Pertama: anak-anak selalu makan apa adanya tanpa memikirkan
hari esok dia akan makan apa(sebuah tanda sifat tawakal yang kuat).
Kedua:
anak-anak akan selalu menangis dan merengek sekecil apapun masalah
yang dihadapi(sebuah tanda sifat menyerahkan diri dan bergantung pada
Alloh s.w.t).
Ketiga: anak-anak akan selalu menyudahi masalahnya
hanya dalam ukuran detik(sebuah sifat musamahah dan pemaaf serta aris
yang sempurna).
masa anak-anak adalah masa pertumbuhan fisik dan mental, dan
dimasa ini pulalah pertumbuhan ilmu dan fikiran anak-anak sedang dalam
pertunasan.
Hukum anak-anak:
1. SECARA IDEOLOGY
anak-anak
bisa di hukumi islam secara ideology dengan sah, namun hanyalah dengan
''TAB'AN LI WALYHI''(ikut walinya) baik dari ayah maupun kakek, atau
''assaaby''(pemboyongnya) dalam masalah peperangan.
2. secara ibadah
Anak-anak dalam ibadah di hukumi sah secara keseluruhan terkecuali ibadah-ibadah yang berkaitan dengan harta yang meliputi:
a.tabarru' al maaly(bersedekah dengan harta).
b.wasiat
c.waqaff
dari
ketiga hal ini seorang waly, qoyyim, washy, dan naadhir dari
anak-anak tersebutlah kunci dari sah dan tidaknya ibadah tersebut.
Diselain
tiga hal diatas jika dikatakan sah secara mutlaq bila memenuhi syarat
dan rukunnya, maka dari segi niatnya tidaklah berubah walaupun
ibadahnya masih jatuh sunnah.
Dan dari segi pahala, masih
terjadi khilaf antara fuqoha, sebgain mengatakan jatuh buat orang tua
anak-anak, dan sebagian fuqoha yang lain menghukumi pahalanya buat si
anak tersebut.
3. secara muamalah
anak-anak tidak
sah menjalankan aqad yang luzumnya dari dua arah muqbil dan mujib,
karena anak-anak masih berstatus ''masluubul 'ibaaroh dan wilayah''.
Terkecuali muamalah yang dalam hal-hal remeh dalam ''bai' mua'athoh''.
4. secara nikah
Anak-anak sah menjalankan nikah, namun waly adalh muqbil dari aqad yang dijalankannya.
5. secara perjual belian
Anak-anak muslim yang berstatus budak dapat diperjual belikan secara mutlaq dengan dua syarat;
a.tidak bersama ibunya, dan atau harus dijual bersama ibunya jika ada.
b.pembelinya adalah seorang muslim.
6. secara dewasa aqil baligh
Anak-anak
dihukumi baligh dengan umur 15 secara mutlaq, dan keluar many atau
darah haidh, dan selain tanda diatas khusus masalah perang seorang anak
tawanan perang dapat di hukumi baligh jika bulu kemaluannya sudah
tumbuh.
***WHY SHOULD WE LOVE CHILDREN??????***Islam adalah agama yang rahmatan lil'alamiin, ''mencintai anak-anak'' adalah salah satu tuntunannya.
Lalu kenapa? dan rahasia apa yang terkandung dalam diri anak-anak..???tak lain dan tak bukan Karena anak-anak adalah:
1. anak anak adalah ''barokah''.
Dalam
sebuah hadits Imam ahmad dan Turmudzi meriwayatkan dari abu hurairoh
bahwa Rasulullah s.a.w mengajarkan doa kepada pengantin yang berupa;
''semoga Alloh menberkahimu'',(berkah yang dimaksud diantaranya adalah
anak).
2. anak-anak adalah sebuah rizqi.
Dalam
hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhory no: 141, dan Imam Muslim no:
1434, dan Imam abu dawd no: 2161, dan Imam Turmudzi :1092 dari Imam
ibn Abbas r.a bersaabda Rasululloh s.a.w :'' jika salah satu kalian
menggauli istrinya dan berkata :''dengan menyebut asma Alloh, ya Alloh,
singkirkanlah kami dari setan, dan singkirkanlah setan dari apa-apa
yang Engkau rizqikan kepada kami'', al hadits, (rizqi di hadits ini
bermakana anak).
3. anak-anak adalah penghias semata wayang.
Dalam
qur'an surah al furqon: 74, Alloh s.w.t berfirman:''wahai Rabbku
berikanlah kepada kami dari istri-istri kami dan dzurriyyah kami
penenang dan penghias mata'', (dzurriyyah adalah anak-cucu).
4. anak-anak adalah penghantar kita pada sebuah maqom dimana kita bias masuk surga tanpa hisab.
Imam
Tobarony dalam ''mujma' zawaid'' juz: 8, hal: 162, dan dalam ''mujma'
awsath'': 4862, meriwayatkan hadits dari Sayyidah 'Aisyah
berkata:''saya mendengar Rasulullah s.a.w bersabda:''barang siapa yang
mendidik seoarang anak hingga bisa mengucap kalimat tauhid ''tiada
tuhan selain Alloh'' maka dia tak akan di hisab oleh Alloh''.
