Wednesday, November 30, 2011

Fitnah Dajjal

DAJJAL apa atau siapa?
Banyak diriwayatkan dalam beberapa hadist tentang apa atau siapa Dajjal. Dajjal adalah seorang manusia dari keturunan Yahudi. Dia bukan Jin atau apapun jua makhluk lain selain ia sebagai manusia yg ditangguhkan ajalnya “MinalMunzharin”
Dajjal adalah sebuah kata dalam Bahasa Arab, yang diturunkan dari akar kata “dajl”. yakni “pendusta, penipu, penghasut, dan orang terlaknat yang mengaburkan pemikiran, hati, kebaikan dan kejahatan, kebenaran dan kesalahan, yang menyembunyikan wajah sesungguhnya tentang suatu hal dengan cara menutupinya, yang mengembara ke setiap tempat”.
Sifat Badannya
Hadis Huzaifah ra katanya: Rasulullah saw telah bersabda : Dajjal ialah orang yang buta matanya sebelah kiri, lebat (panjang) rambutnya serta dia mempunyai Syurga dan Neraka. Nerakanya itu merupakan Syurga dan Syurganya pula ialah Neraka (Hadis Sahih Muslim).
Ada beberapa ciri perawakan Dajjal yg disebutkan dalam Hadis Rasulullah saw, diantaranya: Seorang yang kelihatannya masih muda; Berbadan besar dan agak kemerah-merahan; Rambutnya kerinting dan tebal. Kelihatan dari belakang seolah-olah dahan kayu yang rimbun. Dan tandanya yg paling ketara sekali ada dua :
Pertama: Buta mata kirinya dan kelihatan seperti buah kismis yg kecut, manakala mata kanannya tertonjol keluar kehijau-hijauan berkelip-kelip laksana bintang. Jadi kedua-dua matanya adalah cacat.
Kedua: Tertulis didahinya tulisan “Kafir (Kaf-Fa-Ra)”. Tulisan ini dapat dibaca oleh setiap orang Islam, sama saja ia pandai membaca atau tidak. Mengikut hadits riwayat At-Thabrani, kedua tanda ini menjelma dalam diri Dajjal setelah ia mengaku sebagai Tuhan. Adapun sebelum itu, dari kedua tanda yang terakhir ini belum ada pada dirinya. Buta Mata Kiri Dan Mata Yang Kanan Juga Tidak Difungsikan (buta kedua matanya)
Simbol dari ketidakpedulian/ kebutaan manusia akan hukum Allah Ta’ala, sudah tidak ada lagi batasan baik dan buruk, sifat egois, ketidakpedulian nasib sesama, fakir miskin meraja lela, anak yatim dibiarkan ditelantarkan, dsb.
Di Dadanya/Didahinya Tertulis “KAF FA RA”
Kufur secara bahasa berarti menutupi. Sedangkan menurut syara’ kufur adalah tidak beriman kepada Allah Ta’ala dan Rasulnya saw, baik dengan mendustakannya atau tidak mendustakannya. Dan orang yang kufur disebut orang Kafir. Macam macam orang kafir disebutkan dalam Al Qur’an :
  1. Kufur karena Mendustakan :Firman Allah Ta’ala : ”Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau mendustakan yang hak tatkala yang hak itu datang kepadanya? Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir?” (Al- Ankaabut:68)
  2. Kufur Karena Enggan dan Sombong : “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir”
  3. Kufur karena Ragu (Qs Al Kahfi : 35 – 38)
  4. Kufur karena berpaling dari peringatan Allah Ta’ala (Qs Al-Ahqaf : 3)
  5. Kufur karena Nifaq (QS Al-Munafiqun : 3)
  6. Kufur karena tidak mensyukuri nikmat Allah Ta’ala (An-Nahl : 83)
  7. Kufur karena belajar dan Mengajarkan sihir (Al Baqarah : 102)
  8. Dan sifat kufur yang lain.
Kita lihat sekarang dalam kehidupan sehari hari kita semakin banyak kebanggaan manusia dalam berbuat kufur, contoh sederhana Dajjal yang semakin digemari di Indonesia saat ini “Puluhan Layanan SMS Ramalan Bintang” yang semakin digemari. Facebook pun tak ketinggalan dari layanan Ramalan Bintang. Lihatlah betapa bangganya Mereka yang menyediakan Layanan Ramalan itu, Meski mereka tahu sihir itu dilarang tetapi mereka bangga.
Pergaulan bebas ,dugem, narkoba, miras, sistem yang diadopsi dari negara penganut Dajjal kini semakin digemari oleh saudara kita di Indonesia, dan anehnya mereka yang demikian merasa bangga dan bahkan menganggap hal tersebut sesuatu yang harus.
Jelas Dajjal sudah ada di sekitar kita
Tempat Tinggalnya Sekarang
Menurut riwayat yg sahih yg disebutkan dalam kitab “Shahih Muslim”, bahwa Dajjal itu sudah wujud sejak beberapa lama. Ia dirantai di sebuah pulau dan ditunggu oleh seekor binatang yang bernama “Al-Jassasah”. Dari Hadits ini jelaslah bagi kita bahwa Dajjal itu telah ada dan ia menunggu masa yang diizinkan oleh Allah Ta’ala untuk keluar menjelajah permukaan bumi ini dan tempat “transitnya” itu ialah di sebelah Timur bukan di Barat.
Dajjal itu Sudah Berwujud Sejak Beberapa Lama.
Semakin menjelaskan bahwa Dajjal sebenarnya sudah ada di sekitar kita. Transitnya disebelah timur bukan di barat “jelas sekali yang menjadi sasaran Dajjal adalah orang timur (budaya timur) bukan orang barat karena sejatinya dari sana Dajjal berasal. Rasulullah saw bersabda : Tidak ada negara (dalam dunia) melainkan akan dipijak (dilanda) oleh Dajal kecuali Mekah dan Madinah kerana setiap jalan dan lereng bukit dijaga oleh barisan Malaikat. Oleh karena itu Dajal akan turun (berhenti) di satu kawasan bernama Sibkhah (tanah kering lagi masin) maka Madinah bergegar sebanyak tiga kali, kemudian semua para Kuffar (orang kafir) dan para Munafik keluar dari Madinah menemui Dajjal.
Dijelaskan dalam Hadist diatas negara yang tidak akan dipijak oleh Dajjal adalah Mekkah dan Madinah, dikatakan dalam hadist di atas semua orang kafir dan munafik keluar dari madinah menemui Dajjal, Kita lihat berapa banyak orang Muslim yang kaya dan mampu untuk melaksanakan Ibadah Haji akan tetapi lebih memilih berlibur/ berjalan jalan keluar negeri mereka telah keluar dari melaksanakan ibadah haji dan lebih memilih untuk berlibur ketempat wisata………!
Makkah dan Madinah adalah tempat tujuan untuk melaksanakan Ibadah Haji yang akan mengantarkan kita ke syurga akan tetapi terlihat seperti neraka. Sedangkan tempat berlibur seperti Pantai Kuta, Las Vegas, atau tempat tempat liburan yang lain terlihat seperti syurga padahal banyak sekali maksiat yang akan mengantarkan para penggemarnya ke neraka . Jelas Dajjal sudah ada di sekitar kita.
Berapa Lama Ia Akan Hidup Setelah Kemunculannya?
Dajjal akan hidup setelah ia memulai kerusakannya kepada umat ini, selama empat puluh hari saja. Namun begitu, hari pertamanya adalah sama dengan setahun dan hari kedua sama dengan sebulan dan ketiga sama dengan satu minggu dan hari-hari yang tersisa sama seperti hari-hari biasa. Jadi keseluruhan masa Dajjal membuat fitnah dan kerusakan itu ialah 14 bulan dan 14 hari. Kita lihat sekarang berapa kali dalam satu tahun bencana/ kerusakan yang terjadi di dunia? Tidak usah jauh- jauh kita lihat saja di Indonesia tempat kita tinggal bukankah terjadi fitnah dan kerusakan di mana-mana bahkan bisa dikatakan 1 tahun sekali. Jelas Dajjal sudah ada di sekitar kita.
Fitnah Dajjal:
Dajjal telah diberi peluang oleh Allah Ta’ala untuk menguji umat ini. Oleh kerana itu, Allah Ta’ala  memberikan kepadanya beberapa kemampuan yang luar biasa. Di antara kemampuan Dajjal ialah:
1. Segala kesenangan hidup akan ada bersama dengannya. Benda-benda beku akan mematuhinya. Sebelum kedatangan Dajjal, dunia Islam akan diuji dahulu oleh Allah Ta’ala dengan kemarau panjang selama 3 tahun berturut-turut. Pada tahun pertama hujan akan kurang sepertiga dari biasa dan pada tahun kedua akan kurang 2/3 dari biasa dan tahun ketiga hujan tidak akan turun langsung. Umat akan dilanda kemarau dan kekeringan. Di saat itu Dajjal akan muncul membawa ujian.
2. Ada bersamanya seperti syurga dan neraka. ebagaimana kita diberitahu dalam hadits “dia akan pula memiliki surga dan neraka bersamanya. Walaupun surganya akan nampak seperti surga, sebenarnya itu adalah neraka, dan begitu juga meskipun nerakanya akan nampak seperti neraka, sebenarnya itu adalah surga,”
3. Gambaran perjalanan Dajjal. Diriwayatkan dalam HR Muslim “Kami bertanya: Wahai Rasulullah! Bagaimana gambaran perjalanannya diatas muka bumi ini? Nabi menjawab:”Gambaran perjalanannya adalah seperti gambaran “Al Ghaist” (hujan atau awan) yang dipukul oleh angin yang kencang.” H.R Muslim
Wallahu’alam
kutipan penjelasan Zaenal Abidin  

Monday, November 28, 2011

Sedikit Mengenal Perbedaan Otak Pria dan Otak Wanita

Michael Guriaan dalam bukunya What Could He Be Thinking? How a Man’s Mind Really Works menjelaskan, perbedaan antara otak Laki-laki dan Perempuan
terletak pada ukuran bagian-bagian otak, bagaimana bagian itu berhubungan serta cara kerjanya. Perbedaan mendasar antar keduanya adalah:
1. Perbedaan spasial
Pada laki-laki otak cenderung berkembang dan memiliki spasial yang lebih kompleks seperti kemampuan perancangan mekanis, pengukuran penentuan arah abstraksi,
dan manipulasi benda-benda fisik. Tak heran jika laki-laki suka sekali mengutak-atik kendaraan.
2. Perbedaan verbal
Daerah korteks otak pria lebih banyak tersedot untuk melakukan fungsi-fungsi spesial dan cenderung memberi porsi sedikit pada daerah korteksnya untuk memproduksi
dan menggunakan kata-kata. Kumpulan saraf yang menghubungkan otak kiri-kanan atau corpus collosum otak laki-laki lebih kecil seperempat ketimbang otak
perempuan.
Bila otak pria hanya menggunakan belahan otak kanan, otak perempuan bisa memaksimalkan keduanya. Itulah mengapa perempuan lebih banyak bicara ketimbang
pria. Dalam sebuah penelitian disebutkan, perempuan menggunakan sekitar 20.000 kata per hari, sementara pria hanya 7.000 kata!
Termasuk perempuan bisa memaksimalkan multi tasking-nya, menggendong si kecil, sembari memasak dan menyaksikan sinetron favorit di televisi. Sementara kaum pria, jangan heran kalau mereka tidak mendengarkan
panggilan anda ketika tengah menyimak pertandingan bola dari klub favorit atau tengah menyaksikan film kesayangan di televisi.
3. Perbedaan bahan kimia
Otak perempuan lebih banyak mengandung serotonin yang membuatnya bersikap tenang. Tak aneh jika wanita lebih kalem ketika menanggapi ancaman yang melibatkan fisik, sedangkan laki-laki lebih cepat naik pitam.
Selain itu, otak perempuan juga memiliki oksitosin, yaitu zat yang mengikat manusia dengan manusia lain atau dengan benda lebih banyak. Dua hal ini mempengaruhi kecenderungan biologis otak pria untuk tidak bertindak
lebih dahulu ketimbang bicara. Ini berbeda dengan perempuan.
4. Memori lebih kecil
Pusat memori (hippocampus) pada otak perempuan lebih besar ketimbang pada otak pria. Ini bisa menjawab pertanyaan kenapa bila laki-laki mudah
lupa, sementara wanita bisa mengingat segala detail.

