Saturday, August 25, 2012

Rising Antivirus Mutu Internasional


Beijing Rising International Software Co, Ltd didirikan pada bulan April 1998. Pendahulunya, didirikan pada tahun 1991, adalah Beijing Komputer Departemen Teknologi Meningkatnya Pembangunan. RISING adalah salah satu perusahaan awal terlibat dalam pencegahan virus komputer di seluruh dunia. RISING didedikasikan untuk produk penelitian, pengembangan, produksi dan penjualan produk komputer antivirus, jaringan produk keamanan, dan anti-hacker. RISING memiliki semua hak kekayaan intelektual dan sejumlah teknologi dipatenkan untuk semua produk.

RISING telah memperkenalkan berbagai sistem operasi berbasis perangkat lunak antivirus, firewall software dan perusahaan antivirus dinding, firewall, keamanan jaringan sistem peringatan dan produk perangkat keras lainnya. RISING adalah perusahaan ketiga di dunia dan satu-satunya di Cina untuk menyediakan berbagai macam produk keamanan informasi dan layanan profesional.

RISING memiliki salah satu, terbesar paling kuat anti-virus dan keamanan jaringan tim penelitian dan pengembangan di dunia. RISING telah berhasil menyiapkan empat sistem keamanan jaringan utama: The Virus Komputer Jaringan Monitoring Global, The Virus Komputer Jaringan global Tanggap Darurat, The Virus Jaringan Komputer Forecast global, dan The Virus Jaringan Komputer Global Service.

RISING adalah melayani lebih dari 80 juta pengguna pribadi dan lebih dari 70.000 pelanggan korporasi di Asia, Eropa dan Amerika Utara. Teknologi RISING untuk mencari virus komputer diketahui diakui dan dilindungi oleh hak paten di Eropa, Jepang dan Amerika Serikat.

RISING secara bertahap bergerak menuju dunia, untuk mencapai visi yang lebih baik bagi perusahaan - produk yang paling berharga di dunia keamanan informasi dan penyedia jasa.

Sedikit yang paling Penting

Mengenal Rising Antivirus Internet Security Internasional
 






#Pendahuluan

RISING Internet Security, fungsi perangkat lunak komputer keamanan penuh, menyediakan komputer pengguna profesional perlindungan antivirus dan disesuaikan pertahanan firewall pribadi keduanya, dan melindungi komputer terhadap semua jenis ancaman yang ada dalam internet. Sementara itu, bekerja sama dengan Keamanan Cloud Rising, perangkat lunak menyediakan zero-day komputer resolusi keamanan dan perlindungan.

#Perlindungan Keamanan Komputer Keamanan Cloud dengan Meningkatnya

Meningkatnya Cloud Security 3.0, dengan kinerja intelijen tinggi berdasarkan dukungan teknik yang kuat dari Rising Cloud Data Center Keamanan yang merupakan salah satu terbesar di Asia dan, Teknik Meningkatnya paling efisien Antivirus Virtual Machine, serta Meningkatnya Teknik Mesin Virtual, untuk melakukan yang paling platform yang sangat baik berfokus pada pengumpulan data yang cerdas, otomatis analisis data, dan memberikan solusi keamanan profesional terhadap ancaman internet, perilaku serangan berbahaya dari hacker, kebiasaan pengguna komputer pengaturan pertahanan keamanan komputer, dan pertahanan keamanan komputer tradisional.

Komputer Keamanan Perlindungan:
Berdasarkan pada keamanan lapisan struktur pertahanan tiga dari Rising Cloud Security 3.0 dan, monitor tradisional terpadu dan cerdas fungsi pertahanan aktif, Rising Internet Security security 2011 sepenuhnya pertahanan komputer pribadi.

Browser Perlindungan
Mengambil Kernel Sistem Meningkatnya Memperkuat ke dalam program web browser dan, mencegat Trojan diketahui, Backdoor, Worm dan virus berbahaya lainnya secara real-time.
Kantor Perlindungan Software
Secara otomatis mencegat Trojan diketahui, Backdoor, Worm dan lainnya berbahaya Program virus dan, mencegah serangan berbahaya yang mengeksploitasi kerentanan software perkantoran diketahui pergi sementara meluncurkan perangkat lunak perkantoran.
Jaringan Perlindungan Data
Mencegah port komputer perilaku pemindaian berbahaya jauh dari hacker dan virus, beban enkripsi pada Windows Live Messenger (MSN) untuk perlindungan keamanan privasi.

#Sistem yang dibutuhkan

OS: Windows 2000/XP/2003/Vista/Windows 7/Server 2008
Microsoft Windows 2000/XP/2003
CPU: 500 MHz dan atasnya
Memory: memori sistem 256MB dan di atas, sampai dengan 4GB
Graphics Card: Standard VGA, 24 warna sejati
Microsoft Windows Vista, Windows 7/Server 2.008
CPU: 1.0 GHz dan di atas, 32-bit (x86) atau 64-bit (x64)
Memory: 512 MB ​​memori sistem dan di atas, sampai dengan 4GB
Graphics card: Standard VGA, 24 warna sejati
Lainnya: CD-ROM dan mouse
Bahasa: Cina Tradisional, Inggris.


Sunday, August 19, 2012

Kartu Ucapan Lebaran 1433H

Gb. 1 edit

Gb. 2 Aslinya
Gb. 3 Top Level "No Copast"
Gb. 4 Download Inspiration
Gb. 5 Mencari Inspirasi Agustus 2012

 Gb. 6 Kerjasama MasBro Comp Windowsbie7 Shop
Gb. 7 Windowsbie7 mini Shop Journal and Activities

Demikian Windowsbie7 hanya dapat mengucapkan
Selamat idul Fitri 1433H

TAQOBBALALLOHU MINNA WA MINKUM
TAQOBBAL YAA KARIIM

MINAL 'AIDIN WAL FAIZIN

MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN

SALAM BERBAGI DAN SALAM CINTA DAMAI


"CINTAILAH ANAK BANGSA DAN CINTAILAH KEJUJURAN JANGAN BERDUSTA HANYA KARENA MENGHINDAR DARI BEBERAPA MASALAH"
[windowsbie7 pecundang cinta]



 


Windowsbie7 dan MasBro Comp Mengucapkan


Saturday, August 18, 2012

Kisah yang Mungkin Nyata

Seperti biasa saya sehabis pulang kantor tiba di rumah langsung duduk bersantai sambil melepas penat. Sepertinya saya sangat enggan untuk membersihkan diri dan langsung sholat. Sementara anak-anak & istri sedang berkumpul di ruang tengah. Dalam kelelahan tadi, saya disegarkan dengan adanya angin dingin sepoi2 yang menghembus tepat di muka saya.

Selang beberapa lama seorang yang tak tampak mukanya berjubah putih dengan tongkat ditangannya tiba2 sudah berdiri di depanku.

Saya sangat kaget dengan kedatangannya yang tiba-tiba itu.

Sebelum sempat bertanya.....siapa dia...tiba2 saya merasa dada saya sesak... sulit untuk bernafas.... namun saya berusaha untuk tetap menghirup udara sebisanya. Yang saya rasakan waktu itu ada sesuatu yang berjalan pelan2 dari dadaku......terus berjalan..... kekerongkonganku....sakittttttttt........sakit...... rasanya. Keluar airmataku menahan rasa sakitnya,.... Oh Tu! han ada apa dengan diriku.....

Dalam kondisi yang masih sulit bernafas tadi, benda tadi terus memaksa untuk keluar dari tubuhku... kkhh.........khhhh..... kerongkonganku berbunyi. Sakit rasanya, amat teramat sakit.

Seolah tak mampu aku menahan benda tadi... Badanku gemetar... peluh keringat mengucur deras.... mataku terbelalak.....air mataku seolah tak berhenti.

