Thursday, November 7, 2013

Ilmu Psikologi - Apa itu Skizofrenia ?

http://www.jpnn.com/read/2013/11/05/199228/Dulu,-Toni-Keluar-Semua-Lari.-Sekarang,-Toni-Datang-Semua-Memanggil
Ilustrasi penyakit Skizofrenia - wikia.nocookie.net
Pernahkan kita menghadapi masalah yang bertubi-tubi dan tidak mau menerima kaidah sebuah takdir yang nyata seperti Putus Cinta, Putus Kerja, Putus Persahabatan hanya karena satu atau dua bahkan lebih dari itu hingga tiada kuat menahannya dan berujung pada sesuatu yang tak disengaja maupun tak pantas [baca: Bunuh Diri]. Sebagian dari kita pastinya dimintai pendapat oleh beberapa Kerabat dan sahabat untuk Cek Kesehatan Otak ke Dokter Spesialis kejiwaan untuk mencari tahu apakah kita termasuk seorang yang sedang berproses menuju kegilaan [baca: Orang Gila, Gemblung, Edan, Ora Waras]???

Tidak hanya itu saja wahai para Budiman - Budiwati, bahwa saya juga pernah mengalami hal tersebut [baca: tidak munafik] dan beberapa sahabat saya pun sempat terkena hal itu, karena pengaruh oranglain terkait dengan masa depan yang bahagia dan maknyos. Begitulah sekiranya, nah dari Artikel dibawah inilah merupakan referensi untuk menambah wawasan untuk kita yang masih ataupun sedang menghadapi beberapa ujian. Agar supaya kita tetap Fresh (baca: segar).

Istilah skizofreniaberasal dari kataschizos : pecahbelah dan phren :jiwa. Skizofreniamenjelaskanmengenai suatugangguan jiwadimana penderitamengalamiperpecahan jiwaadanya keretakanatau disharmoniantara prosesberfikir, perasaandan perbuatan,Kraepelin seorangahli kedokteran jiwadari kota Munich memaparkan skizofrenia sebagai bentuk kemunduran intelegensi sebelum waktunyayang dinamakannya demensia prekox ( demensia : kemunduran intelegensi) prekox (muda, sebelumwaktunya).

Ada banyak perkiraan sebagai penyebab terjadinya skizofrenia, baik yang berasal dari badaniah(somatogenik) maupun psikologis (psikogenik). Perkiraan penyebab skizofrenia yang berasal dari segifisik yang pertama adalah berasal dari faktor genetik atau faktor keturunan, hal ini telah dibuktikandengan penelitian tentang keluarga penderita skizofrenia. Potensi untuk mendapatkan skizofreniatidak langsung diturunkan melalui gen resesif, potensi ini mungkin kuat tapi mungkin lemah sebabselanjutnya juga akan tergantung pada lingkungan individu apakah akan menjadi skizofrenia atautidak. Sama seperti penderita diabetes mellitus walaupun ia adalah resesif diabetes namun jika iadapat menjaga pola hidup yang sehat maka ia tidak akan menderita diabetes. Selanjutnya adalahkelainan susunan syaraf pusat, yang terletak pada diensefalon atau kortex otak, kelainan tersebutmungkin disebabkan oleh perubahan postmortem.

Ada beberapa ahli yang menjelaskan mengenai teori psikogenik yang pertama adalah teori AdolfMeyer, menurut meyer skizofrenia merupakan suatu reaksi yang salah, suatu maladaptasi, oleh karenaitu timbul suatu disorganisasi kepribadian dan lama-kelamaan orang itu menjauhkan diri darikenyataan (otisme). Kemudian teori Sigmund Freud, menurut Freud dalam skizofrenia terdapatkelemahan ego, yang dapat timbul karena penyebab psikogenik maupun somatik, superego dikesampingkan sehingga tidak bertenaga lagi dan Id yang berkuasa serta terjadi suatu regresi kefase narsisisme.