Cinta & Nafsu

LANTAS... APA SIH BEDANYA cinta dan nafsu ? 1. Cinta itu membahagiakan, Nafsu itu membahayakan Cinta yang sebenarnya selalu menunjukkan jalan atau arah
menuju kebahagiaan bagi orang-orang yang menjalaninya karena ALLAH. Seorang pecinta yang sudah menemukan dan memahami makna cinta sejati dalam
dirinya akan berada pada kondisi yang membahagiakan. Sebaliknya, orang-orang yang terkecoh dengan nafsu dan menganggap nafsu adalah cinta akan berada
dalam kondisi yang membahayakan. Kita tidak bisa memungkiri, di mana ada kebaikan, di situlah setan menggoda manusia agar terjerumus ke dalam
keburukan. Cinta dan nafsu seperti dua sisi dari mata uang yang sama. Cinta adalah sisi positif, nafsu adalah sisi negatif dan uang itu adalah hubungan.
Seseorang yang mencintai pasangannya dengan sebenar-benarnya cinta karena ALLAH akan mengarahkan hubungannya menuju kebahagiaan sejati dengan
cara menjaga dan menyayangi pasangannya. Tanpa bermaksud untuk merusak dan menyakiti. Lain halnya dengan orang-orang yang menjalin hubungan dengan
landasan nafsu, mereka akan membawa hubungannya kearah kebahagiaan yang semu dan hanya berorientasi pada fisik, dalam hal ini sex. Yang justru akan
menjerumuskan mereka ke dalam situasi yang membahayakan. 2. Cinta bikin kita ketawa, Nafsu bikin kita kecewa Kalau diibaratkan hubungan seperti sawah,
maka cinta adalah padi dan nafsu adalah rumput liar. Nah, ketika ketika seseorang menanam padi (cinta) di sawah (hubungan) maka secara otomatis akan
tumbuh juga rumput liiar (nafsu). Kalau orang itu sudah mengetahui dan memahami apa itu padi (apa itu cinta), maka dia akan segera memangkas rumput liar itu
(nafsu) yang tumbuh di sawahnya (hubungan). Ketika tiba masa panen, orang ini akan menuai hasil sawahnya (hubungan) yang ditanami padi (cinta) itu tadi
berupa buah padi (kebahagiaan) . Lain dengan orang-orang yang terkecoh yang menyangka rumput liar (nafsu) sebagai padi (cinta). Mereka akan memelihara
rumput liar (nafsu) dan tanaman padinya (cinta) akan mati. Pada saat panen, tentu yang mereka dapat hanyalah sekarung rumput liar (nafsu) yang tidak enak
dimakan (kekecewaan). 3. Cinta selalu ingin memberi, Nafsu hanya ingin diberi Saya rasa maksud dari poin ketiga ini sudah jelas . Cinta adalah memberi. Ketika
seseorang menjalin hubungan atas dasar cinta maka hal pertama yang dilakukannya adalah memberikan yang terbaik kepada pasangannya, bukan ingin diberi.
Logikanya, kalau kita dan pasangan sama-sama ingin memberi (kita ingin memberi kepada pasangan dan pasangan ingin memberi kepada kita) secara otomatis
keduanya akan menerima. Tapi kalau kita dan pasangannya inginnya diberi (pasangan ingin diberi dan kita juga ingin diberi) lalu siapa yang akan memberi..?
Pada akhirnya yang terjadi justru tidak ada yang akan diberi karena tidak ada yang ingin memberi. 4. Cinta ingin menyayangi, Nafsu ingin menggerayangi
Bagaimana cara kamu memperlakukan pasanganmu? Dan bagaimana cara pasanganmu memperlakukan kamu? Ini adalah cara termudah untuk membedakan
mana cinta, mana nafsu..? Landasan seseorang dalam menjalin hubungan akan sangat menentukan pada bagaimana cara orang tersebut memperlakukan
pasangannya. Orang yang menjalin hubungan dengan landasan cintakarena ALLAH akan senantiasa memperlakukan pasangannya dengan cara-cara yang baik.
Menjaga, menyayangi, memperhatikan.MENUNTUN dan selalu memberikan yang terbaik. Sebaliknya orang orang yang menjalin hubungan karena nafsu
cenderung memperlakukan pasangan ke arah fisik. Setiap kali bertemu, inginnya menciumi dan diciumi, setiap kali berdua inginnya dipeluk dan memeluk,
digerayangi dan menggerayangi, dan yang lebih parah lagi kalau sampai kearah hubungan sex. 5. Cinta yang terbaik, Nafsu yang terbalik Cinta karena ALLAH
selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik, berusaha memberikan yang terbaik untuk pasangan dan selalu memperlakukan pasangan dengan cara-cara yang
baik. Bagaimana dengan nafsu..? Sebaliknya, nafsu selalu ingin diberi dan cenderung memperlakukan pasangan ke arah yang menyesatkan NB.......pake HP /
LAPTOP / PC bisa tag/menandai sendiri,,, silahkan menandai / TAG foto sendiri ." silahkan di share/ di BAGIKAN saling bantu-membantu teman2 yg lain ..buat taq
foto ya" ( klo ada tulisan gagal, berarti quota penuh,,coba berpindah-pindah ke foto berikutnya,,).... terdapat banyak foto yg sama di dalam satu album.. di
persilahkan menandai teman2 anda.

klik

Sunday, November 27, 2011

Lima Pantangan

Dalam menghadapi kehidupan ini ada lima pantangan yang sebaiknya tidak
kita lakukan, yaitu:

1. Pantang bertindak sia-sia.
Setiap tindakan kita sebaiknya terhindar dari kesia-siaan. Setiap tutur
kata, setiap langkah dan
setiap apapun hendaknya dilakukan untuk sesuatu yang bermanfaat, baik di
dunia maupun akhirat.

Jika kita bisa menghindari kesia-siaan, insya Allah kita akan menjadi
'pribadi yang sukses'.

2. Pantang mengeluh.
Keluh kesah tidak menyelesaikan masalah. Seandainya dengan mengeluh
masalah bisa selesai, maka semua orang akan menyelesaikan masalahnya
dengan mengeluh. Tetapi mustahil itu terjadi.

Jika kita tidak mengeluh dalam menghadapi segala persoalan, maka insya
Allah kita akan menjadi 'pribadi yang tangguh.'

3. Pantang menjadi beban.
Bersikap mulia dengan tidak menjadi beban bagi orang lain adalah sikap
yang sangat terpuji. Walaupun tidak mungkin bagi kita untuk sama sekali
tidak bergantung, tetapi paling tidak kita mengurangi sekecil-kecilnya
ketergantungan itu. Setiap bantuan orang lain sekecil apapun, sebaiknya
segera kita bayar dengan apapun semampu kita.

Jika kita tidak menjadi beban orang lain maka insya Allah kita akan
mempunyai 'harga diri' yang tinggi.

4. Pantang berkhianat.
Berkhianat adalah sikap yang sangat tercela. Sesulit apapun keadaan kita,
jangan pernah berkhianat.

Jika kita tidak pernah berkhianat maka kita akan menjadi pribadi yang
'terpercaya'. Nah, kepercayaan
inilah modal yang sangat berharga dalam mengarungi hidup.

5. Pantang mengotori hati.
Hati adalah komponen yang sangat penting dalam tubuh. Jika hati baik, maka
menjadi baiklah seluruh tubuhnya. Sebaliknya jika hati buruk, maka
buruklah sekujur tubuhnya.

Jika kita bisa menjaga hati tetap bersih maka insya Allah kita akan
menjadi 'bahagia' dan amal ibadah kita diterima.


Klik

Indahnya Nasihat

ManajemenQolbu.Com : Ya Allah indahkan kehidupan kami dengan kerinduan terhadap nasehat dan jadikan diri-diri kami menjadi pribadi yang menjadi nasehat.Engkaulah pembuka setiap hati
penuntun setiap qolbu , Amiin Ya Allah Ya Robbal alamiin.

Kajian kita kali ini adalah bagaimana menjadi orang yang beruntung , bagaimana menjadi orang
yang sukses , tidak hanya dunia tapi juga sampai akherat nanti.

Wal’ashr (demi massa)

Innal insaana lafi khusr (Sesungguhnya manusia itu benar-benar ada dalam kerugian)

Illallladzina aamanu wa’amilusholihaati watawaa shoubil haqqi watawa shoubishobr (kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan nasihat menasehati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasehati supaya menaati kesabaran)[Q.S 103 ; 1 - 3]

Sesungguhnya setiap insan rugi, tambah hari tambah rugi , tambah tua tambah rugi, tambah umur
tambah rugi kecuali orang yang tiap hari berjuang sekuat tenaga agar makin kokoh imannya, makin mantap keyakinanya, karena jika hidup tanpa diiringi kekokohan iman, amal apapun tidak akan betul niatnya.

Dia punya harta, kalau tidak punya iman, maka harta itulah yang akan memperbudak dirinya,
kalau dia punya kedudukan kalau tidak punya iman maka kedudukannya yang akan menjatuhkan
dirinya, jika dia memiliki penampilan kalau dia tidak punya iman maka penampilannya yang akan
menjerumuskan dirinya.

Orang yang beruntung lainnya adalah orang yang setiap hari, setiap waktu sekuat tenaga
bertambah amal kebaikannya.Ciri amal shaleh itu ada dua yaitu ; pertama dilandasi niat yang
benar dan lurus , kedua amalnya sendiri harus benar.

Dan andaikata bangsa kita ini menggunakan konsep ini, maka Insya Allah akan selamat.Penyebab
bangsa ini mendapat ujian seperti ini diantaranya ada tiga penyebab yang pertama adalah karena
bangsa kita masih lemah iman

Lalu apa ciri-ciri orang yang kurang iman ? sederhana saja yaitu jika orang-orang tersebut
selalu mengagung-agungkan materi dan mengagung-agungkan dunia.Terjadinya kita mendapatkan gelar
ranking yang top dalam korupsi itu gara-gara para pelaku korupsi itu tidak mengerti bahwa
korupsi itu hanya menambah kehinaan.Bagi orang yang mengenal Allah buat apa kita menggadaikan
diri kita hanya menjadi pencuri.

Penyebab bangsa ini mendapat ujian seperti ini yang kedua adalah karena bangsa kita masih
kurang amal dan yang ketiga adalah tidak saling nasehat dan menasehati dalam kebenaran dan
kesabaran.

Kalau ada pertanyaan kenapa seorang suami gagal dalam menasehati istrinya ?, kenapa seorang ibu
susah menasehati anaknya ?, kenapa seorang guru susah menasehati muridnya ?, kenapa seorang
pimpinan sulit menasehati bawahannya ? , jawabannya sederhana “ Orang hanya bisa
memberikan nasehat dengan mantap ! kalau dia termasuk orang yang cinta dinasehati oleh orang
lain”.

Repotnya kita ketika memberikan nasehat semangat, ketika memberikan saran semangat, ketika
memberikan koreksi semangat tetapi ketika giliran kita dikoreksi justru kita tidak sanggup
menerimanya. Oleh karena itu kepada siapapun yang akan memberikan nasehat syarat utamanya adalah
kita harus menjadi orang yang terlatih untuk menerima nasehat, terlatih untuk menerima kritik
dan terlatih untuk menerima koreksi.Sebelum kita sanggup untuk melatih diri kita, sulit sekali
kita akan memiliki nasehat yang memiliki kekuatan yang menggugah dan merubah.Harusnya kita
melihat saran, kritik dan nasehat dan koreksi itu menjadi sebuah kebutuhan..