Tangan & kakiku kejang-kejang sedetik setelah benda itu meninggalkan aku. Aku melihat benda tadi dibawa oleh orang misterius itu...pergi...berlalu begitu saja....hilang dari pandangan.

Namun setelah itu.........aku merasa aku jauh lebih Ringan, sehat, segar, cerah... tidak seperti biasanya. Aku herann... istri & anak-anaku ku yang sedari tadi ada diruang tengah, tiba2 terkejut berhamburan ke arahku.

Di situ aku melihat ada seseorang yang terbujur kaku ada tepat di bawah sofa yang kududuki tadi. Badannya dingin kulitnya membiru. siapa dia???????

Mengapa anak-anak & istriku memeluknya ! sambil menangis... mereka menjerit...histeris ...terlebih istriku seolah tak mau melepaskan orang yang terbujur tadi...

Siapa dia.............????????

Betapa terkejutnya aku ketika wajahnya dibalikkan.... dia........dia.......dia mirip dengan aku....ada apa ini Tuhan...????????

Aku mencoba menarik tangan istriku tapi tak mampu..... Aku mencoba merangkul anak2 ku tapi tak bisa. Aku coba jelaskan kalau itu bukan aku.

Aku coba jelaskan kalau aku ada di sini.. Aku mulai berteriak.....tapi mereka seolah tak mendengarkan aku Seolah mereka tak melihatku...

Dan mereka terus-menerus menangis....aku sadar..aku sadar bahwa orang misterius tadi telah membawa rohku Aku telah mati...aku telah mati.

Aku telah meninggalkan mereka ..tak kuasa aku menangis....berteriak...... Aku tak kuat melihat mereka menangisi mayatku.

Aku sangat sedih.. selama hidupku belum banyak yang kulakukan untuk membahagiakan mereka. Belum banyak yang bisa kulakukan ! untuk membimbing mereka.

Tapi waktuku telah habis.......masaku telah terlewati.... aku sudah tutup usia pada saat aku terduduk di sofa setelah lelah seharian bekerja.

Sungguh bila aku tahu aku akan mati, aku akan membagi waktu kapan harus bekerja, beribadah, untuk keluarga dll. Aku menyesal aku terlambat menyadarinya. Aku mati dalam keadaan belum sholat.

Ohh Tuhan, JIKA kau ijinkan keadaanku masih hidup dan masih bisa membaca E-mail ini sungguh aku amat sangat bahagia.

Karena aku MASIH mempunyai waktu untuk bersimpuh, mengakui segala dosa & berbuat kebaikan sehingga bila maut menjemputku kelak aku telah berada pada keadaan yang lebih siap.

Elang dan Kalkun

Konon di satu saat yang telah lama berlalu, Elang dan Kalkun adalah burung yang menjadi teman yang baik. Dimanapun mereka berada, kedua teman selalu pergi bersama-sama. Tidak aneh bagi manusia untuk melihat Elang dan Kalkun terbang bersebelahan melintasi udara bebas.

Satu hari ketika mereka terbang, Kalkun berbicara pada Elang : "Mari kita turun dan mendapatkan sesuatu untuk dimakan. Perut saya sudah keroncongan nih!". Elang membalas : "Kedengarannya ide yang bagus".

Jadi kedua burung melayang turun ke bumi, melihat beberapa binatang lain sedang makan dan memutuskan bergabung dengan mereka. Mereka mendarat dekat dengan seekor Sapi. Sapi ini tengah sibuk makan jagung,namun sewaktu memperhatikan bahwa ada Elang dan Kalkun sedang berdiri dekat dengannya, Sapi berkata : "Selamat datang, silakan cicipi jagung manis ini".

Ajakan ini membuat kedua burung ini terkejut. Mereka tidak biasa jika ada binatang lain berbagi soal makanan mereka dengan mudahnya. Elang bertanya : "Mengapa kamu bersedia membagikan jagung milikmu bagi kami?".

Sapi menjawab : "Oh, kami punya banyak makanan disini. Tuan Petani memberikan bagi kami apapun yang kami inginkan".

Dengan undangan itu, Elang dan Kalkun menjadi terkejut dan menelan ludah. Sebelum selesai, Kalkun menanyakan lebih jauh tentang Tuan Petani.

Sapi menjawab : "Yah, dia menumbuhkan sendiri semua makanan kami. Kami sama sekali tidak perlu bekerja untuk makanan".

Kalkun tambah bingung : "Maksud kamu, Tuan Petani itu memberikan padamu semua yang ingin kamu makan?".

Sapi menjawab : "Tepat sekali!. Tidak hanya itu, dia juga memberikan pada kami tempat untuk tinggal."

Elang dan Kalkun menjadi syok berat!. Mereka belum pernah mendengar hal seperti ini. Mereka selalu harus mencari makanan dan bekerja untuk mencari naungan.

Ketika datang waktunya untuk meninggalkan tempat itu, Kalkun dan Elang mulai berdiskusi lagi tentang situasi ini. Kalkun berkata pada Elang : "Mungkin kita harus tinggal di sini. Kita bisa mendapatkan semua makanan yang kita inginkan tanpa perlu bekerja. Dan gudang yang disana mulai berdiskusi lagi tentang situasi ini.

Kalkun berkata pada Elang : "Mungkin kita harus tinggal di sini. Kita bisa mendapatkan semua makanan yang kita inginkan tanpa perlu bekerja. Dan gudang yang disana cocok dijadikan sarang seperti yang telah pernah bangun. Disamping itu saya telah lelah bila harus selalu bekerja untuk dapat hidup."

Elang juga goyah dengan pengalaman ini : "Saya tidak tahu tentang semua ini. Kedengarannya terlalu baik untuk diterima. Saya menemukan semua ini sulit untuk dipercaya bahwa ada pihak yang mendapat sesuatu tanpa mbalan. Disamping itu saya lebih suka terbang tinggi dan bebas mengarungi langit luas. Dan bekerja untuk menyediakan makanan dan tempat bernaung tidaklah terlalu buruk. Pada kenyataannya, saya menemukan hal itu sebagai tantangan menarik".

Akhirnya, Kalkun memikirkan semuanya dan memutuskan untuk menetap di mana ada makanan gratis dan juga naungan. Namun Elang memutuskan bahwa ia amat mencintai kemerdekaannya dibanding menyerahkannya begitu saja. Ia menikmati tantangan rutin yang membuatnya hidup. Jadi setelah mengucapkan selamat berpisah untuk teman lamanya Si Kalkun, Elang menetapkan penerbangan untuk petualangan baru yang ia tidak ketahui bagaimana kedepannya.

Semuanya berjalan baik bagi Si Kalkun. Dia makan semua yang ia inginkan. Dia tidak pernah bekerja. Dia bertumbuh menjadi burung gemuk dan malas. Namun lalu suatu hari dia mendengar istri Tuan Petani menyebutkan bahwa Hari raya Thanksgiving akan datang beberapa hari lagi dan alangkah indahnya jika ada hidangan Kalkun panggang untuk makan malam. Mendengar hal itu, Si Kalkun memutuskan sudah waktunya untuk minggat dari pertanian itu dan bergabung kembali dengan teman baiknya, si Elang.

Namun ketika dia berusaha untuk terbang, dia menemukan bahwa ia telah tumbuh terlalu gemuk dan malas. Bukannya dapat terbang, dia justru hanya bisa mengepak-ngepakkan sayapnya. Akhirnya di Hari Thanksgiving keluarga Tuan Petani duduk bersama menghadapi panggang daging Kalkun besar yang sedap.


Ketika anda menyerah pada tantangan hidup dalam pencarian keamanan, anda mungkin sedang menyerahkan kemerdekaan anda...Dan Anda akan menyesalinya setelah segalanya berlalu dan tidak ada KESEMPATAN lagi...

