dan lihatlah bagaimana akhir dari orang-orang yang mendustakanKu".

mengherankan memang, kenapa Alloh s.w.t mengatakan "al mukadzibiin/pendusta",itu tak lain ternyata kita hanya bermain dengan jiwa, ego, existensi,  bermain dengan akal, bemain dengan nafsu, ankara, dan kemurkaan. ternyata kebenaran adalah sesuatu yang sangat jelas/ al waadhihul wudhuuh, kesesatan juga sangat jelas, dan syubhat yang harus dijauhi, Rasuulullah s,.a.w bersabda: "halal itu jelas, dan haram itu jelas, dan sybhat diantara keduanya, maka hampir-hampir saja ornag yang menggembala disamping tanah larangan akan terjerembab kedalamnya.

kita tahu, kebenaran itu ada, nyata, riil, dan pasti, karna setiap nurani bisa mengatakannya, Rasuulullah s.a.w bersabda:" pertimbangkan dengan hatimu nuranimu, sesunnguhnya dosa itu adalah sesuatau yang tidak mengenakkan di kalbumu", namun kita terpaksa harus bermain dengan hawa nafsu, ego kita, angkara murka  kita, hingga pantaslah bila Alloh s.w.t menyebut ''al mukaddzibiin'' karna kita sebenarnyalah tahu kebenaran,  namun mendustakannya.

disambung lagi bahwa Alloh s.w.t dan RAsulNya mewajibkan ummat manusia ber "hizbah", sebuah panel penting dalam normalisasi kehidupan ummat manusia, di kepalanya kita harus menuai "ihsan" dan di akhirnya kita harus menggunakan perfectisasii diri..
kelucuan dinamika kehidupan tambah semakin seru manakala "al hizbah" ini dilakukan dan di applikasikan dari cara yang tidak "ihsan" dan dari pribadi yang amburadul...
sunnguh menggelikan.. karena jiwa-jiwa manusia terbakar emosinya saat Rasuulullah s.a.w menyabdakan:"wadzaalika adh'aful imaaan/dan itu adalah selemah-lemahnya iman.

namun permainan itu semakin mendekati taraf high classnya saat al ihsan dan perfectisasi diri belum kita miliki, namun disana ada MASTER/MURABBI yang menitahkan kepada kita...terasa terbakar juga jiwa dan nurani waktu menyimak sabda imam Ali r.a :''aku adalah hamba seoramng yang mengajariku walau satu huruf".

disinilah nama baik kadang juga menjadi lembah kebodohan, yang menciptakan manusia kebal akan norma, nasehat dan agama. kita tahu banyak disekeliling kita kemungkaran yang harus di benahi, apalagi kadarnya sudah menjangkiti kerabat dan teman kita, diwaktu kita sadar akan kekurangan dilain phak MUROBBI kita menitahkan tugas yang sngat berat...

ketika hampir mendekati klimaks, lagi-lagi suhu permainan semakin memanas saat kita terpaksa menuruti kemauan sang MURABBI ketika melakukan pertimbangan cara yang bijak, bicara lentur, dan santun adalah sebuah keharusan, terlebih jika kita menilik kisah MUSA dan yang meminta di utusnya pula HARUN a.s...

namun lagi-lagi puncak permainan semakin memanas manakala mereka telah melakukan "isqootul 'iffah wal ishmah secara qouli", kontek yang ada mereka selalu berkata nyromoh, logika yang ada pemabuk, dan pezina, juga pencuri tak akan bisa langsung di ajak ke majlis ta'lim, ajaklah mereka ke permainan bola sodok dulu, sepak bola dan volly ball, alihkan waktunya, hingga ada naseeem/angin segar yang mengisi otaknya yang penuh titik hitaam..

dan pada saat  semua telah dijalankan, begitu mengejutkan, prediksi kita gagal, dan semua tidak diterima oleh mereka, bahkan lebih menggelikan lagi, pada waktu kita memakai gaya bicara mereka sebgai pebdekatan, tak disangka merka berkata "itu gaya bicaara yang tak baik". whaat d u mind..???

permainan belum beakhir, dan terpaksa jidatpun ditepok "plooooook" waktu guru kita tertawa  dengan bebasanya, tanpa menerima pengaduan terlebih dulu beliau berkata:"itulah dinamika kehidupan, karna kau takkan bergerak bila manusia adalah musayyar saja, namun kau takkan berhenti bila manusia mukhoyyar saja, menbingungkan memang, tapi setidaknya kau tahu bahaya ego mu, rumuskan dinamika kehidupanmu mulai sekarang, dan jangan sampai disaaat kau harus lurus di umur 40, kau masih terbudakkan oleh dirimu sendiri, seperti apa yang kau lihat".