Rahasia sukses dalam menerima nasehat atau kritik yaitu :

1.Rindu kritik dan nasehat, Kita harus memposisikan diri menjadi orang yang rindu dikoreksi,
rindu dinasehati, seperti rindunya kita melihat cermin agar penampilan kita selalu
bagus.Pemimpin sejati adalah pemimpin yang selalu rindu dikoreksi oleh anggota atau bawahannya,
seorang guru yang senantiasa mengharapkan saran agar lebih baik dalam cara mengajarnya tidak
akan pernah menjadi hina jika ia meminta saran atau kritik dari murid-muridnya, bahkan Khalifah
Umar Bin Khatab RA jauh lebih menghargai kritik dan koreksi dibandingkan pujian.

2.Cari dan tanya, Belajarlah bertanya kepada orang lain dan nikmati saran-saran yang mereka
lontarkan, milikilah teman yang mau jujur mengoreksi, tanya pula kepada istri, suami, anak-anak,
karyawan dan lain-lain.

3.Rahasia kita agar sukses ketika menerima kritik adalah nikmati kritik itu sebagai karunia
Allah ; karena seseorang tidak akan mati karena dikritik, maka oleh karena itu jika di koreksi
maka dengarkanlah, jangan sibuk membela diri karena makin sibuk membela diri maka tidak akan
mendapatkan sesuatu.

Memang orang yang lemah,orang yang sombong , orang-orang yang penuh kebencian itu tidak pernah
tahan terhadap kritik, jika ada yang mengkoreksi maka dirinya sibuk untuk membela diri, sibuk
untuk berpikir dan sibuk untuk membalas, ketahuilah bahwa orang yang demikian itu tidak akan
bisa maju..

Orang yang kokoh dan kuat itu bukan orang yang sibuk memberikan alasan ketika dia dikritik,
karena jika tidak hati-hati alasan itu justru memperjelas kesalahan.Dari pada kita sibuk
menyerang orang lain dan membela diri, sebaik-baik jawaban atas kritik dan koreksi adalah dengan
memperbaiki diri.Orang lain sibuk mencari kejelekan kita, tetapi kita justru sibuk memperbaiki
kejelekan kita.

Lalu bagaimana jika lalu kita dihina terus ? jangan risau , karena semua orang yang sukses dan
mulia itu pasti ada yang menghina, tidak akan pernah didengki kecuali orang yang berprestasi,
makanya jangan takut ! kalau kita dihina justru kita harus sibuk memperbaiki diri.

4.Biasakanlah kita untuk menjadi orang yang berterima kasih,kalau kita berubah,..... jangan
pernah lupa untuk menyebut jasa orang yang pernah merubah kita sehingga kesuksesan ini harus
jadi kebahagiaan dan kesuksesan bagi orang lain.

Jadi sahabat-sahabat sekalian , cita-cita kita nanti ciri khas seorang pemimpin negeri ini
adalah seorang pemimpin yang rindu di nasehati,jadi ketika masyarakatnya melakukan koreksi
justru pemimpin tersebut senang, kelihatannya kita jangan pernah mau memiliki pemimpin dalam
level manapun yang tidak bisa dikoreksi,nanti dia akan menipu dirinya sendiri , orang yang tidak
bisa dikoreksi itu adalah orang yang sombong, merasa pintar sehingga menganggap rendah setiap
nasehat. Ciri pemimpin sejati adalah seorang pemimpin yang mencintai nasehat.

Jadi memang seharusnya kita harus sadar ,bahwa keuntungan kita adalah ketika kita menerima
nasehat dari orang lain dengan lapang dada dan rasa syukur , Belajarlah berterima kasih kepada
orang yang mengoreksi, karena koreksi itu adalah bagian dari yang kita minta kepada Allah
seperti yang sering kita ucapkan dalam bacaan shalat \" Ihdinashiraathal mustaqiim\" (tunjukilah
kami jalan yang lurus)[Q.S 1 ; 6]

Dalam berkomentar atau melakukan kritik itu harus hati-hati , karena setiap kita mengkritik dan
mengoreksi sesorang sebetulnya yang keluar itu adalah diri kita.Nabi Muhammad SAW itu adalah
seorang penasehat, tetapi nasehatnya itu betul-betul bil hikmah, semuanya penuh dengan kearifan
dan kematangan.

Yang paling penting dari suatu nasehat, kritik dan koreksi itu adalah niat yang mendasarinya.
Kalau didasari niat ingin menjatuhkan ,koreksi itu hanya akan menjadi pisau atau panah
beracun.Harusnya nasehat kita itu dilandasi dengan rasa kasih sayang dan persaudaraan.

Dengan nasehat kita harus membantu yang lupa agar menjadi ingat, membantu yang lalai agar
menjadi semangat , yang tergelincir menjadi bangkit kembali, yang berlumur dosa menjadi
bertobat, intinya kalau dilandasi niat yang baik akan melahirkan kebaikan juga.

Kalau niat sudah baik caranya juga harus benar, Ali Bin Abi Thalib .RA mengatakan \" kalau kita
memberi nasehat tetapi di depan umum itu sama dengan memaki-maki atau mempermalukan seseorang\"
, maka resep selanjutnya kalau kita ingin memberikan nasehat, nasehatilah dengan lemah lembut.
\"Tiadalah kelembutan itu ada pada seseorang kecuali memperindah \".

Rasullulah SAW memperbaiki peradaban yang begitu keras dan berat justru dengan kelembutan ,
kita butuh nasehat yang tulus dari hati yang penuh kasih sayang dengan kata-kata yang terpilih
yang tidak melukai diiringi dengan sikap yang tidak menggurui, tidak mempermalukan, tidak
memojokan sehingga orang berubah bukan karena ditekan oleh kata-kata kita melainkan tersentuh
oleh kata-kata kita.

Sahabat-sahabat, marilah kita terus berlatih untuk menyayangi orang lain karena itulah sumber
yang utama agar nasehat kita menjadi bijak dan penuh kemuliaan.Dan sebaik-baik nasehat adalah
dengan suri tauladan, hancurnya orang-orang yang sibuk memberi nasehat adalah ketika apa yang
dia katakan tidak sesuai dengan apa yang dia lakukan. Wallahu a'lam

Klik

Saturday, November 26, 2011

Penjelas Ilmu Tasawuf

Pemahaman yang beredar dalam khasanah sufistik, tasawuf atau mistik Islam bahwa perjalanan spiritual itu dimulai dari menjalankan syariat, memasuki jalan suluk tarekat dengan berdzikir, kemudian berolah pikir di aras hakekat, hingga berujung pada mengenal Tuhan setelah bermakrifat/ bertemu dengan-Nya.

Mohon maaf bila pemahaman tersebut perlu didekonstruksi dan didiskusikan ulang. Sebab keyakinan kita atas hal itu bisa jadi salah.

Menurut saya, proses bahwa perjalanan spiritual itu justeru tidak dimulai dari Syari’at, Tarekat, Hakikat, hingga Ma’rifat. Namun lihatlah perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW, teladan umat muslim justeru yang terjadi adalah kebalikannya:

Perjalanan spiritual justeru dimulai dari MA’RIFAT, TAREKAT, HAKIKAT dan akhirnya sampai pada SYARIAT.

MAKRIFAT adalah bertemu dan mencairnya kebenaran yang hakiki: yang disimbolkan saat Muhammad SAW bertemu Jibril,HAKIKAT saat dia mencoba untuk merenungkan berbagai perintah untuk IQRA,TAREKAT saat Muhammad SAW berjuang untuk menegakkan jalan-Nya dan SYARIAT adalah saat Muhammad SAW mendapat perintah untuk sholat saat Isra Mikraj yang merupakan puncak pendakian tertinggi yang harus dilaksanakan oleh umat muslim.

Itulah sebabnya, SYARIAT SHOLAT ADALAH PUNCAK PENDAKIAN SPIRITUAL yang terkadang justeru dilalaikan oleh kaum sufi dan para ahli spiritual. Padahal, Nabi MUHAMMAD SAW memberi tuntunan tidak seperti itu.

SHOLAT adalah komunikasi tertinggi serta pertemuan antara TUHAN dan MANUSIA. Sholat juga merupakan PERTEMUAN TITIK MODULASI DIMENSI YANG LAHIR DAN BATIN ANTARA TUHAN YANG MAHA LAHIR DAN MAHA BATIN dengan manusia yang merupakan makhluk satu-satunya yang memiliki SDM untuk mempertemukan titik temu dari dua dimensi tersebut dalam dirinya.

TITIK TEMU itu terletak pada KESADARAN. NAH, Bagaimana penjelasan tentang PERJUMPAAN TUHAN dengan MANUSIA? Monggo KITA sholat dengan khusyuk. CARI TITIK PALING HENING dan NIKMATILAH WAJAH TUHAN DAN BERMESRAANLAH DENGAN DIA, YANG MAHA TERKASIH.

MA’RIFAT, HAKIKAT, TAREKAT DIAKSES dengan alat epistemologis PANCAINDERA AKAL-RASA-BUDI dan akhirnya PENDAKIAN SPIRITUAL sampai pada SYARIAT, yaitu DIAKSES DENGAN SEMUA ALAT EPISTEMOLOGIS MANUSIA: PANCAINDERA, AKAL, RASA, BUDI dan ini yang special yaitu HIDAYAH WAHYU untuk kemudian dimanifestasikan dalam PERILAKU…

Itu sebabnya, bila Sholatnya bagus maka PERILAKU PASTI BAIK, SEHINGGA DARI PERILAKULAH KITA BISA MENAKAR APAKAH SESEORANG ITU SUDAH BERMANUNGGAL DENGAN TUHAN. PERILAKU adalah ibadah yang menjadi SYAHADAT manusia yang sudah mencapai taraf INSAN KAMIL, yaitu bermanunggalnya makrokosmos dengan mikrokosmos, jagad alit dan jagad gede, manunggaling kawulo kelawan gusti pangeran (Gusti Alloh SWT)

Sumber: PDF, 2005/27/01-AZR/1234-015-022

Fakto Penyebab Psikosomatis Pada Anak

Psikosomatis adalah terjadinya keluhan fisik namun tidak di temukan adanya gangguan fisikal  yang dapat menjelaskan penyebab dari  keluhan tersebut. Psikosomatis bisa di sebabkan oleh faktor dari  dalam diri  anak sendiri  (internal ) atau karena faktor dari  lingkungan (eksternal).

A. Faktor dari dalam anak
Kondisi  emosional  anak yang mudah stres atau pencemas.
Pribadi  histerikan, yaitu anak dengan kebutuhan besar akan perhatian sehingga secara sadaar atau tidak akan menampi lkan tingkah laku “kesakitan” untuk menarik perhatian orang lain. Pribadi  introver yang cenderung memusatkan semua permasalahan yang ada ke dalam di rinya, sehingga persoalan-persoalan menekan yang tak bisa ia atasi  akan dipindahkan ke fungsi  tubuh yang lemah.

B. Faktor lingkungan
Pola asuh orangtua yang terlalu perfeksionis, yang tuntutan-tuntutannya pada anak terlalu tinggi , atau orangtua yang kerap memberi  label yang meruntuhkan harga diri  anak. Lingkungan yang mengganggu, misalnya cemburu karena kehadiran adik baru, sulit memahami  pelajaran di  kelas, atau takut pada guru yang galak, takut gagal  menghadapi  ulangan.

Ada beberapa hal  yang bisa di lakukan orangtua jika anak mengalami  psikosomatis, yaitu:

> Terima dan yakinkan diri  anak, dorong untuk tetap pergi  ke sekolah, namun hindari  cara pemaksaan.
> Jangan menuntut anak terlalu tinggi , karena setiap anak mempunyai  kemampuan yang berbeda, hargai  setiap usaha yang di lakukan anak.
> Berikan perhatian khusus agar secara emosional  ia merasa tenang dan nyaman. Perhatian dan kasih sayang akan memupuk anak menjadi  pribadi  yang mandi ri  dan percaya di ri .
> Biasakan mengajak anak bicara dari  hati  ke hati .
> Latih anak untuk bi sa melakukan relaksasi  sederhana demi  melawan kecemasannya.
> Melatih anak menggunakan imajinasinya utnuk membayangkan hal -hal  yang menyenangkan baginya.