Selalu ada keju gratis dalam perangkap tikus - Pepatah kuno

Istighfar dan Rezeki

Istighfar secara bahasa bermakna memohon ampun kepada Allah SWT. Ketika seseorang melakukan kesalahan atau dosa, ia dapat segera memohon ampun kepada Allah dengan membaca istighfar. Mengingat setiap manusia tidak pernah lepas dari salah dan dosa, maka istighfar semestinya dilakukan setiap saat dan sesering mungkin.

Rasulullah SAW sendiri yang terjaga dari salah dan dosa (ma'sum) tidak pernah lupa membaca istighfar. Kata beliau, ''Sesungguhnya terdapat kesalahan atas kalbuku, sehingga aku membaca istighfar sebanyak seratus kali dalam sehari.'' (HR Muslim). Meski demikian, istighfar tidak akan berarti apa-apa jika perbuatan dosa tersebut diulang kembali. Di sinilah pentingnya mengiringi istighfar dengan bertobat.

Tobat secara bahasa bermakna kembali. Yaitu, kembali kepada jalan yang benar. Tobat seseorang baru sempurna jika disertai dengan dua hal. Pertama, perbuatan dosa atau maksiat yang pernah dilakukan dijauhi dan tidak diulang kembali. Kedua, menyesali perbuatan dosa atau maksiat tersebut dengan diiringi tekad tidak akan melakukannya lagi.

Bukan hanya itu. Istighfar ternyata juga ada hubungannya dengan rezeki dan urusan lain dalam hidup. Sabda Rasulullah SAW, ''Barangsiapa memperbanyak istighfar, maka Allah akan melapangkan setiap kesusahannya, memberi jalan keluar setiap kesukarannya, dan memberi rezeki tanpa diduga-duga. (HR Abu Dawud dan Nasa'i).

Dalam salah satu ayat-Nya, Allah SWT berfirman, ''Maka aku (Nabi Nuh) katakan kepada mereka, 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan lebat kepadamu, membanyakkan harta dan anak-anak, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan sungai-sungai'.'' (QS 71: 10-12).

Dalam menafsirkan ayat ini, ahli tafsir Ibnu Katsir mengungkapkan bahwa istighfar dan tobat seseorang kepada Allah akan menjadi jalan datangnya rezeki, turunnya hujan yang membawa keberkahan, bertambahnya keturunan, dan melimpah ruahnya hasil bumi.

Pada dasarnya, orang yang beristighfar sedang mengakui kesalahan yang mengotori jiwanya. Ketika ia memohon ampun dan bertobat, noda itu akan terhapus dari hatinya. Hati yang bersih akan mudah melakukan kebaikan, termasuk mencari rezeki. Hati yang bersih akan mendorong seseorang untuk mendapatkan rezeki yang baik dan halal. Dari rezeki yang halal itulah turun keberkahan Allah SWT.

Sebaliknya, hati yang dihiasi dosa, akan mendorong pemiliknya melakukan kejahatan. Ia tidak akan sungkan melakukan perbuatan kotor dan tidak halal. Dengan demikian, dosa dalam hati seseorang jika tidak segera dihapus dengan istighfar dan bertobat, akan menimbulkan dosa baru lainnya.

Pada akhirnya pribadi yang kotor oleh dosa akan jauh dari keberkahan rezeki Allah sebagaimana sabda Nabi SAW, ''Seorang hamba dicegah dari rezeki akibat dosa yang diperbuatnya.'' (HR Ahmad dan Ibnu Majah).

Berkaitan dengan hadis ini, Ibnu Qayyim Al-Jauzi mengatakan, ''Jika ketakwaan merupakan penyebab datangnya rezeki, maka meninggalkannya dapat menimbulkan kefakiran. Tidak ada satu pun yang dapat memudahkan rezeki Allah kecuali dengan meninggalkan maksiat.'' Wallahu a'lam.

Identitas Pertama dan Utama

Allah SWT berfirman, ''Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).'' (QS Al-An'aam, 6: 162-163).

Perintah Allah itu memang awalnya pada Nabi Ibrahim AS. Namun, itu juga tertuju pada kita ketika tertera dalam kitab suci. Kita tidak cuma diperintahkan untuk tegas mengikrarkan diri dalam penyerahan total kepada Allah.

Lebih dari itu, kita juga diperintahkan berlomba-lomba menjadi orang-orang yang pertama, ada di barisan terdepan, dalam menyatakan diri sebagai Muslim. Tentu, bukan cuma di bibir, tapi dibuktikan dalam setiap detak jantung dan detik kehidupan, di dalam aspek ibadah, akhlak, berpakaian, bertingkah laku, makanan dan minuman, berpolitik, berbisnis, dan sebagainya.

Identitas itu pula yang dipakai Rasulullah SAW dalam surat-suratnya kepada penguasa terbesar di masa beliau, Kaisar Romawi Heraklius. Dengan mengutip ayat-ayat Alquran, Rasul menyeru salah satu kaisar terbesar imperium itu kepada Islam. Bila menolak, maka, ''Saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang Muslim (yang berserah diri kepada Allah).'' (QS Ali Imran, 3: 64).

Bayangkan, di hadapan kaisar, demi menghadapi negara terkuat dan terluas di dunia saat itu, seorang kepala negara seperti Rasulullah SAW tidak menyebutkan identitas atau jatidiri yang lain, misal jabatan, latar belakang, atau jumlah kekuatannya. Seolah-olah kita diajari untuk rendah hati, meski sebenarnya itu justru pengakuan kemuliaan, baik di dunia maupun akhirat.

Sebab, seperti tertera dalam Sahih Muslim, sebagaimana dituturkan Abu Sufyan yang menjadi saksi pembacaan surat Nabi, bahwa kaisar sampai mengatakan, ''Bila beliau ada di hadapanku, maka akan kucuci kakinya dan bersimpuh di hadapannya,'' sebagai respons pernyataan Nabi bahwa dirinya adalah Muslim.

Itulah hati nurani seorang kaisar yang mau mengakui kehinaan dirinya karena bukan Muslim, meski jutaan rakyatnya memuliakan, bahkan bersujud padanya setiap hari. Ironisnya, kini banyak orang malu dan takut menyebut dirinya sebagai Muslim, baik itu rakyat jelata, wakil rakyat, pemimpin organisasi atau negara.

Mereka khawatir dituduh sektarian, memecah belah masyarakat, atau dikaitkan dengan teroris dan semacamnya. Mereka jengah tidak dianggap bagian masyarakat modern yang terpengaruh Barat, padahal peradaban Barat banyak merujuk peradaban Romawi dan Yunani, di mana seseorang yang paling dimuliakan di sana hingga hari ini (Heraklius) telah menyatakan kehinaan dirinya karena bukan bagian dari kaum Muslimin.

Kemusliman adalah identitas terawal, tertinggi, dan termulia. Dengan identitas itu kita dikenal dan berinteraksi. Dengan itu pula kita menyikapi segala hal. Bahkan, bagaimana kita diperlakukan ketika lahir dan meninggal dunia, akan tergantung padanya.

Ibadah Tanpa Ilmu

Dalam perspektif ajaran Islam, ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang sangat berharga yang menentukan kualitas seseorang atau suatu bangsa. Suatu bangsa akan menjadi bangsa yang maju, modern, dan berperadaban, manakala masyarakatnya mencintai ilmu, antara lain, ditandai dengan kebiasaan bertanya dan menulis.

Betapa pentingnya suatu pertanyaan untuk membuka ilmu pengetahuan, sampai-sampai Rasulullah SAW menyatakan, ''Ilmu itu ibarat harta yang terpendam, dan kunci untuk menggalinya adalah kesediaan untuk bertanya. Karena itu, bertanyalah kamu sekalian hal-hal yang tidak kamu ketahui. Sesungguhnya dalam proses tanya jawab akan diberikan pahala oleh Allah pada empat kelompok, yaitu: orang yang bertanya, orang yang menjawab, orang yang mendengarkan, dan orang yang mencintai mereka.'' (HR Abu Nu'aim dari Ali bin Abi Thalib).