Gejala-gejala skizofrenia dibagi menjadi dua yaitu gejala primer dan gejala sekunder, gejala primerdiantaranya gangguan proses pikiran (bentuk,langkah dan isi pikiran), gangguan afek dan emosi,gangguan kemauan, banyak penderita dengan skizofrenia mempunyai kelemahan kemauan. Merekatidak dapat mengambil keputusan dan tidak dapat mengambil tindakan dalam suatu keputusan. Danyang terakhir adalah gejala psikomotor juga dinamakan gejala katatonik atau gangguan perbuatan.Kemudian gejala sekunder yang terdiri dari waham, waham yang diderita penderita skizofrenik seringtida logis dan bizar. Tetapi penderita tidak memahami hal tersebut dan menganggap bahwa wahamnyamerupakan fakta dan tidak dapat diubah oleh siapapun. Gejala sekunder yang kedua adalahhalusinasi, pada skizofrenia halusinasi timbul tanpa ada penurunan kesadaran dan hal ini merupakansuatu gejala yang hampir tidak dijumpai pada keadaan lain. Paling sering pada skizofrenia adalahhalusinasi pendengaran, halusinasi penciuman, halausinasi citarasa atau halusinasi taktil(singgungan).
Kraepelin membagi skizofrenia mejadi beberapa jenis:

1. Skizofrenia kompleks, gejala utama pada jenis simplex adalah kedangkalan emosi dankemunduran kemauan.
2. Jenis bebefrenik, gejala yang menonjol adalah gangguan proses berfikir, gangguankemauan dan adanya depersonalisasi atau double personality.
3. Jenis katatonik, biasanya akut dan didahului oleh stress emosional, dapat terjadistupor katatonik (penderita tidak menampakkan sama sekali ketertarikannyaterhadap lingkungannya) dan gaduh gelisah katatonik (terdapat hiperaktifitasmotorik, tetapi tidak disertai emosi yang semestinya dan tidak dipengaruhirangsangan dari luar).
4. Jenis paranoid, gejala-gejala yang menyolok adalah waham primer disertai denganwaham-waham sekunder dan halusinasi.
5. Episoda skizofrenia akut, gejala skizofrenia muncul mendadak sekali dan pasienseperti dalam keadaan mimpi. Dalam keadaan ini seakan-akan dunia luar dan dirinyasendiri berkabut.
6. Skizofrenia residual gejala yang menyolok adalah gangguan afek dan emosi, gangguanpikiran dan kemauan.
7. Jenis skizo-afektif disamping gejala skizofrenia menonjol pada saat bersamaan jugagejala depresi atau gejala mania.

Jenis- jenis pengobatan pada skizofrenia:
1. Farmakologi, pemberian neroleptika dosis rendah untuk skizofrenia menahunsedangkan dosis yang lebih tinggi diberikan pada penderita dengan psikomotorikyang meningkat.
2.Terapielektrokonvulsi (TEK) terapi konvulsi dapat memperpendek seranganskizofrenia dan mempermudah kontak dengan penderita.
3. Terapi koma insulin, bila diberikan pada permulaan penyakit, maka akanmendapatkan hasil yang memuaskan.
4. Psikoterapi dan rehabilitasi, psikoterapi yang dilakukan berbentuk suportif individualatau kelompok serta bimbingan yang praktis dengan maksud untuk mengembalikanpenderita ke masyarakat.
5. Lobotomi prefrontal, dilakukan bila terapi lain secara intensif tidak berhasil dan bilapenderita sangat mengganggu lingkungannya.

Pengobatan pada skizofrenia tidak dapat sempurna sembuh tetapi dengan pengobatan dan bimbinganyang baik penderita dapat ditolong untuk berfungsi terus, bekerja sederhna dirumah ataupun diluarrumah. Keluarga atau orang lain dilingkungan penderita diberi penerangan (manipulasi lingkungan)agar mereka lebih sabar menghadapinya.

Source : id.wikipedia.org/wiki/Skizofrenia

Sunday, November 3, 2013

Perbedaan Air SENI - MANI - WADI dan MADZI



1. Kencing: Masyhur sehingga tidak perlu dijelaskan, dan dia najis berdasarkan Al-Qur`an, Sunnah, dan ijma’.

2. Wadi: Cairan tebal berwarna putih yang keluar setelah kencing atau setelah melakukan pekerjaan yang melelahkan, misalnya berolahraga berat. Wadi adalah najis berdasarkan kesepakatan para ulama sehingga dia wajib untuk dicuci. Dia juga merupakan pembatal wudhu sebagaimana kencing dan madzi.

3. Madz i: Cairan tipis dan lengket, yang keluar ketika munculnya syahwat, baik ketika bermesraan dengan wanita, saat pendahuluan sebelum jima’, atau melihat dan mengkhayal sesuatu yang mengarah kepada jima’. Keluarnya tidak terpancar dan tubuh tidak menjadi lelah setelah mengeluarkannya. Terkadang keluarnya tidak terasa. Dia juga najis berdasarkan kesepakatan para ulama berdasarkan hadits Ali yang akan datang dimana beliau memerintahkan untuk mencucinya.