Bila cara-cara ini  tidak memberikan perbaikan, sebaiknya bawa anak ke psikiater atau psikolog anak. Jangan lupa untuk memberikan semua hasil pengamatan yang telah Anda lakukan pada psikiater/psikolog anak karena akan sangat membantu.

Sumber:  NAKITA & klipingku.com

KETIKA KITA SINGGAH SEJENAK

Bayangkanlah bila suatu ketika ada seseorang yang menjan-
jikan hadiah berupa sebuah rumah mewah lengkap dengan isinya.
Begitu indah dan sempurnanya rumah itu, sehingga baru
membayangkannya saja Anda sudah merasakan suatu kenikmatan dan
kebahagiaan tersendiri. Rumah itu terletak di kota "A" dan
anda diminta untuk pergi sendiri ke sana. Diberinya anda
sejumlah ongkos untuk bekal selama perjalanan hingga sampai
tujuan. Tetapi di tengah perjalanan nanti Anda diminta singgah
terlebih dahulu disebuah kampung. Ya, sekedar singgah sejenak!

Sungguh termasuk orang yang malang apabila ketika sampai
di kampung tersebut Anda malah terpana dan lalu menganggap
kampung tersebut teramat indah. Melihat gubuk disangka istana.
Melihat kolam kecil disangka danau. Bahkan melihat kue serabi
anda sangka martabak spesial. Pendek kata, mata dan penilaian
Anda menjadi kabur dan tertipu oleh karena keterpanaan yang
menerpa.
Saking merasa senangnya Anda dengan kampung itu, sampai-
sampai lupa dengan pesan semula bahwa anda hanya disuruh
singgah sejenak saja. Anda tinggal berlama-lama di sana dan
tentu saja ongkos pemberian yang cukup untuk sampai tujuan itu
malah anda habiskan di kampung itu. Akibatnya, tidak usah
heran ketika yang menyuruh dan memberi ongkos akan murka
tatkala mengetahui Anda ternyata tidak pergi ke kota yang
diminta.

Nah, ketahuilah bahwa kota "A" itu tiada lain adalah
akhirat, sedangkan kampung yang anda hanya disuruh singgah
sejenak itu tak lain pula adalah kampung dunia ini.

Salahkah apabila Dia Yang Mahabaik itu, yang telah
menjajikan surga Jannatun Na'im - padahal apapun yang
dijanjikanNya pasti ditepati dan tidak akan meleset sedikitpun
- dan tak lupa pula memberi bekal perjalanan yang cukup berupa
karunia nikmat rizki, tidak menyembunyikan "kekecewaannya"
melihat tingkah laku kita yang tak pandai manjaga amanah,
dengan berfirman, "Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja)
dari kehidupan dunia, sedang mereka tentang (kehidupan)
akhirat adalah lalai?" (Q.S. Ar Ruum 30: 7)
"Dan tiadalah kehidupan dunia ini, melainkan senda gurau dan
main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya
kehidupan kalau mereka mengetahui," demikian firmanNya pula.
(Q.S. Al Ankabuut 29: 64)

Kebanyakan di antara kita ternyata memang gemar bertindak
yang "mengecewakan" seperti itu. Kampung dunia ini sebenarnya
tidak ada apa-apanya, namun sebagian besar orang ternyata
terpedaya oleh keindahan fatamorgananya. Padahal, semua yang
dititipkan Alloh kepada kita, baik berupa otak, tenaga, harta,
waktu, dan sebagainya, itu semua sebenarnya bukan untuk
kampung dunia ini karena ia hanyalah tempat mampir atau
singgah sejenak saja.

Dunia tak lebih sekedar tempat transit belaka kendatipun
untuk ini Alloh Azza wa Jalla pasti mencukupi kita dengan
rizkinya. Dengan catatan, sepanjang "ongkos" tersebut tidak
dhamburkan sia-sia. Alloh memampirkan kita di dunia ini seraya

tahu persis akan segala apa yang kita butuhkan, lebih tahu
daripada apa yang sebenarnya kita perlukan, kalau ongkos yang
ada itu kita jadikan betul-betul untuk bekal kepulangan nanti,
maka subhanallah, kita akan kaget bahwa betapa Alloh akan
mencukupi kita dengan limpahan karunianya.

Akan tetapi, sayang sebagian besar orang tidak mengerti
bahwa semua yang dititipkan Alloh itu sebenarnya untuk bekal
pulang, sehingga seluruh waktunya habis tandas hanya untuk
mengejar-ngejar segala hal yang bersifat duniawi. Padahal
tidak akan kemana-mana dunia ini. Bukankah ketika masih
berada di rahim bundapun kita tetap diberi dunia (rizki)
padahal toh kita tidak berdoa, tidak shalat tidak ikhtiar ke
mana pun.

Kita memang disuruh menyempurnakan ikhtiar, tetapi bukan
semata-mata untuk mencari dunia. Ikhtiar kita secara sempurna
pada hakikatnya untuk bekal kepulangan kita ke akhirat kelak.
Jadi, jaminan dari Alloh untuk kehidupan dunia ini sebenarnya
ditujukan kepada orang yang bersungguh-sungguh menyempurnakan
ikhtiarnya.

Untuk bekal kehidupan dunia ini, rejeki itu oleh Alloh
dibiarkan tergantung. Lalu, Dia seolah-olah berfirman, "Ini
rejekimu, kalau engkau ikhtiar, akan kau dapatkan apa yang
telah ditetapkan bagimu. Kalau ikhtiarnya di jalanKu, maka
tidak hanya rejekimu yang kau dapati, tetapi pahalapun akan
engkau peroleh. Itulah keberkatan untukmu; di dunia
ternikmati, di akhiratpun jadi manfaat. Sebaliknya, bila
ikhtiarmu itu di jalan yang Aku murkai, yakni niat maupun
caranya tidak benar, maka tetaplah akan kau dapati apa yang
telah menjadi bagianmu, hanya, berubah statusnya menjadi
haram. Rejekinya tetap didapat tetapi tidak mengandung manfaat
dan keberkahan.

Memang, ada sebagian orang yang selama hidupnya begitu
sibuknya banting tulang, seakan-akan takut tidak kebagian
makan. Apa yang telah diperolehnya dikumpulkannya dengan
seksama demi agar anak-anaknya terjamin masa depannya.

Ada juga orang yang ketika hidup ini teramat sibuk
merindukan penghargaan sehingga dia capek menata rumah, capek
membeli ini itu, capek mematut-matut diri dengan motivasi
semata-mata ingin dihargai orang. Disisi lain ada juga orang
yang hidupnya hanya mencari kepuasan, sehingga uang yang telah
dikumpul-kumpulkannya dipakainya untuk pergi melancong kemana
saja yang dia suka.

Bagi orang yang tahu hakikat kehidupan ini, maka pastilah
yang dicarinya itu bukan dunia, melainkan Yang Memiliki Dunia!
Kalau orang lain bekerja banting tulang untuk mencari uang,
maka kita bekerja demi mencari Yang Membagikan Uang. Kalau
orang lain belajar ingin mencari ilmu, maka kita belajar
karena mencari Yang Memberi Ilmu. Kalau orang lain sibuk
mengejar prestasi demi ingin dihargai dan dipuji sesama,
maka kitapun sibuk mengejar prestasi demi mendapatkan
penghargaan dan pujian dari yang Yang Maha Menggerakkan
siapapun yang menghargai.

Jadi jelas perbedaannya, Bagi orang yang tujuannya dunia,
pasti kesibukannya hanya sebatas ingin mendapatkan itu saja.

Sedangkan bagi yang tahu ilmunya, maka yang dicari itu
langsung tembus kepada pemilik dan penguasa segala-galanya.
Bagi sebagian orang, tatkala membutuhkan uang, tetapi uang itu
tidak didapatkan, jelas yang muncul adalah rasa kecewa.
Sebaliknya bagi kita, saat membutuhkan uang, maka kita
berikhtiar sekuat tenaga bukan untuk mengejar uang semata,
malainkan Allohlah yang kita kejar. Soal dapat atau tidak
dapat tak ada masalah karena Alloh tidak akan pernah lupa
memberikan karuniaNya. Kesibukan kita berikhtiar pasti sudah
dicatat oleh Alloh. Tidak ada yang rugi, tidak ada pula yang
gagal.

Kalau orang bekerja karena ingin dihargai, maka bagi kita
semua itu tidak ada apa-apanya karena Allohlah sebagai
penguasa alam semesta yang menjadi tujuan segala perbuatan
kita. Kadang-kadang penghargaan manusia justeru menjadi ujian
bagi kita. Sebab manakala seseorang memuji kita, maka
hakikatnya bukanlah karena kita layak dipuji, melainkan karena
Alloh saja yang menutupi segala aib dan keburukan kita,
sehingga orang menyangka kita ini layak dipuji.

Bagi orang yang mengetahui rahasia di balik suatu
kejadian, datangnya pujian itu akan membuatnya tambah malu
karena itu berarti Alloh memperlihatkan sesuatu, bahkan tidak
jarang pujian itu ternyata lebih baik dari kenyataan
sebenarnya yang ada pada diri kita. Kalau kita mau jujur,
sungguh tidak pantas dan tidak cocok pujian itu dialamatkan
kepada kita. Karenanya, janganlah lekas terpana oleh pujian
manusia .

Mengapa ada orang yang bisa mendaki gunung walaupun
dengan bekal dan alat seadanya? Mengapa ada orang yang berani
menyeberangi lautan walaupun hanya dengan menggunakan perahu
sederhana?
Jawabnya, karena kekuatan terbesar adalah motivasinya.
Demikian halnya kalau motivasi kita hanya sebatas dunia ini,
maka tidak usah heran kalau dia akan mudah terpedaya. Akan
tetapi, tidak akan pernah lelah kita mencari apapun juga
karena yang kita tuju adalah Dia Yang Maha Perkasa!

Walhasil, tampaknya wajib bagi siapapun menyadari bahwa
dunia ini hanya tempat singgah sejenak belaka, kalaulah Alloh
berfirman, "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan
Alloh kepadamu (Kebahagiaan) negeri akhirat, (tetapi)
janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi"
(QS. Al Qashas 28: 77). Maka itu semata-mata dimaksudkan agar
kita pandai mensyukuri apapun yang telah dianugerahkan Alloh
kepada kita selama hidup didunia ini. Adapun kebahagiaan dan
kenikmatan yang kekal dan hakiki, itulah yang akan kita dapati
di akhirat.