Orang yang berkesempatan mencari ilmu, tetapi tidak mau memanfaatkannya, sehingga ia tetap berada dalam kebodohannya, dianggap orang yang paling akan merugi kelak kemudian hari. Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam hadis Rasulullah SAW riwayat Ibn Assakir dari Anas bin Malik. Terlebih lagi ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan ibadah-ibadah (khusus) yang kita lakukan dalam rangka melaksanakan kewajiban kita pada Allah SWT, seperti shalat, puasa, dan ibadah haji. Karena ibadahnya orang yang bodoh (sama sekali tidak memiliki pengetahuan terhadap apa yang dikerjakannya) bukan saja tidak hanya akan ditolak oleh Allah SWT, tetapi juga dianggap sebagai penyakit agama yang sangat berbahaya.

Apalagi kesalahan yang dilakukannya secara sadar dan sengaja, dan disebarkan kepada orang lain. Misalnya, khutbah Jumat yang dilakukan oleh seorang perempuan dengan mengatasnamakan persamaan gender dan emansipasi dan bacaan dalam shalat yang disertai terjemahannya dengan mengatasnamakan untuk kekhusyukan dan kesyahduan, mencerminkan kebodohan para pelakunya terhadap kegiatan ibadah khusus tersebut. Dalam ibadah-ibadah khusus itu terdapat suatu kaidah yang menyatakan: Ketahuilah olehmu segala yang diperintahkan. Dan jangan mengerjakan kecuali yang diperintahkan tersebut. Tugas kita dalam bidang ibadah adalah sami'na wa atho'na (kami mendengar dan kami menaati) dan ittiba (mengikuti apa yang dicontohkan Rasul).

Dalam hal shalat misalnya, Rasulullah bersabda, ''Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat.'' Jika seseorang atau sekelompok orang mengerjakan ibadah khusus seperti shalat dengan menambah-nambah sesuatu yang baru yang tidak ada contohnya atau mengurangi sesuatu yang telah ditetapkan, maka dianggap melakukan perbuatan bid'ah yang menyesatkan, sebagaimana dinyatakan dalam HR Imam Bukhori dan Muslim dari Siti Aisyah, Rasulullah bersabda, ''Barangsiapa yang membuat hal-hal yang baru dalam urusan ibadahku ini, maka hukumnya tertolak.''Semoga kita semua terus-menerus mau belajar menambah ilmu pengetahuan, sehingga terhindar dari pekerjaan dan ibadah yang dianggap sia-sia dan ditolak oleh Allah SWT, dan membahayakan kehidupan kaum Muslimin secara luas.

Hati yang Buta

Allah SWT berfirman, ''Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dada.'' (QS Al-Hajj: 46).

Hati (qalb) adalah pusat segala aktivitas dan kegiatan. Karena itu, sabda Rasulullah SAW, jika hati beres, maka akan beres pula segala-galanya. Namun, jika hati rusak, maka akan rusak segala yang ada pada diri mereka. (HR Bukhari dan Muslim).

Betapa penting dan menentukannya hati itu, maka kepada setiap orang yang beriman, Allah SWT menyuruh untuk selalu membersihkan dan menajamkannya. Dengan hati yang tajam, terang, dan jernih, serta dibimbing oleh wahyu Allah SWT, setiap manusia akan mampu memilih yang haqq (benar) dari yang bathil (salah), yang putih dari yang hitam, dan yang maslahat dari yang mafsadat (merusak). Bahkan, ketika Rasulullah SAW ditanya tentang pengertian kebaikan (al-Birr) oleh sahabat Wabisah bin A'bad, beliau mengatakan, ''Tanyalah hatimu!'' Kebaikan itu jika dilakukan akan mengakibatkan ketenangan hati (batin). Sedangkan perbuatan dosa jika dilakukan akan mengakibatkan keraguan dan ketidaktenangan batin (hati), walaupun banyak orang yang menyetujuinya (HR Imam Ahmad).

Terkait dengan hal tersebut, Allah SWT juga menjanjikan bahwa hati yang selalu bertobat akan mendapatkan surga. Firman-Nya, ''Orang yang takut kepada Tuhan yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertobat, masukilah surga itu dengan aman, itulah hari kekekalan. Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki, dan pada sisi Kami ada tambahan.'' (Qaaf: 33-35).

Hati yang terbimbing cahaya Ilahi akan mampu memahami berbagai fenomena alam yang terjadi dan berbagai musibah yang menimpa, baik pada dirinya maupun pada masyarakat secara keseluruhan, untuk kemudian dijadikan ibrah atau pelajaran untuk lebih memperbaiki dirinya dan meningkatkan kualitas keimanannya. Sebaliknya, hati yang buta seperti diisyaratkan pada surat al-Hajj ayat 46 di atas tidak akan mampu melihat apalagi mengambil pelajaran.

Musibah semakin banyak terjadi, tetapi tetap saja banyak manusia yang sombong dan takabur serta tetap melakukan kemaksiatan kepada Allah SWT. Kelompok orang-orang fakir-miskin yang kelaparan semakin banyak, namun tetap saja banyak orang melakukan korupsi dan menghabiskan uang negara untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya.

Orang yang buta hatinya di dunia, di akhirat kelak akan semakin buta dan semakin tersesat jalannya. Ini sebagaimana dinyatakan dalam surat Al-Isra' 72, ''Dan barangsiapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar).'' Mari kita semua berlindung kepada Allah SWT dari memiliki hati yang buta. Wallahu a'lam.

Betapa Miskinnya Kita

Suatu ketika seseorang yang sangat kaya mengajak anaknya mengunjungi sebuah kampung dengan tujuan utama memperlihatkan kepada anaknya betapa orang-orang bisa sangat miskin. Mereka menginap beberapa hari di sebuah daerah pertanian yang sangat miskin.

Pada perjalanan pulang, sang Ayah bertanya kepada anaknya.'Bagaimana perjalanan kali ini?'

'Wah, sangat luar biasa Ayah.' sahut anaknya.

'Kau lihatkan betapa manusia bisa sangat miskin.' kata ayahnya.

'Oh iya.' kata anaknya.

'Jadi, pelajaran apa yang dapat kamu ambil?' tanya ayahnya.

Kemudian si anak menjawab, 'Saya saksikan bahwa kita hanya punya satu anjing, mereka punya empat. Kita punya kolam renang yang luasnya sampai ke tengah taman kita dan mereka memiliki telaga yang tidak ada batasnya. Kita mengimpor lentera-lentera di taman kita dan mereka memiliki bintang-bintang pada malam hari. Kita memiliki patio sampai ke halaman depan, dan mereka memiliki cakrawala secara utuh. Kita memiliki sebidang tanah untuk tempat tinggal dan mereka memiliki ladang yang melampaui pandangan kita. Kita punya pelayan-pelayan untuk melayani kita, tapi mereka melayani sesamanya. Kita membeli untuk makanan kita, mereka menumbuhkannya sendiri. Kita mempunyai tembok untuk melindungi kekayaan kita dan mereka memiliki sahabat-sahabat untuk saling melindungi.'

Mendengar hal ini sang Ayah tak dapat berbicara. Kemudian sang anak menambahkan, 'Terima kasih Ayah, telah menunjukkan kepada saya betapa miskinnya kita.'

***

Kadang-kadang kita sering melupakan apa yang telah kita miliki dan terus memikirkan apa yang tidak kita punya. Apa yang dianggap tidak berharga oleh seseorang ternyata merupakan dambaan bagi orang lain. Semua ini tergantung dari cara pandang seseorang. Mungkin akan lebih baik jika kita bersyukur kepada Allah sebagai rasa terima kasih kita atas semua yang telah disediakan untuk kita daripada kita terus menerus khawatir untuk meminta apa yang belum kita miliki. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang bersyukur. Aamiin.