4. Mani: Cairan tebal yang baunya seperti adonan tepung, keluar dengan terpancar sehingga terasa keluarnya, keluar ketika jima’ atau ihtilam (mimpi jima’) atau onani -wal ‘iyadzu billah-, dan tubuh akan terasa lelah setelah mengeluarkannya.

Berhubung kencing dan wadi sudah jelas kapan waktu keluarnya sehingga mudah dikenali, maka berikut kesimpulan perbedaan antara mani dan madzi:

a. Madzi adalah najis berdasarkan ijma’, sementara mani adalah suci menurut pendapat yang paling kuat.
b. Madzi adalah hadats ashghar (kecil) yang cukup dihilangkan dengan wudhu, sementara mani adalah hadats akbar (besar) yang hanya bisa dihilangkan dengan mandi junub.
c. Cairan madzi lebih tipis dibandingkan mani.
d. Mani berbau, sementara madzi tidak (yakni baunya normal).
e. Mani keluarnya terpancar, berbeda halnya dengan madzi. Allah Ta’ala berfirman tentang manusia, “Dia diciptakan dari air yang terpancar.” (QS. Ath-Thariq: 6)
f. Mani terasa keluarnya, sementara keluarnya madzi kadang terasa dan kadang tidak terasa.
g. Waktu keluar antara keduanyapun berbeda sebagaimana di atas.
h. Tubuh akan melemah atau lelah setelah keluarnya mani, dan tidak demikian jika yang keluar adalah madzi.

Karenanya jika seseorang bangun di pagi hari dalam keadaan mendapatkan ada cairan di celananya, maka hendaknya dia perhatikan ciri-ciri cairan tersebut, berdasarkan keterangan di atas. Jika dia mani maka silakan dia mandi, tapi jika hanya madzi maka hendaknya dia cukup mencuci kemaluannya dan berwudhu. Berdasarkan hadits Ali -radhiallahu anhu- bahwa Nabi -alaihishshalatu wassalam- bersabda tentang orang yang mengeluarkan madzi :

اِغْسِلْ ذَكَرَكَ وَتَوَضَّأْ

“Cucilah kemaluanmu dan berwudhulah kamu.” (HR. Al-Bukhari no. 269 dan Muslim no. 303)

Tambahan:

1. Mandi junub hanya diwajibkan saat ihtilam (mimpi jima’) ketika ada cairan yang keluar. Adapun jika dia mimpi tapi tidak ada cairan yang keluar maka dia tidak wajib mandi. Berdasarkan hadits Abu Said Al-Khudri secara marfu’:

إِنَّمَا الْمَاءُ مِنَ الْمَاءِ

“Sesungguhnya air itu hanya ada dari air.” (HR. Muslim no. 343)
Maksudnya: Air (untuk mandi) itu hanya diwajibkan ketika keluarnya air (mani).

2. Mayoritas ulama mempersyaratkan wajibnya mandi dengan adanya syahwat ketika keluarnya mani -dalam keadaan terjaga. Artinya jika mani keluar tanpa disertai dengan syahwat -misalnya karena sakit atau cuaca yang terlampau dingin atau yang semacamnya- maka mayoritas ulama tidak mewajibkan mandi junub darinya. Berbeda halnya dengan Imam Asy-Syafi’i dan Ibnu Hazm yang keduanya mewajibkan mandi junub secara mutlak bagi yang keluar mani, baik disertai syahwat maupun tidak.

Wallahu a’lam.

Semoga Kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah dan semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati Kita yang telah lama terkunci. Aamiin.

(Cantumkan jika ada doa khusus untuk ibu dan juga doa yang lainnya,agar kami para jamaah bisa mengaminkannya)

Silahkan Klik Like dan Bagikan di halamanmu agar kamu dan teman-temanmu senantiasa istiqomah dan bisa meningkatkan ketakwaannya kepada ALLAH SWT.

Ya ALLAH...
✔ Muliakanlah orang yang membaca tausiah ini
✔ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
✔ Lapangkanlah hatinya
✔ Bahagiakanlah keluarganya
✔ Luaskan rezekinya seluas lautan
✔ Mudahkan segala urusannya
✔ Kabulkan cita-citanya
✔ Jauhkan dari segala Musibah
✔ Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar.
✔ Dan dekatkanlah jodohnya untuk orang yang membaca dan membagikan tausiah ini.

Aamiin ya Rabbal'alamin