Klik

Kitab Zuhud dan Kelembutan Hati

Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Rasulullah bersabda: Tiga perkara yang akan mengiringi mayit, yang dua akan kembali dan yang satu akan menetap. Ia akan diiringi oleh keluarganya, hartanya dan amal perbuatannya. Keluarga dan hartanya akan kembali dan tinggallah amal perbuatannya. (Shahih Muslim No.5260)

Hadis riwayat Amru bin Auf ra., ia berkata:
Bahwa Rasulullah mengutus Abu Ubaidah bin Jarrah ke Bahrain untuk memungut jizyahnya (upeti), karena Rasulullah telah mengadakan perjanjian damai dengan penduduk Bahrain dan mengangkat Alaa' bin Hadhrami sebagai gubernurnya. Kemudian Abu Ubaidah kembali dengan membawa harta dari Bahrain. Orang-orang Ansar mendengar kedatangan Abu Ubaidah lalu melaksanakan salat Subuh bersama Rasulullah. Setelah salat, beliau beranjak lalu mereka menghalanginya. Ketika melihat mereka beliau tersenyum dan bersabda: Aku tahu kalian telah mendengar bahwa Abu Ubaidah telah tiba dari Bahrain dengan membawa harta upeti. Mereka berkata: Benar, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Bergembiralah dan berharaplah agar mendapatkan sesuatu yang menyenangkan kamu sekalian. Demi Allah, bukan kefakiran yang aku khawatirkan terhadap kalian, tetapi yang aku khawatirkan adalah jika kekayaan dunia dilimpahkan kepada kalian sebagaimana telah dilimpahkan kepada orang-orang sebelum kalian, kemudian kalian akan berlomba-lomba mendapatkannya sebagaimana mereka berlomba-lomba dan akhirnya dunia itu membinasakan kalian sebagaimana ia telah membinasakan mereka. (Shahih Muslim No.5261)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Bahwa Rasulullah bersabda: Ketika seorang dari kalian memandang orang yang melebihi dirinya dalam harta dan anak, maka hendaklah ia juga memandang orang yang lebih rendah darinya, yaitu dari apa yang telah dilebihkan kepadanya. (Shahih Muslim No.5263)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Bahwa ia mendengar Nabi bersabda: Sungguhnya ada tiga orang Bani Israel, seorang berkulit belang, seorang berkepala botak dan yang lain matanya buta. Allah ingin menguji mereka, maka Dia mengirim malaikat. Malaikat ini mendatangi orang yang berkulit belang dan bertanya: Apa yang paling kamu sukai? Orang itu menjawab: Warna (kulit) yang bagus, kulit yang indah dan sembuhnya penyakit yang membuat orang jijik kepadaku. Malaikat tersebut mengusap tubuhnya, maka penyakitnya sembuh dan ia diberi warna yang bagus dan kulit yang indah. Malaikat bertanya lagi: Harta apa yang paling kamu senangi? Orang itu menjawab: Unta. Atau: Ia menjawab: Sapi. (Ishak ragu-ragu tentang itu). Lalu ia diberi unta yang hampir melahirkan lalu malaikat berkata: Semoga Allah memberkahinya untukmu. Kemudian ia mendatangi orang yang botak lalu bertanya: Apa yang paling kamu sukai? Orang itu berkata: Rambut yang indah dan sembuhnya penyakit yang membuat orang jijik kepadaku. Malaikat mengusapnya, maka penyakitnya sembuh dan ia diberi rambut yang indah. Malaikat bertanya lagi: Harta apa yang paling kamu senangi? ia menjawab: Sapi. Maka ia diberi sapi bunting lalu malaikat berkata: Semoga Allah memberkahinya untukmu. Kemudian malaikat mendatangi yang buta, lalu bertanya: Apa yang paling kamu sukai? Ia menjawab: Allah mengembalikan penglihatanku, sehingga aku dapat melihat manusia. Maka Malaikat mengusapnya, sehingga penglihatannya kembali normal. Malaikat itu bertanya lagi: Harta apa yang paling kamu sukai? Ia menjawab: Kambing. Maka ia diberi kambing yang beranak. Selanjutnya semua binatang yang diberikan itu beranak-pinak sehingga orang yang berpenyakit belang dapat mempunyai unta satu lembah, yang botak mempunyai sapi satu lembah dan yang asalnya buta memiliki kambing satu lembah. Pada suatu ketika malaikat kembali mendatangi orang yang berpenyakit belang dalam bentuk dan cara seperti ia dahulu lalu berkata: Aku orang miskin yang telah terputus seluruh sumber rezeki dalam perjalananku, maka pada hari ini tidak ada lagi pengharapan, kecuali kepada Allah dan kamu. Demi Tuhan yang telah menganugerahimu warna yang bagus, kulit yang indah serta harta benda, aku minta seekor unta untuk membantuku dalam perjalanan. Orang itu berkata: Masih banyak sekali hak-hak yang harus kupenuhi. Maka malaikat itu berkata kepadanya: Aku seperti mengenal kamu, bukankah kamu yang dahulu berpenyakit kulit belang yang manusia jijik kepadamu, serta yang dahulu fakir lalu diberi harta oleh Allah? Orang itu berkata: Aku mewarisi harta ini secara turun-temurun. Malaikat berkata: Kalau kamu berdusta, semoga Allah menjadikan kamu seperti dahulu lagi. Setelah itu malaikat tadi mendatangi orang yang dahulu botak dalam bentuknya seperti dahulu lalu berkata kepadanya seperti apa yang dikatakannya kepada orang yang berkulit belang, dan orang itu menjawabnya seperti jawaban orang yang belang tadi. Maka malaikat berkata: Jika kamu berdusta, semoga Allah menjadikan kamu seperti dahulu lagi. Kemudian sesudah itu malaikat mendatangi orang yang dahulu buta dalam bentuk dan cara seperti dahulu lalu berkata: Aku orang miskin yang mengembara dan telah terputus seluruh sumber rezeki dalam perjalananku, maka pada hari ini tidak ada lagi pengharapan, kecuali kepada Allah dan kamu. Demi Tuhan yang telah memulihkan penglihatanmu, aku minta seekot kambing untuk membantuku dalam perjalanan. Orang itu berkata: Dahulu aku buta, lalu Allah memulihkan penglihatanku, maka ambillah apa yang kamu inginkan dan tinggalkanlah apa yang tidak kamu inginkan. Demi Allah aku tidak akan membebani kamu untuk mengembalikan sesuatu yang telah kamu ambil untuk Allah. Maka malaikat berkata: Peganglah hartamu itu semua, karena kamu sekalian hanya sekedar diuji, kamu telah diridai Tuhan, sedangkan kedua sahabatmu telah dimurkai Allah. (Shahih Muslim No.5265)

Hadis riwayat Saad bin Abu Waqqash ra., ia berkata:
Demi Allah, aku adalah orang Arab pertama yang melepaskan anak panah di jalan Allah. Kami pernah berperang bersama Rasulullah dan tidak ada makanan yang dapat kami makan selain daun hublah dan daun samur (dua macam tanaman padang pasir), sehingga kotoran kami seperti kotoran kambing. Kemudian keesokan harinya Bani Asad mengajariku pengetahuan agama. Kalau demikian, sungguh aku telah gagal dan usahaku sia-sia. Dan Ibnu Numair tidak mengatakan: Kalau demikian. (Shahih Muslim No.5267)

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Sejak berpindah ke Madinah, keluarga Muhammad tidak pernah merasa kenyang karena makan gandum selama tiga malam berturut-turut sampai beliau wafat. (Shahih Muslim No.5274)

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Kami, keluarga Muhammad sering hidup selama satu bulan tidak menyalakan api (memasak), karena makananannya hanya kurma dan air. (Shahih Muslim No.5280)

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Ketika Rasulullah wafat, di lemariku tidak ada sesuatu yang dapat dimakan manusia, kecuali setengah roti gandum yang berada dalam sebuah lemari milikku lalu aku memakan sebagian untuk beberapa lama, kemudian aku timbang ternyata telah habis. (Shahih Muslim No.5281)

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Rasulullah wafat ketika orang-orang sudah kenyang memakan kurma dan air. (Shahih Muslim No.5284)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Demi Tuhan yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya. Dalam riwayat Ibnu Abbad: Demi Tuhan yang jiwa Abu Hurairah berada dalam genggaman-Nya, belum pernah Rasulullah membuat keluarganya kenyang selama tiga hari berturut-turut dengan roti gandum sampai beliau wafat. (Shahih Muslim No.5286)

1. Janganlah memasuki daerah kaum yang menganiaya diri mereka sendiri, kecuali dengan menangis

Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda kepada Ashabul Hijr: Janganlah kamu sekalian memasuki daerah kaum yang telah disiksa, kecuali jika kamu sekalian menangis. Kalau kamu tidak menangis, janganlah memasuki daerah mereka agar kalian tidak tertimpa apa yang menimpa mereka. (Shahih Muslim No.5292)

2. Berbuat baik kepada janda, orang miskin dan anak yatim

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Dari Nabi saw. beliau bersabda: Orang yang membiayai para janda dan orang miskin itu bagaikan seorang pejuang di jalan Allah. Aku mengira beliau menambahkan: Dan bagaikan orang yang selalu menjalankan salat malam tanpa henti atau bagaikan orang yang selalu berpuasa tanpa berbuka. (Shahih Muslim No.5295)

3. Orang yang menyekutukan Allah dalam amalnya (riya)

Hadis riwayat Jundub Al-Alaqiy ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa mencari popularitas dengan amal perbuatannya, maka Allah akan menyiarkan aibnya dan barang siapa yang riya dengan amalnya, maka Allah akan menampakkan riyanya. (Shahih Muslim No.5302)

4. Berucap satu kata buruk akan jatuh ke dalam neraka

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: 
Bahwa ia mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sungguh ada seorang hamba yang mengucapkan satu kata (buruk) sehingga ia terjerumus ke dalam neraka lebih dalam dari jarak antara timur dan barat. (Shahih Muslim No.5303)

5. Siksaan orang yang memerintahkan kebaikan, tetapi ia tidak mengerjakannya dan melarang berbuat kemungkaran, tetapi ia mengerjakannya

Hadis riwayat Usamah bin Zaid ra., ia berkata:
Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Pada hari kiamat nanti seorang lelaki dilemparkan ke dalam neraka, lalu seluruh isi perutnya keluar, kemudian ia berputar membawa isi perutnya itu seperti seekor keledai memutari penggilingan. Lalu penghuni neraka mengerumuninya dan bertanya: Hai Fulan, kanapa kamu disiksa seperti ini, bukankah kamu menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran? Ia jawab: Benar, aku dahulu menyeru kepada kebaikan, tetapi aku tidak melakukannya dan mencegah kemungkaran namun aku tetap menjalankannya. (Shahih Muslim No.5305)

6. Larangan membuka aib sendiri

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Semua umatku akan ditutupi segala kesalahannya kecuali orang-orang yang berbuat maksiat dengan terang-terangan. Masuk dalam kategori berbuat maksiat terang-terangan adalah bila seorang berbuat dosa di malam hari kemudian Allah telah menutupi dosanya, lalu dia berkata (kepada temannya): Hai Fulan! Tadi malam aku telah berbuat ini dan itu. Allah telah menutupi dosanya ketika di malam hari sehingga ia bermalam dalam keadaan ditutupi dosanya, kemudian di pagi hari ia sendiri menyingkap tirai penutup Allah dari dirinya. (Shahih Muslim No.5306)

7. Mendoakan orang yang bersin dan makruh menguap

Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Dua orang bersin di dekat Rasulullah saw., beliau mendoakan salah seorangnya dan membiarkan yang lain. Orang yang tidak didoakan itu berkata: Si Fulan bersin kemudian engkau mendoakannya, tetapi aku bersin, engkau tidak mendoakanku. Beliau bersabda: Orang ini memuji Allah tetapi kamu tidak memuji Allah. (Shahih Muslim No.5307)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Menguap itu termasuk dari (gangguan) setan, maka jika seorang dari kamu menguap, hendaklah ia menahan semampunya. (Shahih Muslim No.5310)

8. Tentang tikus jelmaan

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Satu kaum dari Bani Israel telah hilang-lenyap tanpa diketahui sebab apa yang telah dikerjakan dan tidak terlihat, kecuali (dalam bentuk) tikus. Tidakkah kamu lihat, jika (tikus tiu) diberi susu unta, ia tidak meminumnya, tetapi jika diberi susu kambing ia meminumnya. (Shahih Muslim No.5315)

9. Orang mukmin tidak boleh dua kali jatuh dalam lubang yang sama

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Nabi saw., beliau bersabda: Seorang mukmin tidak boleh dua kali jatuh dalam lubang yang sama. (Shahih Muslim No.5317)

10. Larangan memuji secara berlebihan dan dikhawatirkan dapat menimbulkan akibat buruk bagi yang dipuji

Hadis riwayat Abu Bakrah ra., ia berkata:
Seorang lelaki memuji orang lain di hadapan Nabi saw. maka beliau bersabda: Celaka kamu! Kamu telah memenggal leher temanmu, kamu telah memenggal leher temanmu! Beliau mengucapkannya berulang-ulang. Apabila seorang di antara kamu terpaksa harus memuji temannya, hendaklah ia berkata: Aku mengetahui kebaikan si Fulan namun Allah lebih mengetahui keadaannya, dan aku tidak memberikan kesaksian kepada siapa pun yang aku ketahui di hadapan Allah karena Allah lebih mengetahui keadaannya yang sebenarnya. (Shahih Muslim No.5319)

Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata:
Nabi saw. mendengar seorang memuji orang lain secara berlebih-lebihan, maka beliau bersabda: Sungguh kamu telah membinasakannya atau telah memotong punggung orang itu. (Shahih Muslim No.5321)

11. Tentang sikap berhati-hati dalam menerima hadis dan hukum mencatat ilmu

Hadis riwayat Aisyah ra.:
Dari Urwah ia berkata: Abu Hurairah ra. pernah meriwayatkan suatu hadis dengan berkata: Wahai pemilik kamar, dengarkanlah! Wahai pemilik kamar, dengarkanlah! Ketika itu Aisyah sedang salat lalu setelah menyelesaikan salatnya, ia berkata kepada Urwah: Apakah kamu tidak mendengar ucapan orang ini tadi? Karena sesungguhnya Nabi saw. jika mengucapkan suatu hadis, jika ada yang menghitungnya, maka ia pasti dapat menghitungnya. (Shahih Muslim No.5325)

Sumber: http://hadith.al-islam.com/bayan/Tree.asp?Lang=IND
Copiest: http://www.facebook.com/macan.sewu

Mencari Ilmu Pembersih Hati

Sobatku yang baik, yang kita cari dalam hidup ini salah satunya adalah ilmu. Ilmu yang seperti apa yang kita cari selama ini??? hal ini perlu kita pertanyakan kepada diri kita sendiri, apakah dengan ilmu kita yang kita miliki nurani kita sudah bersih?

ada sebait do'a yang pernah diajarkan Rasulullah SAW dan disunnahkan untuk dipanjatkan kepada Allah Azza wa Jalla sebelum seseorang hendak belajar. do'a tersebut berbunyi : Allaahummanfa'nii bimaa allamtanii wa'allimnii maa yanfa'uni wa zidnii ilman maa yanfa'unii. Dengan do'a ini seorang hamba berharap dikaruniai oleh-Nya ilmu yang bermanfaat.