Kematian Manusia

Hidup makin menjauh detik demi detik. Sadarkah Anda bahwa setiap hari membawa anda semakin dekat kepada kematian, atau bahwa kematian itu sama dekatnya kepada anda sebagaimana pada orang lain?
Sebagaimana disebutkan di dalam ayat, "Setiap jiwa akan merasakan mati; kepada Kamilah engkau akan dikembalikan", (QS Al Ankabuut, 27: 57) setiap orang yang pernah muncul di dunia ini ditakdirkan untuk mati. Tanpa kecuali mereka semua, setiap orang, mati. Hari ini, kita hampir tak pernah mendapati jejak dari banyak orang yang telah meninggal dunia. Mereka yang hidup saat ini dan mereka yang akan hidup kelak juga akan menghadapi kematian pada hari yang telah ditentukan. Walaupun begitu, manusia cenderung menganggap kematian sebagai peristiwa yang tidak mungkin terjadi.
Bayangkanlah seorang bayi yang baru saja membuka matanya terhadap dunia dan seseorang yang akan mengembuskan nafas terakhir. Keduanya tidak dapat mengubah apa pun dari kelahiran dan kematian mereka sendiri. Hanya Allah yang memiliki kekuasaan untuk meniupkan nafas kehidupan atau mengambilnya.
Semua manusia akan hidup sampai hari tertentu dan kemudian mati; di dalam Al Quran, Allah menceritakan tentang sikap yang umum ditunjukkan terhadap kematian dengan ayat-ayat berikut:
Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS. Al Jumu’ah, 62: 8)
Kebanyakan manusia menghindari berpikir tentang kematian. Dalam pesatnya arus peristiwa sehari-hari, seseorang biasanya menyibukkan diri dengan hal-hal yang sama sekali berbeda: di mana hendak kuliah, di perusahaan mana akan bekerja, apa warna pakaian yang akan dikenakan besok pagi, apa yang akan dimasak untuk makan malam; inilah macam isu utama yang biasa kita pikirkan. Hidup dipandang sebagai proses rutin dari masalah-masalah kecil sedemikian. Usaha untuk berbicara tentang kematian selalu diinterupsi oleh mereka yang merasa tidak nyaman mendengar tentangnya. Karena menganggap kematian hanya akan datang setelah tua, orang tidak ingin merisaukan hal yang tidak menyenangkan seperti itu. Namun, harus tetap diingat bahwa tidak ada jaminan bahwa seseorang akan hidup sekadar satu jam lagi. Setiap hari, manusia menyaksikan kematian orang-orang di sekitarnya, tetapi hanya sedikit berpikir tentang hari ketika kematiannya disaksikan orang-orang lain. Dia tidak pernah mengira akhir seperti itu sedang menunggunya!
Bagaimanapun juga, ketika kematian mendatangi manusia, semua "kenyataan" hidup tiba-tiba lenyap. Tidak ada sisa dari "masa lalu yang menyenangkan" yang bertahan di dunia ini. Pikirkanlah segala sesuatu yang dapat Anda lakukan sekarang juga: Anda dapat mengedipkan mata, menggerakkan tubuh, berbicara, tertawa; semua ini adalah fungsi tubuh Anda. Sekarang pikirkanlah tentang keadaan dan bentuk tubuh Anda setelah kematian.
Sejak detik Anda mengembuskan nafas terakhir, Anda akan menjadi tak lebih dari "seonggok daging". Tubuh Anda yang diam dan tak bergerak, akan dibawa ke rumah mayat. Di sana , tubuh Anda akan dimandikan untuk terakhir kalinya. Dengan keadaan terbungkus kain kafan, jenazah Anda akan dibawa di dalam peti mati ke pemakaman. Begitu jenazah Anda berada di dalam kubur, tanah akan menutupi Anda. Inilah akhir dari kisah tentang Anda. Mulai sekarang, Anda hanyalah salah satu nama yang tertulis di nisan pekuburan.

 
Sebelum terjadi perusakan pada jasad
Mata menjadi ungu setelah kematian
Jasad yang hangus terbakar
Jenazah yang dimakan cacing di dalam kubur

Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu,
kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh!
(QS. An-Nisaa’, 4: 78)
 
Selama beberapa bulan dan tahun pertama, kuburan Anda akan sering dikunjungi. Seiring berjalannya waktu, makin sedikit orang yang datang. Sepuluh tahun kemudian, tak ada lagi yang datang.
Sementara itu, anggota keluarga dekat Anda akan melalui segi lain dari kematian Anda. Di rumah, kamar dan tempat tidur Anda akan kosong. Setelah pemakaman, hanya sedikit barang-barang kepunyaan Anda yang akan disimpan di rumah: kebanyakan pakaian, sepatu, dan lain-lain milik Anda akan diberikan kepada mereka yang memerlukannya. Berkas-berkas Anda di kantor administrasi umum akan dihapus atau diarsipkan. Selama tahun-tahun pertama, sebagian orang akan berkabung untuk Anda. Namun, waktu akan mengikis kenangan yang Anda tinggalkan. Empat atau lima puluh tahun kemudian, hanya tinggal sedikit orang yang ingat akan Anda. Tak lama, generasi baru akan datang dan tidak seorang pun dari generasi Anda yang tersisa di muka bumi. Apakah Anda diingat atau tidak, tidak akan berharga bagi Anda.
Sementara semua ini berlangsung di muka bumi, jenazah di bawah tanah akan melalui proses pembusukan yang cepat. Segera setelah Anda berada di dalam kubur, bakteri dan serangga yang berkembang biak di dalam jenazah karena tiadanya oksigen akan mulai berfungsi. Gas-gas yang dikeluarkan dari organisme-organisme ini akan menggembungkan tubuh, mulai dari bagian perut, mengubah bentuk dan penampilannya. Busa bercampur darah akan meletup keluar dari mulut dan hidung karena tekanan gas-gas pada diafragma. Begitu proses perusakan ini terjadi, rambut tubuh, kuku, telapak tangan dan kaki akan rontok. Mengikuti perubahan luar ini, di dalam tubuh, organ-organ dalam seperti paru-paru, jantung, dan hati juga akan membusuk. Sementara itu, adegan yang paling mengerikan berlangsung di dalam perut, di mana kulit tidak dapat lagi menahan tekanan gas-gas dan tiba-tiba meletus, menyebarkan bau busuk yang tak tertahankan. Mulai dari tengkorak, otot-otot akan berlepasan dari tempat-tempat asalnya. Kulit dan jaringan-jaringan lunak akan hancur sama sekali. Otak akan membusuk dan mulai tampak seperti tanah liat. Proses ini akan terus berlanjut sampai seluruh tubuh tinggal kerangka.
Tidak ada kesempatan untuk kembali lagi ke kehidupan lama. Berkumpul bersama keluarga di meja makan, bermasyarakat, atau memiliki pekerjaan yang terhormat tidak akan pernah mungkin lagi terjadi.
Pendeknya, "tumpukan daging dan tulang" yang kita beri identitas tersebut akan menghadapi akhir yang menjijikkan. Di sisi lain, Anda — atau tepatnya, jiwa Anda —akan meninggalkan tubuh ini segera setelah Anda mengembuskan nafas terakhir. Sisa dari diri Anda —jasad — akan menjadi bagian dari tanah.
Ya, tetapi apa alasan terjadinya segala hal ini?
Jika Allah berkehendak, tubuh Anda tidak akan pernah membusuk seperti itu. Dalam peristiwa itu sebenarnya terkandung sebuah pesan yang sangat penting.
Akhir yang dahsyat yang menunggu manusia seharusnya membuatnya mengakui bahwa dia bukanlah sesosok tubuh, tetapi sebentuk jiwa yang "berdiam" di dalam tubuh. Dengan kata lain, manusia harus mengakui bahwa dia memiliki keberadaan di luar tubuhnya. Lebih jauh lagi, manusia harus memahami kematian jasadnya yang ia coba miliki seolah ia akan abadi di dunia fana ini. Namun jasad ini, yang ia anggap teramat penting, akan membusuk dan dimakan cacing suatu hari dan akhirnya tinggal kerangka. Hari itu mungkin saja sangat dekat.
Walau ada fakta-fakta ini, proses mental manusia cenderung untuk mengesampingkan apa yang tidak ia sukai atau ingini. Bahkan ia cenderung untuk menolak keberadaan hal-hal yang tak ingin hadapi. Kecenderungan ini paling jelas tatkala menyangkut kematian. Hanya penguburan atau kematian mendadak dari keluarga dekatlah yang membawa kenyataan ini ke pikiran. Hampir setiap orang menganggap maut jauh dari dirinya. Dianggapnya mereka yang meninggal dalam tidurnya atau karena kecelakaan adalah orang lain dan apa yang mereka hadapi tidak akan pernah menimpa dirinya! Setiap orang mengira dirinya terlalu muda untuk mati dan masih hidup bertahun-tahun lagi.
Namun mungkin sekali, orang-orang yang meninggal dalam perjalanan ke sekolah atau tergesa-gesa menghadiri rapat bisnis berpikir begitu. Mereka barangkali tidak pernah berpikir bahwa koran hari berikutnya akan memberitakan kematian mereka. Sangatlah mungkin bahwa, saat Anda membaca baris-baris ini, Anda masih tidak menyangka akan meninggal segera setelah Anda menyelesaikannya atau sekadar memikirkan kemungkinan bahwa hal itu terjadi. Barangkali Anda merasa bahwa masih terlalu muda untuk meninggal karena masih banyak hal yang harus diwujudkan. Namun, ini hanyalah suatu pengelakan dari kematian dan merupakan upaya gagal untuk melarikan diri darinya:
Katakanlah: "Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja." (QS. Al Ahzab, 33: 16)
Manusia yang diciptakan dalam kesendirian hendaknya menyadari bahwa dia juga kan mati dalam kesendirian. Namun, sepanjang hidupnya, ia hidup bagai kecanduan harta benda. Tujuan hidupnya semata-mata untuk memiliki lebih banyak lagi. Namun, tidak seorang pun dapat membawa harta bendanya ke dalam kubur. Tubuh dikuburkan terbungkus dalam kafan yang terbuat dari kain termurah. Jasad muncul ke dunia ini sendirian dan meninggalkannya dengan cara yang sama. Satu-satunya harta yang dapat dibawa seseorang bersamanya saat kematian adalah keimanan atau kekafirannya.