5. anak-anak adalah buah hati
Diriwayatkan
dari sahabat Abdulloh ibn Umar r.a, bersabda Rasululloh
s.a.w:''sesungguhnya tiap-tiap pohon punya buah, dan buah hati adalah
anak'', al hadits. Diriwayatkan oleh Imam al bazzaar, dan di takhrij
oleh Imam al haytsami dari ''mujma' zawaaid'' juz: 8, hal: 158.
6. anak-anak adalah kemuliaan yang tiada tara.
Imam
Tobarony meriwayatkan dalam ''mujma' awsath'' no: 7391, dari sahabat
Abdulloh ibn Umar r.a, Rasululloh s.a.w bersabda:''tidak dilahirkan
seorang anak dalam sebuah keluarga, kecuali anak tersebut menjadi
kemuliaan yang tak terhingga''.
7. bau anak-anak adalah bau surga.
Dalam
sebuah hadits Sahabat Abdulloh ibn Abbas r.a meriwayatkan hadits dari
Rasululloh s.a.w, Rasul s.a.w bersabda;''bau seorang anak, adalah bau
dari surga''. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Tobarony dalam ''mu'jam
shoghir'' juz: 1, hal: 21, dan ''mu'jam al awsath'' no: 5856''.
8. ciuman kita pada anak merupakan kenaikan derajat di surga.
Imam
Abdulloh ibn Umar r.a berdawuh:''perbanyaklah kalian dalam mencium
anak-anak kalian, karena setiap ciuman itu adalah satu derajat di
surga, hingga para malaikat pada hadir dan menuliskan bagi kalian dari
derajat sebanyak ciuman kalian, dan diantara dua derajat dapat ditempuh
perjalanan selama 500 tahun''. Hadits ini di sebutkan oleh Imam ad
Daylami dalam kitab ''al firdaus'' hal : 253''.
9. anak-anak adalah surga.
Diriwayatkan
oleh Imam Abu Dawud dalam sunannya no: 5147, sebuah hadits yang
berupa:'' barang siapa yang menghidupi tiga anak-anak perempuan, atau
tiga saudari perempuan, atau dua saudari perempuan, atau dua anak
perempuan, kemudian dia mendidiknya dan memperlakukan baik baginya, dan
menikahkannya, maka surgalah baginya''.
10. anak adalah sebuah amal kebajikan yang terus bersambung.
Sahabat
Abu Hurairah r.a meriwayatkan sebuah hadits, bahwa Rasulullah s.a.w
bersabda:''ketika manusia wafat amalnya akan terputus kecuali tiga hal;
kecuali shodaqoh jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, dan anak sholih
yang mendoakannya''. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim no:1631,
Abu Dawud no: 288, dan Turmudzi no: 1376.
(anak sholih yang mendoakan; yang dimaksud adalah maqom do'a, yaitu ''anak muslim''.
11. anak-anak adalah pelayan disurga.
Sebagaimana di firmankan Alloh s.w.t dalam surat al waqi'ah : 17, ''mereka dilayani oleh anak-anak yang dilanggengkan''.
12. anak-anak adalah syafaat.
Diriwayatkan
bahwa salah seorang wali besar sebelumnya adalah seorang pemabuk
berat, namun dia memiliki anak perempuan yang telah meninggal dunia.
Suatu malam dia bermimpi dikejar-kejar ular raksasa, dia tidak bisa
menghindar dari ular tersebut, namun tiba-tiba datanglah anak perempuan
yang menghalau ular raksasa itu, setelahnya sang wali
bertanya:''siapakah kamu?'', anak itu menjawab:''aku adalah anakmu
satu-satunya simpanan amalmu, dan ular itu adalah amal maksiatmu yang
engkau jadikan raksasa''. Lantas putri perempuannya menbaca sebuah
surat al Hadiid ayat: 16, :''apakah belum tiba waktunya bagi
orang-orang yang beriman agar ''khusyu' hatinya untuk berdzikir kepada
Alloh''.
Lantas bertobatlah dia hingga menjadi wali besar.
13.
diriwayatkan oleh Syaikhuna dari Syaikh-syaikhuna bahwa ada tiga sifat
akhlaq seorang anak yang menjadi tata karma seorang wali abdal.
Pertama:
anak-anak selalu makan apa adanya tanpa memikirkan hari esok dia akan
makan apa(sebuah tanda sifat tawakal yang kuat).
Kedua: anak-anak
akan selalu menangis dan merengek sekecil apapun masalah yang
dihadapi(sebuah tanda sifat menyerahkan diri dan bergantung pada Alloh
s.w.t).
Ketiga: anak-anak akan selalu menyudahi masalahnya hanya
dalam ukuran detik(sebuah sifat musamahah dan pemaaf serta aris yang
sempurna).
Anak-anak adalah buah hati, penentram jiwa dan menjanjikan surga.
Melindungi anak, mendidik, dan menbinanya adah ajaran islam yang sempurna.