Apakah hakikat ilmu yang bermamfaat itu? Secara syariat, suatu ilmu disebut bermanfaat apabila mengandung mashlahat - memiliki nilai-nilai kebaikan bagi sesama manusia ataupun alam. Akan tetapi, mamfaat tersebut menjadi kecil artinya bila ternyata tidak membuat pemiliknya semakin merasakan kedekatan kepada Dzat Maha Pemberi Ilmu, Allah Azza wa Jalla. Dengan ilmunya ia mungkin meningkat derajat kemuliaannya di mata manusia, tetapi belum tentu meningkat pula di hadapan-Nya.

Oleh karena itu, dalam kacamata ma'rifat, gambaran ilmu yang bermanfaat itu sebagaimana yang pernah diungkapkan oleh seorang ahli hikmah. "Ilmu yang berguna," ungkapnya, "ialah yang meluas di dalam dada sinar cahayanya dan membuka penutup hati." seakan memperjelas ungkapan ahli hikmah tersebut, Imam Malik bin Anas r.a. berkata, "Yang bernama ilmu itu bukanlah kepandaian atau banyak meriwayatkan (sesuatu), melainkan hanyalah nuur yang diturunkan Allah ke dalam hati manusia. Adapun bergunanya ilmu itu adalah untuk mendekatkan manusia kepada Allah dan menjauhkannya dari kesombongan diri."

Ilmu itu hakikatnya adalah kalimat-kalimat Allah Azza wa Jalla. Terhadap ilmunya sungguh tidak akan pernah ada satu pun makhluk di jagat raya ini yang bisa mengukur Kemahaluasan-Nya. sesuai dengan firman-Nya"Katakanlah : Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menuliskan) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (dituliskan) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)." (QS. Al Kahfi [18] : 109).

Adapun ilmu yang dititipkan kepada manusia mungkin tidak lebih dari setitik air di tengah samudera luas. Kendatipun demikian, barangsiapa yang dikaruniai ilmu oleh Allah, yang dengan ilmu tersebut semakin bertambah dekat dan kian takutlah ia kepada-Nya, niscaya "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat." (QS. Al Mujadilah [58] : 11). Sungguh janji Allah itu tidak akan pernah meleset sedikit pun!

Akan tetapi, walaupun hanya "setetes" ilmu Allah yang dititipkan kepada mnusia, namun sangat banyak ragamnya. ilmu itu baik kita kaji sepanjang membuat kita semakin takut kepada Allah. Inilah ilmu yang paling berkah yang harus kita cari. sepanjang kita menuntut ilmu itu jelas (benar) niat maupun caranya, niscaya kita akan mendapatkan mamfaat darinya.

Hal lain yang hendaknya kita kaji dengan seksama adalah bagaimana caranya agar kita dapat memperoleh ilmu yang sinar cahayanya dapat meluas di dalam dada serta dapat membuka penutup hati? Imam Syafii ketika masih menuntut ilmu, pernah mengeluh kepada gurunya. "Wahai, Guru. Mengapa ilmu yang sedang kukaji ini susah sekali memahaminya dan bahkan cepat lupa?" Sang guru menjawab, "Ilmu itu ibarat cahaya. Ia hanya dapat menerangi gelas yang bening dan bersih." Artinya, ilmu itu tidak akan menerangi hati yang keruh dan banyak maksiatnya.

Karenanya, jangan heran kalau kita dapati ada orang yang rajin mendatangi majelis-majelis ta'lim dan pengajian, tetapi akhlak dan perilakunya tetap buruk. Mengapa demikian? itu dikarenakan hatinya tidak dapat terterangi oleh ilmu. Laksana air kopi yang kental dalam gelas yang kotor. Kendati diterangi dengan cahaya sekuat apapun, sinarnya tidak akan bisa menembus dan menerangi isi gelas. Begitulah kalau kita sudah tamak dan rakus kepada dunia serta gemar maksiat, maka sang ilmu tidak akan pernah menerangi hati.

Padahal kalau hati kita bersih, ia ibarat gelas yang bersih diisi dengan air yang bening. Setitik cahaya pun akan mampu menerangi seisi gelas. Walhasil, bila kita menginginkan ilmu yang bisa menjadi ladang amal shalih, maka usahakanlah ketika menimbanya, hati kita selalu dalam keadaan bersih. hati yang bersih adalah hati yang terbebas dari ketamakan terhadap urusan dunia dan tidak pernah digunakan untuk menzhalimi sesama. Semakin hati bersih, kita akan semakin dipekakan oleh Allah untuk bisa mendapatkan ilmu yang bermamfaat. darimana pun ilmu itu datangnya. Disamping itu, kita pun akan diberi kesanggupan untuk menolak segala sesuatu yang akan membawa mudharat.

Sebaik-baik ilmu adalah yang bisa membuat hati kita bercahaya. Karenanya, kita wajib menuntut ilmu sekuat-kuatnya yang membuat hati kita menjadi bersih, sehingga ilmu-ilmu yang lain (yang telah ada dalam diri kita) menjadi bermamfaat.

Bila mendapat air yang kita timba dari sumur tampak keruh, kita akan mencari tawas (kaporit) untuk menjernihkannya. Demikian pun dalam mencari ilmu. Kita harus mencari ilmu yang bisa menjadi "tawas"-nya supaya kalau hati sudah bening, ilmu-ilmu lain yang kita kaji bisa diserap seraya membawa mamfaat.

Mengapa demikian? Sebab dalam mengkaji ilmu apapun kalau kita sebagai penampungnya dalam keadaan kotor dan keruh, maka tidak bisa tidak ilmu yang didapatkan hanya akan menjadi alat pemuas nafsu belaka. Sibuk mengkaji ilmu fikih, hanya akan membuat kita ingin menang sendiri, gemar menyalahkan pendapat orang lain, sekaligus aniaya dan suka menyakiti hati sesama. Demikian juga bila mendalami ilmu ma'rifat. Sekiranya dalam keadan hati busuk, jangan heran kalau hanya membuat diri kita takabur, merasa diri paling shalih, dan menganggap orang lain sesat.

Oleh karena itu, tampaknya menjadi fardhu ain hukumnya untuk mengkaji ilmu kesucian hati dalam rangka ma'rifat, mengenal Allah. Datangilah majelis pengajian yang di dalamnya kita dibimbing untuk riyadhah, berlatih mengenal dan berdekat-dekat dengan Allah Azza wa Jalla. Kita selalu dibimbing untuk banyak berdzikir, mengingat Allah dan mengenal kebesaran-Nya, sehingga sadar betapa teramat kecilnya kita ini di hadapan-Nya.

Kita lahir ke dunia tidak membawa apa-apa dan bila datang saat ajal pun pastilah tidak membawa apa-apa. Mengapa harus ujub, riya, takabur, dan sum'ah. Merasa diri besar, sedangkan yang lain kecil. Merasa diri lebih pintar sedangkan yang lain bodoh. Itu semua hanya karena sepersekian dari setetes ilmu yang kita miliki? Padahal, bukankah ilmu yang kita miliki pada hakikatnya adalah titipan Allah jua, yang sama sekali tidak sulit bagi-Nya untuk mengambilnya kembali dari kita?

Mudah-mudahan kita dimudahkan oleh-Nya untuk mendapatkan ilmu yang bisa menjadi penerang dalam kegelapan dan menjadi jalan untuk dapat lebih bertaqarub kepada-Nya. Amien Ya robbal a'alamin

Deretan Kumpulan Do'a Wanita Sholekhah

Doa yang kupanjatkan ketika aku masih gadis:
“Ya Allah beri aku calon suami yang baik, yang sholeh. Beri aku suami yang dapat kujadikan imam dalam keluargaku.”

Doa yang kupanjatkan ketika selesai menikah:
“Ya Allah beri aku anak yang sholeh dan sholehah, agar mereka dapat mendoakanku ketika nanti aku mati dan menjadi salah satu amalanku yang tidak pernah putus.”

Doa yang kupanjatkan ketika anakku lahir:
“Ya Allah beri aku kesempatan menyekolahkan mereka di sekolah Islami yang baik meskipun mahal, beri aku rizki untuk itu ya Allah….”

Doa yang kupanjatkan ketika anakku sudah mulai sekolah:
“Ya Allah….. jadikan dia murid yang baik sehingga dia dapat bermoral Islami, agar dia bisa khatam Al Quran pada usia muda.”

Doa yang kupanjatkan ketika anakku sudah beranjak remaja:
“Ya Allah jadikan anakku bukan pengikut arus modernisasi yg mengkhawatirkanku. Ya Allah aku tidak ingin ia mengumbar auratnya, karena dia ibarat buah yang sedang ranum.”

Doa yang kupanjatkan ketika anakku menjadi dewasa:
“Ya Allah entengkan jodohnya, berilah jodoh yang sholeh pada mereka, yang bibit, bebet, bobotnya baik dan sesuai setara dengan keluarga kami.”

Doa yang kupanjatkan ketika anakku menikah:
“Ya Allah jangan kau putuskan tali ibu & anak ini, aku takut kehilangan perhatiannya dan takut kehilangan dia karena dia akan ikut suaminya.”

Doa yang kupanjatkan ketika anakku akan melahirkan:
“Ya Allah mudah-mudahan cucuku lahir dengan selamat. Aku inginkan nama pemberianku pada cucuku, karena aku ingin memanjangkan teritoria wibawaku sebagai ibu dari ibunya cucuku.”

Ketika kupanjatkan doa-doa itu, aku membayangkan Allah tersenyum dan berkata…..
“Engkau ingin suami yang baik dan sholeh sudahkah engkau sendiri baik dan sholehah? Engkau ingin suamimu jadi imam, akankah engkau jadi makmum yang baik?”
“Engkau ingin anak yang sholehah, sudahkah itu ada padamu dan pada suamimu. Jangan egois begitu…… .. masak engkau ingin anak yang sholehah hanya karena engkau ingin mereka mendoakanmu. …tentu mereka menjadi sholehah utama karena-Ku, karena aturan yang mereka ikuti haruslah aturan-Ku.”
“Engkau ingin menyekolahkan anakmu di sekolah Islam, karena pa?…prestige?…atau….mode? ….atau engkau tidak mau direpotkan dengan mendidik Islam padanya? engkau juga harus belajar, engkau juga harus bermoral Islami, engkau juga harus membaca Al Quran dan berusaha mengkhatamkannya”
“Bagaimana engkau dapat menahan anakmu tidak menebarkan pesonanya dengan mengumbar aurat, kalau engkau sebagai ibunya jengah untuk menutup aurat? Sementara engkau tahu Aku wajibkan itu untuk keselamatan dan kehormatan umat-Ku.”
“Engkau bicara bibit, bebet, bobot untuk calon menantumu, seolah engkau tidak percaya ayat 3 & 26 surat An Nuur dalam Al Quran-Ku. Percayalah kalau anakmu adalah anak yang sholihah maka yang sepadanlah yang dia akan dapatkan.”
“Engkau hanya mengandung, melahirkan dan menyusui anakmu.