Pengadilan Manusia

Al-'adalah (keadilan) merupakan salah satu ruh/jiwa dalam membangun masyarakat yang sejahtera. Tidak mungkin kesejahteraan dan kemakmuran dapat ditegakkan tanpa terlebih dahulu menegakkan keadilan dalam seluruh tatanan kehidupan.

Karena itu, salah satu tujuan utama diutusnya para rasul Allah ke muka bumi adalah untuk menegakkan dan mewujudkan keadilan dalam kehidupan umat manusia. Firman Allah SWT, ''Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa.'' (Al-Hadid: 25).

Kemampuan Khalifah Umar bin Abdul Aziz dan pemerintahannya membangun kemakmuran masyarakat dalam waktu yang relatif singkat, karena kesungguhannya dalam menegakkan keadilan, yang diawali dengan contoh-contoh konkret dari para aparatnya. Setiap pelanggaran hukum dikenakan sanksi dengan seadil-adilnya tanpa pandang bulu siapa yang melakukannya.

Penegakan keadilan ini pula yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Dalam sebuah hadis sahih riwayat Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda, ''Sesungguhnya hancurnya umat dahulu karena berlaku diskriminatif dalam menegakkan hukum. Jika yang melakukan kesalahan orang-orang yang lemah, mereka menegakkan hukum. Tetapi, jika yang melakukan orang-orang yang terhormat dan terpandang, mereka meninggalkan dan membiarkannya.''

Betapapun dalam realitas kehidupan manusia, terasa sulit menegakkan hukum dan keadilan. Namun, proses peradilan dan pengadilan harus diupayakan mendekati kebenaran yang hakiki dan keadilan yang sejati, dengan menghadirkan data, fakta, dan saksi yang objektif yang sesuai dengan kebenaran formal dan material. Salah satu indikatornya adalah keputusan yang dihasilkannya sesuai dengan rasa keadilan masyarakat. Sebab, jika tidak, masyarakat akan hilang kepercayaannya kepada institusi pengadilan, sekaligus mendorong mereka melakukan pengadilan sendiri.

Tugas para abdi hukum seperti polisi, jaksa, dan hakim memang sangat berat, akan tetapi sangat mulia karena berkaitan dengan penegakan ruh kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Jika para abdi hukum mengetahui kebenaran yang hakiki dan memutus perkara dengan adil, maka surgalah balasannya. Sebaliknya, para abdi hukum yang mengetahui kebenaran tetapi keputusannya tidak sesuai dengan kebenaran tersebut --misalnya karena menerima suap atau ditekan oleh penguasa-- dan/atau tidak mengetahui kebenaran tetapi tetap memutuskan perkara, maka mereka itulah yang kelak akan menjadi penghuni neraka dan di dunia batinnya akan tersiksa. Wallahu a'lam.

Friday, August 17, 2012

Tahun-Tahun Terakhir Kehidupan

Dampak kemunduran dari lewatnya tahun-tahun kehidupan dapat teramati pada tubuh seseorang. Bersamaan berlalunya tahun demi tahun, tubuh, harta manusia yang paling berharga, melalui proses kemunduran yang tak dapat diubah lagi. Perubahan yang dialami seorang manusia sepanjang hidupnya disebutkan di dalam Al Quran sebagai berikut:
Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan sesudah kuat itu lemah dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Mahakuasa. (QS. Ar-Ruum, 30: 54)
Tahun-tahun terakhir kehidupan adalah waktu yang paling diabaikan dalam rencana masa depan seorang dewasa, kecuali di dalam proses menabung untuk pensiun hari tua yang mencemaskan. Sudah barang tentu, pada saat teramat dekat dengan kematian, orang biasanya bersikap ragu-ragu terhadap periode ini. Ketika seseorang mengajak berbincang tentang usia tua, yang lain akan merasa risau dan berusaha mengubah topik "yang tidak menyenangkan" ini secepat mungkin. Rutinitas sehari-hari juga merupakan jalan yang ampuh untuk melarikan dari memikirkan tahun-tahun kehidupan yang kemungkinan besar akan menyengsarakan ini. Jadi, hal ini dihindari hingga saatnya tak terelakkan lagi. Tak diragukan lagi, penyebab utama dari pengelakan seperti itu adalah anggapan bahwa seseorang memiliki waktu yang tak terbatas sampai kematian mendatanginya. Kesalahpahaman umum seperti ini dijelaskan di dalam Al Quran:
"Sebenarnya Kami telah memberi mereka dan bapak-bapak mereka kenikmatan hingga panjanglah umur mereka." (QS. Al Anbiyaa', 21: 44)
Gagasan keliru ini seringkali membawa kepada kesedihan besar. Ini karena tak peduli berapa pun tuanya seseorang, milik nyata yang tersisa dari masa lalunya hanyalah kenangan yang teringat samar-samar. Seseorang hampir tidak ingat akan masa kanak-kanaknya. Malahan lebih sukar lagi untuk mengingat dengan tepat apa yang terjadi selama sepuluh tahun terakhir. Ambisi terbesar seorang muda, keputusan-keputusan besar, dan tujuan-tujuan yang paling ia kejar, semuanya kehilangan makna begitu dialami dan rampung. Karena itulah, menceritakan sebuah kisah hidup yang "panjang" adalah suatu upaya yang sia-sia.
Baik itu bagi seorang remaja ataupun dewasa, hal ini seharusnya mendorong manusia untuk membuat sebuah keputusan besar tentang hidupnya. Misalnya, jika Anda berumur empat puluh tahun dan berharap untuk hidup hingga pertengahan umur enam puluhan dan Anda tidak punya jaminan apa-apa sisa dua puluh lima tahun tersebut pasti akan segera berlalu secepat empat puluh tahun sebelumnya. Hal yang sama tetap terjadi walaupun hidup Anda dipanjangkan sekali, karena sisa tiga puluh atau empat puluh juga akan berlalu sebelum Anda sempat memerhatikan. Hal ini tentu saja merupakan peringatan abadi akan sifat sejati dari dunia ini. Suatu hari setiap jiwa yang hidup di muka bumi ini akan meninggalkan dunia ini dan tidak ada kata kembali.
Oleh karena itu, manusia hendaknya mengesampingkan prasangkanya dan lebih realistik tentang hidupnya. Waktu berlalu sangat cepatnya dan setiap hari menyebabkan makin lemahnya fisik berkurangnya ingatan, bukannya dinamisme yang lebih segar dan sosok yang lebih muda. Singkatnya, menjadi tua adalah perwujudan dari ketidakmampuan manusia mengendalikan tubuh, hidup dan nasibnya sendiri. Efek waktu yang merugikan terhadap tubuh terlihat selama periode ini. Allah menjelaskan kepada kita tentang hal ini dalam ayat berikut:
Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahakuasa. (QS. An-Nahl, 16: 70)
Dalam kedokteran, usia lanjut juga disebut "masa kanak-kanak kedua". Oleh sebab itu, selama tahap kehidupan akhir ini, orang-orang tua seperti anak-anak, membutuhkan perawatan, karena fungsi-fungsi tubuh dan mental mereka telah mengalami perubahan-perubahan tertentu.
Begitu seseorang menjadi tua, berbagai karakteristik fisik dan kejiwaan menjadi semakin jelas. Orang-orang tua gagal melakukan banyak tugas yang berhubungan dengan kekuatan fisik. Perubahan penilaian, pemikiran yang berkurang, kesulitan berjalan, menjaga keseimbangan dan pembicaraan, berbagai kesukaran, memori yang berkurang dan kehilangan memori secara perlahan-lahan, dan perubahan suasana hati dan tingkah laku hanyalah beberapa gejala penyakit yang umum diderita pada usia tua.
Pendeknya, setelah periode tertentu, manusia sering mengalami kemunduran ke keadaan ketergantungan kanak-kanak baik secara fisik maupun mental.
Kehidupan berawal dan berakhir dalam keadaan kanak-kanak. Hal ini jelas bukan suatu proses acak. Mungkin saja seseorang tetap muda sampai ia mati. Namun Allah mengingatkan manusia tentang sifat fana dunia ini dengan membuat kualitas hidupnya memburuk pada tahapan tertentu dalam kehidupan. Proses ini bekerja sebagai pengingat yang jelas bahwa hidup terus mendekati akhirnya. Allah menjelaskan ini di dalam ayat berikut:
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. (QS. Al Hajj, 22: 5)
Berbagai Masalah Fisik yang Berkaitan dengan Umur
Tak peduli betapa pun banyaknya uang yang Anda miliki atau betapa pun sehatnya Anda, setiap orang pada akhirnya menghadapi ketidak-mampuan dan berbagai komplikasi lain yang berkaitan dengan umur, sebagiannya dijelaskan di bawah ini:
Kulit merupakan faktor penting yang menentukan penampilan seseorang. Kulit adalah bagian mendasar dari kecantikan. Jika beberapa milimeter persegi saja jaringan dibuang, tak bisa tidak akan tampak gambaran yang mengganggu bagi pecinta keindahan. Ini karena kulit —selain melindungi tubuh dari ancaman luar — juga memberi tubuh penampilan yang halus dan estetis. Tak diragukan, ini adalah fungsi penting kulit. Bagaimanapun, jika seseorang menganggap dirinya cantik, adalah karena tubuhnya dilapisi kulit, potongan daging yang total beratnya sekitar dua seperempat kilogram. Namun yang mengherankan, hanya inilah organ tubuh yang menampakkan kerusakan ketika seseorang menua.
Jeanne Clement (Gambar atas) , wanita Prancis tertua. Terdapat rentang waktu seabad antara kedua foto ini.

Naty Revuelta (Gambar tengah), di masa muda dan usia tua.

Setiap orang mengalami perubahan yang tampak pada gambar-gambar ini. Proses penuaan merupakan bukti yang paling nyata bahwa kita tinggal di dunia yang sementara. Manusia datang ke dunia ini, tumbuh dewasa dan tua, lalu mati. Namun, hanya tubuh yang mengalami proses tak terelakkan ini. Sedangkan ruh, hidup selamanya.
Begitu seseorang menua, kulit kehilangan struktur elastisnya karena protein-protein struktural yang membentuk "kerangka" dari lapisan dasar kulit menjadi sensitif dan lemah. Karena inilah di wajah muncul keriput dan garis, mimpi buruk bagi banyak orang. Fungsi kelenjar-kelenjar minyak di lapisan atas kulit melambat, mengakibatkan kekeringan yang akut. Perlahan-lahan, tubuh terkena pengaruh-pengaruh luar karena permeabilitas kulit meningkat. Akibat proses ini, orang-orang lanjut usia menderita ketidakteraturan tidur yang berat, luka-luka luaran, dan rasa gatal yang disebut "rasa gatal usia tua". Begitu pula, kerusakan terjadi pada lapisan-lapisan dasar kulit. Penggantian jaringan kulit dan mekanisme pertukaran zat gagal berfungsi, menyediakan landasan untuk tumbuhnya tumor.
Kekuatan tulang juga sangat penting bagi tubuh manusia. Berbagai upaya untuk memperoleh postur tubuh yang tegak jarang berhasil bagi orang tua, namun jauh lebih mudah bagi orang muda. Saat seseorang berjalan dengan postur membungkuk, hilanglah keangkuhannya, menunjukkan bahwa ia tidak lagi berdaya mengontrol tubuhnya sendiri. Karenanya, ini juga merupakan hilangnya "keanggunan" seseorang.
Yang dipegang wanita tua ini adalah potret
dirinya di waktu muda
Gejala-gejala penuaan tak terbatas pada ini saja. Orang-orang lanjut usia lebih gampang mengalami kehilangan rasa karena sel-sel saraf berhenti memperbarui diri setelah usia tertentu. Orang-orang lanjut usia menderita disorientasi ruang karena melemahnya respon mata yang terhadap intensitas cahaya. Hal ini sangat penting karena membuat terbatasnya penglihatan: kecemerlangan warna, posisi dan dimensi objek-objek menjadi kabur. Tak diragukan, ini adalah situasi sulit yang harus dihadapi para lanjut usia.
Manusia mungkin saja tidak akan pernah mengalami kerusakan fisik akibat penuaan: dia mungkin saja tumbuh makin kuat dan sehat seiring dengan bertambahnya usia. Walau kita tidak lazim dengan model demikian, hidup yang lebih lama mungkin menawarkan berbagai kesempatan yang tak terduga bagi kehidupan yang penuh secara personal dan sosial. Waktu mungkin telah memperbaiki kualitas hidup, membuatnya jauh lebih menyenangkan daripada sebelumnya. Namun, sistem yang ditakdirkan sebagai yang terbaik bagi manusia adalah yang berdasarkan pada menurunnya kualitas hidup begitu seseorang semakin tua.
Inilah satu lagi bukti dari sifat fana dunia ini. Allah berulang kali mengingatkan kita tentang fakta ini di dalam Al Quran dan menyuruh orang-orang yang beriman memikirkannya:
Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai perhiasannya, dan pemilik-pemilik-nya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan kepada orang-orang berfikir. (QS. Yunus, 10: 24)
Setelah suatu periode hidup di mana manusia menganggap dirinya kuat secara fisik dan mental dan memandang seluruh dunia dari sudut pandangnya sendiri, dia tiba-tiba melalui suatu masa di mana dia kehilangan banyak hal yang sebelumnya ia nikmati. Proses ini tak terelakkan dan tak dapat diubah. Ini tak lain karena Allah menciptakan dunia ini sebagai tempat sementara untuk hidup dan membuatnya tidak sempurna sebagai pengingat akan Hari Akhir.
Pelajaran yang Ditarik dari Usia Lanjut Para Pesohor
Menjadi tua tak dapat dielakkan. Tidak seorang pun, tanpa kecuali, dapat menghindarinya. Namun, mengamati bagaimana para pesohor menjadi tua mempunyai pengaruh yang lebih dalam bagi kita karena kemunduran fisik mereka dapat diamati secara terbuka. Menyaksikan penuaan dari orang-orang yang terkenal karena kemasyhuran, kekayaan, dan kecantikannya tentulah merupakan pengingat akan betapa pendek dan tidak berartinya hidup ini.
Setiap hari kita dapat mengamati fakta ini dari ratusan contoh di sekitar kita. Seorang yang cerdas, sehat, dan terkenal, yang pernah menjadi simbol kecantikan atau kesuksesan, suatu hari akan muncul di koran, majalah, dan televisi dengan ketidakmampuan fisik atau mental. Inilah akhir yang akan ditemui hampir semua orang. Namun para pesohor punya tempat khusus di pikiran kita; bagaimana mereka menjadi tua dan kehilangan pesona lebih dalam menyentuh emosi. Pada halaman-halaman berikut, Anda akan melihat foto-foto dari sebagian para pesohor. Masing-masingnya merupakan bukti nyata bahwa bagaimanapun cantik, sukses, atau mudanya Anda, akhir yang tak terelakkan bagi manusia adalah usia tua.
 