Aku yang memiliki dia saja, Aku bebaskan dia dengan kehendaknya. Aku tetap mencintainya, meskipun dia berpaling dari-Ku, bahkan ketika dia melupakan-Ku. Aku tetap mencintainya. .. ”
“Anakmu adalah amanahmu, cucumu adalah amanah dari anakmu, berilah kebebasan untuk melepaskan busur anak panahnya sendiri yang menjadi amanahnya.”

Lantas…… aku malu…… dengan imajinasi do’a-ku sendiri…. Aku malu akan tuntutanku kepada-NYA.. ….Maafkan aku ya Allah….
Pernahkah Anda bayangkan bila pada saat kita berdoa, kita mendengar ini:

“Terima kasih, Anda telah menghubungi Baitullah”.
“Tekan 1 untuk ‘meminta’.
”Tekan 2 untuk ‘mengucap syukur’.
”Tekan 3 untuk ‘mengeluh’.
”Tekan 4 untuk ‘permintaan lainnya’.”

Atau….

Bagaimana jika Malaikat memohon maaf seperti ini:
“Saat ini semua malaikat sedang membantu pelanggan lain. Tetaplah sabar menunggu. Panggilan Anda akan dijawab berdasarkan urutannya.”

Atau, bisakah Anda bayangkan bila pada saat berdoa, Anda mendapat respons seperti ini:
“Jika Anda ingin berbicara dengan Malaikat, Tekan 1. Dengan Malaikat Mikail, Tekan 2. Dengan malaikat lainnya, Tekan 3. Jika Anda ingin mendengar sari tilawah saat Anda menunggu, Tekan 4. “Untuk jawaban pertanyaan tentang hakekat surga & neraka, silahkan tunggu sampai Anda tiba di sini!!”

Atau bisa juga Anda mendengar ini :
“Komputer kami menunjukkan bahwa Anda telah satu kali menelpon hari ini. Silakan mencoba kembali esok hari.”

Atau…

“Kantor ini ditutup pada akhir minggu. Silakan menelpon kembali hari Senin setelah pukul 9 pagi.”

Alhamdulillah. …. Allah SWT mengasihi kita, Anda dapat menelpon-Nya setiap saat!!!
Anda hanya perlu untuk memanggilnya kapan saja dan Dia mendengar Anda. Karena bila memanggil Allah, Anda tidak akan pernah mendapat nada sibuk. Allah
menerima setiap panggilan dan mengetahui siapa pemanggilnya secara pribadi.

Ketika Anda memanggil-Nya, gunakan nomor utama ini: 24434
2 : shalat Subuh
4 : shalat Zuhur
4 : shalat Ashar
3 : shalat Maghrib
4 : shalat Isya

Atau untuk lebih lengkapnya dan lebih banyak kemashlahatannya, gunakan nomor ini : 28443483
2 : shalat Subuh
8 : Shalat Dhuha
4 : shalat Zuhur
4 : shalat Ashar
3 : shalat Maghrib
4 : shalat Isya
8 : Shalat Lail (tahajjud atau lainnya)
3 : Shalat Witir

Info selengkapnya ada di “Buku Telepon” berjudul “Al Qur’anul Karim & Hadist Nabi” Langsung hubungi, tanpa Operator tanpa Perantara, tanpa dipungut biaya.

Nomor 24434 dan 28443483 ini memiliki jumlah saluran hunting yang tak terbatas dan seluruhnya buka 24 jam sehari 7 hari seminggu 365 hari setahun !!!

Sebarkan informasi ini kepada orang-orang di sekeliling kita. Mana tahu mungkin mereka sedang membutuhkannya.
Sabda Rasulullah S.A.W :

“Barang siapa hafal tujuh kalimat, ia terpandang mulia di sisi Allah dan Malaikat serta diampuni dosa-dosanya walau sebanyak buih laut”

Tujuh Kalimah ALLAH:
1. Mengucap “Bismillah” pada tiap-tiap hendak melakukan sesuatu.
2. Mengucap “Alhamdulillah” pada tiap-tiap selesai melakukan sesuatu.
3. Mengucap “Astaghfirullah” jika lidah terselip perkataan yang tidak patut.
4. Mengucap “Insya Allah” jika merencanakan berbuat sesuatu di hari esok.
5. Mengucap “La haula wala quwwata illa billah” jika menghadapi sesuatu tak disukai dan tak diingini.
6. Mengucap “Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun” jika menghadapi dan menerima musibah.
7. Mengucap “La ilaha illallah Muhammadarrasulullah” sepanjang siang dan malam sehingga tak terpisah dari lidahnya.

Dari Tafsir Hanafi:
- mudah-mudahan ingat, walau lambat-lambat
- mudah-mudahan selalu, walau sambil lalu
- mudah-mudahan jadi bisa, karena sudah biasa

Sumber : Ibu Ustadzah Ratih Sanggarwati, Googling Windowsbie7

Kitab Cobaan dan Tanda-Tanda Hari Kiamat

1. Hampir tibanya fitnah dan terbukanya dinding Yakjuj dan Makjuj

> Hadis riwayat Zainab binti Jahsy ra.:
Bahwa Nabi saw. bangun dari tidurnya sambil bersabda: Laa ilaaha illallaah, celakalah orang-orang Arab karena suatu bencana akan terjadi, yaitu hari ini dinding (bendungan) Yakjuj dan Makjuj telah terbuka sebesar ini. Dan Sufyan (perawi hadis ini) melingkarkan jarinya membentuk angka sepuluh (membuat lingkaran dengan jari telunjuk dan ibu jari). Aku (Zainab binti Jahsy) bertanya: Wahai Rasulullah, apakah kita semua akan binasa padahal di antara kita banyak terdapat orang-orang saleh? Beliau menjawab: Ya, jika banyak terjadi kemaksiatan. (Shahih Muslim No.5128)

> Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Nabi saw., beliau bersabda: Hari ini dinding Yakjuj dan Makjuj telah terbuka sebesar ini. Wuhaib (perawi hadis) melingkarkan jarinya membentuk angka sembilan puluh (menekuk jari telunjuk sampai ke pangkal ibu jari). (Shahih Muslim No.5130)

2. Pembenaman tentara yang menyerbu Kakbah

> Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bergerak-gerak di dalam tidurnya, maka kami bertanya: Wahai Rasulullah, ketika engkau tidur, engkau melakukan sesuatu yang belum pernah engkau lakukan? Beliau menjawab: Mengherankan! Ada sekelompok manusia dari umatku yang datang menuju Baitullah karena seorang lelaki Quraisy yang berlindung di Baitullah, sehingga ketika mereka telah tiba di suatu padang sahara mereka dibenamkan. Kami bertanya: Wahai Rasulullah, di jalan itu banyak berkumpul manusia? Beliau menjawab: Benar! Di antara mereka terdapat orang yang pintar, orang yang terpaksa dan ada juga orang yang dalam perjalanan mereka seluruhnya binasa dalam satu waktu lalu mereka akan dibangkitkan oleh Allah di tempat yang berbeda-beda sesuai dengan niat mereka. (Shahih Muslim No.5134)

3. Turunnya fitnah bagaikan turunnya air hujan

> Hadis riwayat Usamah ra.:
Bahwa Nabi saw. menaiki salah satu bangunan tinggi di Madinah, kemudian beliau bersabda: Apakah kalian melihat apa yang aku lihat? Sesungguhnya aku melihat tempat-tempat terjadinya fitnah di antara rumah-rumahmu bagaikan tempat turunnya air hujan. (Shahih Muslim No.5135)

> Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Akan terjadi fitnah di mana orang yang duduk (menghindar dari fitnah itu) lebih baik daripada yang berdiri dan orang yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan dan orang yang berjalan lebih baik daripada yang berlari (yang terlibat dalam fitnah). Orang yang mendekatinya akan dibinasakan. Barang siapa yang mendapatkan tempat berlindung darinya, hendaklah ia berlindung. (Shahih Muslim No.5136)

4. Jika dua orang muslim bertarung, masing-masing menghunus pedang

> Hadis riwayat Abu Bakrah ra., ia berkata:
Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Apabila dua orang muslim saling bertarung dengan menghunus pedang mereka, maka pembunuh dan yang terbunuh, keduanya akan masuk neraka. Aku (Abu Bakrah) bertanya atau beliau ditanya: Wahai Rasulullah, kalau yang membunuh itu sudah jelas berdosa, tetapi bagaimana dengan yang terbunuh? Beliau menjawab: Karena sesungguhnya ia juga ingin membunuh saudaranya. (Shahih Muslim No.5139)

> Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Hari kiamat tidak akan terjadi kecuali setelah dua golongan besar saling berperang sehingga pecahlah peperangan hebat antara keduanya padahal dakwah mereka adalah satu. (Shahih Muslim No.5142)

> Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Tidak akan terjadi hari kiamat kecuali setelah banyak peristiwa haraj. Mereka bertanya: Wahai Rasulullah, apakah haraj itu? Beliau menjawab: Pembunuhan, pembunuhan. (Shahih Muslim No.5143)

5. Pemberitahuan Nabi saw. tentang apa yang akan terjadi hingga hari kiamat

> Hadis riwayat Hudzaifah bin Yaman ra.:
Hudzaifah bin Yaman berkata: Demi Allah, aku adalah orang yang paling mengetahui setiap fitnah yang akan terjadi dari sejak zamanku sekarang sampai hari kiamat, karena Rasulullah saw. pernah membisikkan kepadaku sesuatu tentang hal itu yang tidak pernah dibicarakan kepada orang selainku. Tetapi Rasulullah saw. pernah bersabda ketika beliau bicara dalam suatu majelis yang aku hadiri tentang fitnah. Kemudian Rasulullah saw. bersabda sambil menyebutkan satu-persatu fitnah-fitnah itu di antaranya adalah tiga fitnah yang hampir tidak meninggalkan sesuatu apa pun, di antaranya juga ada fitnah yang seperti hembusan angin musim panas, ada yang kecil dan ada yang besar. (Shahih Muslim No.5146)

6. Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum sungai Euphrat menyingkap gunung emas

> Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum sungai Euphrat menyingkap gunung emas, sehingga manusia saling membunuh (berperang) untuk mendapatkannya. Lalu terbunuhlah dari setiap seratus orang sebanyak sembilan puluh sembilan dan setiap orang dari mereka berkata: Semoga akulah orang yang selamat. (Shahih Muslim No.5152)

7. Kiamat tidak akan terjadi sebelum api muncul dari tanah Hijaz

> Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum api muncul dari tanah Hijaz yang dapat menerangi leher-leher unta di Basrah. (Shahih Muslim No.5164)

8. Fitnah itu akan terjadi di tempat terbitnya matahari, tempat dua tanduk setan muncul

> Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Bahwa ia mendengar Rasulullah saw. bersabda sambil menghadap ke arah timur: Ketahuilah, sesungguhnya fitnah akan terjadi di sana! Ketahuilah, sesungguhnya fitnah akan terjadi di sana. Yaitu tempat muncul tanduk setan. (Shahih Muslim No.5167)

9. Kiamat tidak akan terjadi sebelum suku Daus menyembah Dzul Khalashah

> Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum pinggul-pinggul kaum wanita suku Daus bergoyang di sekeliling Dzul Khalashah, yaitu sebuah berhala yang disembah suku Daus di Tabalah pada zaman jahiliah. (Tabalah adalah nama daerah di Yaman). (Shahih Muslim No.5173)

10. Kiamat tidak akan terjadi sebelum seseorang melewati kuburan orang lain, lalu ia berharap dapat menggantikan tempat si mayit karena beratnya cobaan dunia

> Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum seseorang melewati kuburan orang lain lalu berkata: Alangkah senangnya bila aku menempati tempatnya!. (Shahih Muslim No.5175)

> Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum seorang lelaki muncul dari Qahthan menggiring manusia dengan tongkatnya. (Shahih Muslim No.5182)

> Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum kalian memerangi suatu kaum yang wajahnya seperti perisai dan kiamat tidak akan tiba sebelum kalian memerangi suatu kaum yang sandalnya terbuat dari bulu. (Shahih Muslim No.5184)

> Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Dari Nabi saw. bersabda: Kamu sekalian pasti akan memerangi orang-orang Yahudi, lalu kamu akan membunuh mereka, sehingga batu berkata: Hai muslim, ini orang Yahudi, kemari dan bunuhlah dia!. (Shahih Muslim No.5200)

> Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum kaum muslimin memerangi orang-orang Yahudi, lalu kaum muslimin dapat mengalahkan (membunuh) mereka, sampai-sampai seorang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon lalu batu dan pohon itu berseru: Hai orang muslim, hai hamba Allah, ini seorang Yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah dia! Kecuali pohon gharqad (sejenis pohon cemara atau pohon berduri), karena pohon itu adalah pohon orang Yahudi. (Shahih Muslim No.5203)

> Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Nabi saw., beliau bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum dibangkitkan dajjal-dajjal pendusta yang berjumlah sekitar tiga puluh, semuanya mengaku bahwa ia adalah utusan Allah. (Shahih Muslim No.5205)

11. Tentang Ibnu Shayyad

> Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra., ia berkata:
Aku menemani Ibnu Shaid pergi ke Mekah, ia berkata kepadaku: Aku telah bertemu dengan beberapa orang yang menganggap bahwa aku adalah seorang Dajjal. Apakah kamu pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Dajjal itu tidak mempunyai anak. Aku jawab: Ya! Ia berkata lagi: Dan aku telah mempunyai anak. Bukankah kamu telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Dajjal itu tidak akan memasuki Madinah dan Mekah. Aku menjawab: Ya! Ia berkata lagi: Dan aku telah dilahirkan di Madinah dan sekarang aku sedang menuju ke Mekah. Kemudian di akhir pertanyaannya dia berkata kepadaku: Demi Allah, sesungguhnya aku tahu waktu kelahirannya, tempatnya dan di mana dia. Ia berkata: Ia telah mengaburkanku tentang perkara itu. (Shahih Muslim No.5209)

> Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra.:
Dari Muhammad Al-Munkadir ia berkata: Aku melihat Jabir bin Abdullah bersumpah demi Allah bahwa Ibnu Shaid adalah seorang Dajjal, maka aku bertanya: Kenapa kamu bersumpah demi Allah? Dia menjawab: Aku mendengar Umar bersumpah tentang hal itu di hadapan Nabi saw. dan beliau tidak mengingkarinya. (Shahih Muslim No.5214)

> Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.:
Bahwa Umar bin Khathab pergi bersama Rasulullah saw. dalam suatu rombongan menuju tempat Ibnu Shayyad dan menjumpainya sedang bermain dengan anak-anak kecil di dekat gedung Bani Maghalah, sedangkan pada waktu itu Ibnu Shayyad sudah mendekati usia balig. Ia tidak merasa kalau ada Nabi saw. sehingga beliau menepuk punggungnya lalu Nabi berkata kepada Ibnu Shayyad: Apakah kamu bersaksi bahwa aku ini utusan Allah? Ibnu Shayyad memandang beliau lalu berkata: Aku bersaksi bahwa engkau adalah utusan orang-orang yang buta huruf. Lalu Ibnu Shayyad balik bertanya kepada Rasulullah saw.: Apakah engkau bersaksi bahwa aku utusan Allah? Beliau menolaknya dan bersabda: Aku beriman kepada Allah dan para rasul-Nya. Kemudian Rasulullah berkata kepadanya: Apa yang kamu lihat? Ibnu Shayyad berkata: Aku didatangi orang yang jujur dan pendusta. Maka Rasulullah saw. bersabda: Perkara ini telah menjadi kabur bagimu. Lalu Rasulullah melanjutkan: Aku menyembunyikan sesuatu untukmu. Ibnu Shayyad berkata: Asap. Beliau bersabda: Pergilah kau orang yang hina! Kamu tidak akan melewati derajatmu! Umar bin Khathab berkata: Wahai Rasulullah, izinkan aku memenggal lehernya! Beliau bersabda: Kalau dia Dajjal, dia tidak akan dapat dikalahkan, kalau bukan maka tidak ada baiknya kamu membunuh dia. Salim bin Abdullah berkata: Aku mendengar Abdullah bin Umar berkata: Sesudah demikian, Rasulullah dan Ubay bin Kaab Al-Anshari pergi menuju ke kebun korma di mana terdapat Ibnu Shayyad. Setelah masuk ke kebun beliau segera berlindung di balik batang pohon korma mencari kelengahan untuk mendengarkan sesuatu yang dikatakan Ibnu Shayyad sebelum Ibnu Shayyad melihat beliau. Maka Rasulullah saw. dapat melihat ia sedang berbaring di atas tikar kasar sambil mengeluarkan suara yang tidak dapat dipahami. Tiba-tiba ibu Ibnu Shayyad melihat Rasulullah saw. yang sedang bersembunyi di balik batang pohon korma lalu menyapa Ibnu Shayyad: Hai Shaaf, (nama panggilan Ibnu Shayyad), ini ada Muhammad! Lalu bangunlah Ibnu Shayyad. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Seandainya ibunya membiarkannya, maka akan jelaslah perkara dia. Diceritakan oleh Salim, bahwa Abdullah bin Umar berkata: Maka Rasulullah saw. berdiri di tengah-tengah orang banyak lalu memuji Allah dengan apa yang layak bagi-Nya kemudian menyebut Dajjal seraya bersabda: Sungguh aku peringatkan kamu darinya dan tiada seorang nabi pun kecuali pasti memperingatkan kaumnya dari Dajjal tersebut. Nabi Nuh as. telah memperingatkan kaumnya, tetapi aku terangkan kepadamu sesuatu yang belum pernah diterangkan nabi-nabi kepada kaumnya. Ketahuilah, Dajjal itu buta sebelah matanya, sedangkan Allah Maha Suci lagi Maha Luhur tidak buta. (Shahih Muslim No.5215)

12. Dajjal dan sifat-sifatnya

> Hadis riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Tidak seorang nabi kecuali ia telah memperingatkan kaumnya terhadap sang pendusta yang buta sebelah mata. Ketahuilah bahwa Dajjal itu buta sebelah matanya sedangkan Tuhanmu tidak buta sebelah mata dan di antara kedua matanya tertulis "kaaf", "faa", "raa". (Shahih Muslim No.5219)

> Hadis riwayat Hudzaifah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Dajjal itu buta mata kirinya, berambut lebat, ia membawa surga dan neraka, nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka. (Shahih Muslim No.5222)

> Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Inginkah kamu sekalian aku beritahukan tentang Dajjal, suatu keterangan yang belum pernah diceritakan seorang nabi kepada kaumnya? Sesungguhnya ia buta sebelah mata, ia datang dengan membawa sesuatu seperti surga dan neraka. Maka apa yang dikatakannya surga adalah neraka dan aku telah memperingatkan kalian terhadapnya sebagaimana Nabi Nuh telah memperingatkan kaumnya. (Shahih Muslim No.5227)

13. Ciri-ciri Dajjal, ia tidak dapat memasuki Madinah, ia mematikan dan menghidupkan seorang beriman

> Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra., ia berkata:
Suatu hari Rasulullah saw. pernah bercerita kepada kami suatu cerita panjang tentang Dajjal. Di antara yang beliau ceritakan kepada kami adalah: Ia akan datang tetapi ia diharamkan memasuki jalan-jalan Madinah, kemudian ia tiba di tanah lapang tandus yang berada di dekat Madinah. Lalu pada hari itu keluarlah seorang lelaki yang terbaik di antara manusia atau termasuk manusia terbaik menemuinya dan berkata: Aku bersaksi bahwa kamu adalah Dajjal yang telah diceritakan Rasulullah saw. kepada kami. Dajjal berkata: Bagaimana pendapat kalian jika aku membunuh orang ini lalu menghidupkannya lagi, apakah kamu masih meragukan perihalku? Mereka berkata: Tidak! Maka Dajjal membunuhnya lalu menghidupkannya kembali. Ketika telah dihidupkan, lelaki itu berkata: Demi Allah, aku sekarang lebih yakin tentang dirimu dari sebelumnya. Maka Dajjal itu hendak membunuhnya kembali, namun ia tidak kuasa melakukannya. (Shahih Muslim No.5229)

14. Dajjal adalah perkara kecil bagi Allah

> Hadis riwayat Mughirah bin Syu`bah ra., ia berkata:
Tidak ada seorang yang bertanya kepada Nabi saw. tentang Dajjal lebih banyak dari apa yang aku tanyakan. Beliau bersabda: Kenapa kamu bersusah-payah menanyakan hal itu? Sesungguhnya ia tidak akan membahayakan kamu. Aku bertanya: Wahai Rasulullah, mereka mengatakan bahwa Dajjal itu membawa makanan dan sungai? Beliau menjawab: Perkaranya lebih ringan di hadapan Allah dari itu. (Shahih Muslim No.5231)

15. Kisah mata-mata Dajjal

> Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada satu negeri yang tidak dimasuki Dajjal, kecuali Mekah dan Madinah, dan tidak ada satu jalan di Madinah, kecuali terdapat malaikat yang berbaris menjaganya. Maka Dajjal singgah di daerah rawa, kemudian Madinah bergoncang tiga kali goncangan, sehingga seluruh orang kafir dan munafik keluar dari sana menuju ke tempat Dajjal. (Shahih Muslim No.5236)

16. Dekatnya waktu kiamat

> Hadis riwayat Sahal bin Saad ra., ia berkata:
Aku mendengar Nabi saw. bersabda sambil memberikan isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah: Waktu aku diutus (menjadi rasul) dan waktu hari kiamat adalah seperti ini (mengisyaratkan dekatnya waktu kiamat). (Shahih Muslim No.5244)

> Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Waktu aku diutus (menjadi rasul) dan waktu hari kiamat adalah seperti jarak antara kedua jari ini. (Shahih Muslim No.5245)

> Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Apabila orang-orang Arab badui datang menghadap Nabi saw. mereka bertanya: Kapankah kiamat akan tiba? Lalu beliau memandang kepada orang yang paling muda di antara mereka dan bersabda: Seandainya dia hidup, sebelum dia menjadi tua renta, maka kiamat akan terjadi. (Shahih Muslim No.5248)

> Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
Bahwa seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah saw.: Kapankah kiamat akan tiba? Di sebelahnya terdapat seorang pemuda Ansar yang masih belia bernama Muhammad, maka Rasulullah saw. bersabda: Ketika pemuda ini hidup lama, maka sebelum ia mencapai usia tua renta kiamat sudah tiba. (Shahih Muslim No.5249)

17. Jarak waktu antara dua tiupan sangkakala

> Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Jarak waktu antara dua tiupan sangkakala itu adalah empat puluh. Mereka bertanya: Wahai Abu Hurairah, apakah empat puluh hari? Ia menjawab: Aku tidak dapat menyebutkan. Mereka bertanya lagi: Empat puluh bulan? Ia menjawab: Aku tidak dapat menyebutkan. Mereka bertanya lagi: Empat puluh tahun? Ia menjawab: Aku tidak dapat menyebutkan. Kemudian Rasulullah saw. bersabda lagi: Lalu Allah menurunkan hujan, sehingga mayat-mayat tumbuh (bangkit) seperti tumbuhnya tanaman sayuran. Tidak ada satu bagian tubuh manusia kecuali semua telah hancur selain satu tulang, yaitu tulang ekornya dan dari tulang itulah jasad manusia akan disusun kembali pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.5253)

Sumber: http://hadith.al-islam.com/bayan/Tree.asp?Lang=IND
Copiest: http://www.facebook.com/macan.sewu