BRIGITTE BARDOT
ELISABETH TAYLOR
ANGELA LANSBURY
MARLON BRANDO
ALAIN DELON
CHARLIE CHAPLINE

Penyakit dan Kecelakaan

Penyakit juga mengingatkan manusia bagaimana mudahnya ia menjadi lemah. Tubuh, yang sangat terlindung dari seluruh jenis ancaman luar, rusak berat oleh virus yang sepele, agen pembawa penyakit yang tak terlihat mata. Proses ini sepertinya tidak masuk akal, karena Allah telah melengkapi tubuh dengan sistem yang sangat lengkap, terutama sistem kekebalan yang dapat digambarkan sebagai "tentara yang unggul" terhadap musuh-musuhnya. Namun, walau ada kekuatan dan daya tahan tubuh, manusia sering jatuh sakit. Mereka sedikit memikirkan fakta bahwa setelah dilengkapi dengan sistem yang sempurna tersebut, Allah akan membiarkan material pembawa penyakit menyebabkan penderitaan. Virus, mikroba, atau bakteri dapat saja tidak pernah mempengaruhi tubuh, atau bahkan musuh-musuh kecil ini dapat saja tidak pernah ada. Namun, hingga kini setiap orang dapat menjadi sasaran dari penyakit serius yang dibawa oleh berbagai penyebab yang tidak penting. Misalnya, suatu virus yang memasuki tubuh melalui luka kecil di kulit dapat dengan cepat menyebar ke seluruh tubuh, mengambil alih organ-organ vital. Meskipun teknologi telah berkembang pesat, virus influensa yang sederhana dapat menjadi faktor yang mengancam hidup bagi sebagian besar manusia. Sejarah telah berkali-kali menjadi saksi kasus influensa yang mengubah bahkan struktur demografi beberapa negara. Sebagai contoh, pada tahun 1918, 25 juta manusia meninggal karena influensa. Sama halnya, tahun 1995, sebuah epidemi merenggut 30 ribu nyawa, dengan kerugian terbesar di Jerman.
Penyakit, seperti yang diilustrasikan di sini, seringkali adalah cobaan dari Allah. Kejadian semacam ini adalah kesempatan yang langka bagi orang beriman untuk menunjukkan kesabaran dan ketaatannya kepada Allah. Namun, mereka yang membatasi pemahaman mereka semata kepada dunia ini saja sukar memahami rahasia yang mendasar ini.
Kini bahaya tersebut tetap bertahan: sebuah virus dapat menyerang kapan pun dan dengan mudah mengancam nyawa siapa pun, atau sebuah penyakit yang langka dapat muncul kembali setelah terkubur selama hampir dua puluh tahun. Dengan menerima semua peristiwa ini sebagai kejadian yang alami dan tidak merefleksikannya pada mereka sendiri, akan terjadi kesalahan serius. Allah memberi manusia penyakit untuk tujuan tertentu. Dengan cara ini, mereka yang sombong dapat menemukan kesempatan untuk mengetahui betapa terbatasnya jangkauan kekuasaan mereka. Di samping itu, ini adalah jalan yang baik untuk memahami asal sesungguhnya kehidupan ini.
Selain penyakit, kecelakaan merupakan ancaman yang serius terhadap manusia. Setiap hari koran menghadirkan berita utama tentang kecelakaan jalan raya. Kecelakaan juga merupakan hal yang banyak diberitakan di radio dan televisi. Namun, meskipun terbiasa dengan kecelakaan tersebut, kita tidak pernah berpikir bahwa kita mungkin menghadapi kecelakaan kapan pun. Terdapat ribuan faktor di sekitar kita yang dapat dengan tiba-tiba menghentikan hidup kita. Seseorang dapat saja kehilangan keseimbangan dan jatuh di tengah-tengah jalan, misalnya. Gegar otak atau patah kaki dapat terjadi karena kecelakaan biasa seperti itu, atau saat makan malam, seseorang dapat tercekik hingga mati karena tulang ikan. Penyebabnya dapat terdengar sederhana, namun setiap hari ribuan manusia di dunia menghadapi kejadian yang sukar dibayangkan seperti ini.
Fakta ini seharusnya membuat kita memahami kesia-siaan penghambaan kepada dunia ini dan menyimpulkan bahwa segala yang telah diberikan pada kita bukanlah apa-apa kecuali kesenangan sementara untuk menguji kita di dunia. Sangatlah tidak dapat diduga bagaimana seorang manusia, yang masih tidak mampu memerangi virus yang tidak terlihat, berani bersikap sombong terhadap Penciptanya Yang Mahakuasa.
Tidak diragukan lagi, Allah-lah yang menciptakan manusia dan Ia-lah satu-satunya yang melindungi kita terhadap segala bahaya. Dalam hal ini, kecelakaan dan penyakit menunjukkan kepada kita siapa diri kita. Tidak peduli bagaimana kuat seseorang menganggap dirinya, kecuali dengan kehendak Allah, ia tidak akan dapat mencegah bencana apa pun. Allah menciptakan seluruh penyakit dan situasi lain untuk mengingatkan manusia terhadap kelemahannya.
Dunia ini adalah tempat untuk menguji manusia. Setiap orang dianggap bertanggung jawab untuk mencoba mencapai kesenangan yang baik dari-Nya. Di akhir ujian ini, mereka yang memiliki pemahaman menyeluruh yang jelas tentang Allah tanpa menyekutukan-Nya dan mematuhi larangan dan perintah-Nya akan menghuni surga dengan segala keabadiannya. Mereka yang tidak mengubah kesombongan dan lebih menyukai dunia ini dan keinginannya akan kehilangan kehidupan yang abadi dari kebahagiaan dan kemudahan, dan menukarnya dengan penderitaan abadi yang tidak akan lepas dari kesukaran, kelemahan, dan kesedihan baik di dunia maupun di akhirat.